Connect with us

SEPUTAR KALTIM

Pelatihan Jurnalistik Kwarda Kaltim Ditutup, Peserta Diajak Terus Asah Kemampuan Menulis

Published

on

Penutupan pelatihan jurnalistik kwarda Pramuka Kaltim. (Ist)

Pelatihan Jurnalistik Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Kalimantan Timur Tahun 2025 resmi ditutup pada Sabtu, 12 Oktober 2025 di Gedung Pramuka, Jalan M. Yamin, Samarinda.

Kegiatan yang berlangsung selama lima hari, sejak 8 hingga 12 Oktober 2025, diakhiri dengan suasana penuh semangat dari para peserta yang merupakan perwakilan Kwartir Cabang (Kwarcab) se-Kaltim.

Penutupan secara resmi dilakukan oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalimantan Timur, H. Muhammad Faisal, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Kwarda Kaltim Bidang Kehumasan dan Informatika.

Dalam sambutannya, Faisal memberikan motivasi dan pesan inspiratif agar peserta terus menumbuhkan kecintaan terhadap dunia jurnalistik serta tidak berhenti belajar menulis.

“Kemampuan jurnalistik itu adalah seni yang harus terus diasah. Setelah pelatihan ini, jangan berhenti belajar dan menulis. Minimal, tulislah caption di media sosial, karena dari situ kita belajar membuat kalimat, menyusun lead berita, dan menerapkan prinsip 5W+1H,” ujar Kak Faisal, sapaan akrabnya.

Ia menekankan, menjadi jurnalis yang andal tidak bisa instan. Diperlukan latihan berkelanjutan dan konsistensi agar kepekaan dalam menulis terus terasah.

“Ada yang butuh empat sampai lima tahun untuk benar-benar profesional. Saya pun begitu, kalau seminggu tidak menulis, rasanya kaku. Karena itu, setiap hari saya biasakan menulis, meskipun hanya caption di Instagram yang menceritakan sebuah kejadian,” ujarnya sambil tersenyum.

Dalam kesempatan itu, Faisal juga membagikan pengalaman pribadinya saat menjabat sebagai Kepala Bagian Humas Pemkot Samarinda. Ia pernah menjadi juru bicara pada penanganan kasus wabah demam berdarah yang sempat menghebohkan masyarakat.

“Saat itu rumah sakit penuh, dan wartawan terus menanyakan perkembangan jumlah pasien. Untungnya, semua informasi hanya keluar dari satu sumber, yaitu Humas, sehingga tidak ada berita simpang siur,” kenangnya.

Namun, lanjut Faisal, kondisi saat ini sudah jauh berbeda. Di era digital, arus informasi bergerak cepat dan semua orang dapat menjadi penyampai berita melalui media sosial.

“Sekarang semua orang bisa jadi penyampai informasi, atau yang kita kenal dengan istilah citizen journalist. Karena itu, pelatihan ini menjadi bekal penting agar adik-adik siap menghadapi tantangan era digital dan mampu menjadi jurnalis yang profesional,” jelasnya.

Faisal juga menegaskan bahwa setiap anggota Pramuka sejatinya adalah humas bagi Kwarcab-nya masing-masing. Ia berpesan agar seluruh peserta aktif menyebarkan informasi positif dan menjaga nama baik organisasi. (rey/pt/portalkaltim/sty)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.