SEPUTAR KALTIM
Karya Anak Bangsa Jadi Identitas Baru Kaltim, Ini Pemenang Sayembara Batik ASN dan Cinderamata Daerah
Melalui sayembara desain batik ASN dan cinderamata daerah, karya anak bangsa dengan kearifan lokal akan jadi identitas baru Kaltim. Pemprov umumkan deretan pemenangnya. Berikut daftar nama dengan karya terbaik!
Anak Indonesia memang tak kalah soal kreativitas. Sebanyak 199 karya desain dari berbagai daerah di Indonesia masuk dalam Sayembara Desain Batik ASN dan Suvenir Khas Kalimantan Timur.
Dari ratusan karya tersebut, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menetapkan 6 terbaik sebagai pemenang yang desainnya akan menjadi bahan pengembangan sebagai batik aparatur sipil negara (ASN) dan suvenir atau cinderamata resmi daerah.
Sayembara ini bertujuan untuk menjaring alternatif desain batik ASN serta suvenir berciri khas Kalimantan Timur yang bersumber dari kreativitas masyarakat. Karya-karya terpilih selanjutnya akan menjadi referensi resmi pemerintah daerah dalam penggunaan batik dan cenderamata.
Menjadi Milik Pemerintah
Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim, Sri Wahyuni, menyampaikan bahwa seluruh desain finalis dalam sayembara ini menjadi milik Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Dari karya yang masuk, dewan juri kemudian memilih desain terbaik untuk dikembangkan lebih lanjut.
“Enam besar desain ini ke depan bisa menjadi merchandise Pemprov Kaltim. Ketika kita memberikan cenderamata kepada tamu, kita bisa sampaikan bahwa itu adalah hasil karya anak bangsa melalui sayembara desain,” ujar Sri Wahyuni saat Grand Final Sayembara Desain Batik ASN dan Suvenir Khas Kalimantan Timur, Selasa 23 Desember 2025.
Selain digunakan sebagai produk resmi, desain terpilih juga diarahkan untuk kemudian masuk proses produksi dengan melibatkan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) daerah, sehingga memiliki nilai ekonomi sekaligus fungsi representasi budaya.
“Ke depan, desain terpilih akan kami produksi dengan melibatkan UMKM, sehingga memiliki nilai ekonomi, sosial, dan budaya,” katanya.
Sayembara ini juga mendorong peserta melakukan riset terhadap identitas dan nilai budaya Kalimantan Timur sebelum menuangkannya ke dalam desain. Kegiatan ini terbuka bagi peserta dari berbagai daerah di Indonesia.
“Ini sekaligus menjadi ruang sosialisasi budaya Kaltim secara nasional, karena sayembara ini terbuka untuk peserta dari berbagai daerah di Indonesia,” ujar Sri Wahyuni.
Dua Kategori Sayembara

Sayembara terbagi dalam dua kategori, yakni Desain Batik ASN Pemprov Kaltim dan Suvenir Khas Kalimantan Timur. Kategori Batik ASN terdapat 148 peserta dari berbagai latar belakang, mulai dari pelajar, mahasiswa, perajin, pelaku usaha, hingga aparatur sipil negara. Peserta berasal dari Kalimantan Timur maupun luar daerah, seperti Jawa Barat, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Sulawesi Selatan, Kepulauan Riau, Lampung, dan Sumatera Selatan.
Sementara kategori Suvenir Khas Kalimantan Timur terdapat 51 peserta dari beragam latar belakang pelaku industri kreatif, baik dari dalam maupun luar Pulau Kalimantan.
Penilaian karya secara langsung oleh dewan juri yang terdiri dari unsur pemerintah, akademisi, dan praktisi. Dewan juri Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim, Sri Wahyuni sebagai ketuanya. Dengan anggota Dita Andansari dari Politeknik Negeri Samarinda, Nanang Rakhmad Hidaya dari Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Dr. Erwiantono dari Universitas Mulawarman dan Komite Ekraf Kaltim, serta Imam Pranawa Utama, pemilik Batik Melayu Kutai Kartanegara.

Rangkaian sayembara mulai dari tahap pendaftaran dan penyisihan pada 13–30 November 2025, lanjut dengan penjurian pada 4–5 Desember 2025. Setelah technical meeting pada 7 Desember, para finalis mengerjakan karya pada 8–21 Desember 2025. Penetapan pemenang melalui Grand Final 23 Desember 2025.
Sebanyak enam finalis dari masing-masing kategori mempresentasikan karya mereka dalam sesi pemaparan desain yang kemudian mendapat penilaian secara terbuka oleh dewan juri.
Melalui sayembara ini, Pemprov Kaltim menyiapkan desain batik ASN dan suvenir khas daerah yang akan digunakan secara resmi sekaligus memperkuat identitas budaya Kalimantan Timur.
Daftar Pemenang
Sayembara Desain Batik ASN Pemprov Kaltim
- Juara I: Bahri Ilman Firdaus — Representasi Kerajaan Kutai Kartanegara (Kabupaten Kutai Timur, Kaltim)
- Juara II: Fasmaqullah — Satu Tarikan Nafas Kalimantan Timur (Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta)
- Juara III: Ari Marvian — Tiga Pilar Harmoni Etam (Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim)
- Juara Harapan I: Anggit Hari Wibowo — Sanggraha Gunawata (Penjaga Kejayaan Tanah Borneo) (Kota Tangerang, Banten)
- Juara Harapan II: Candra Yuana Putra — Kain Persatuan Kalimantan Timur (Kota Malang, Jawa Timur)
- Juara Harapan III: Nadya Pradita Hosensyah — Tri Bhumi Etam (Kota Samarinda, Kaltim)
Sayembara Suvenir Khas Daerah Kaltim
- Juara I: Syandy Diantrisna Kusuma — Cinderamata Katalis Pariwisata Kaltim (Kabupaten Kutai Kartanegara, Kaltim)
- Juara II: Ditha Nizaora, S.Sn., M.Sn — Produk syal dan bros bermotif khas Dayak dalam kemasan kayu (Kota Balikpapan, Kaltim)
- Juara III: Dadang Supriadi — Sticker Magnet Kulkas Kemasan Display (Kabupaten Kutai Kartanegara, Kaltim)
- Juara Harapan I: Iendy Zelviean Adhari — Sangkala Desk Clock (Kabupaten Kutai Kartanegara, Kaltim)
- Juara Harapan II: Wintri Azzahra — Light of East Kalimantan (Kota Cirebon, Jawa Barat)
- Juara Harapan III: Etwin Fibrianie — Souvenir Miniatur Lamin, Tempat Pulpen dan Lampu (Kota Samarinda, Kaltim)
Dengan penetapan para pemenang, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur kini memiliki rujukan desain batik ASN dan cinderamata daerah yang lahir dari proses kurasi terbuka, melibatkan pelaku kreatif dari berbagai latar belakang dan daerah. Keberadaan desain ini memberi pijakan awal bagi pemerintah daerah untuk membangun identitas visual yang lebih konsisten dan terukur.
Namun, keberhasilan sayembara ini tidak berhenti pada penetapan pemenang. Tahap produksi, keterlibatan UMKM, serta konsistensi pemanfaatan dalam kegiatan resmi pemerintah akan menjadi penentu utama. Tanpa tindak lanjut yang jelas, karya-karya tersebut berisiko berhenti sebagai arsip lomba, alih-alih menjadi bagian dari praktik keseharian dan wajah resmi Kalimantan Timur. (ens)
-
GAYA HIDUP1 hari agoSiap-Siap! Puasa 2026 Ternyata Tinggal 2 Bulan Lagi, Catat Tanggalnya!
-
EKONOMI DAN PARIWISATA4 hari agoKabar Gembira! Harga Tiket Pesawat Turun 13 Persen, Bandara APT Pranoto Samarinda Siap ‘Tempur’ di Musim Nataru
-
EKONOMI DAN PARIWISATA4 hari agoPersiapan 2026, CIMB Niaga Syariah Hadirkan Tiga Produk Solutif Berbasis Syariah untuk Nasabah Korporasi
-
GAYA HIDUP3 hari agoBukan Sekadar Perayaan, Ini Sejarah ‘Garang’ di Balik Hari Ibu 22 Desember
-
FEATURE4 hari agoKisah Perjalanan Biker XMAX Tembus 12 Negara untuk Bisa Umrah di Tanah Suci Mekah
-
SEPUTAR KALTIM1 hari agoBanjir Kutim–Berau Tak Melulu Soal Tambang? Wagub Kaltim Buka Suara dan Bakal Cek Data JATAM
-
SEPUTAR KALTIM8 jam agoLantik 91 Pejabat Baru, Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud: Jangan Lelet, Wujudkan Gratispol dan Jospol!
-
SAMARINDA4 hari agoBabak Kualifikasi Porprov Usai, Jaring Atlet Futsal Kaltim “OTW” Amankan Medali Emas di PON

