INTERNASIONAL
Makan 12 Anggur hingga Melempar Perabot, ini Tradisi Tahun Baru Paling Unik di Dunia
Setiap negara memiliki cara yang berbeda dalam merayakan tahun baru. Dari makan 12 anggur, hingga melempar perabot, atau bakar jagung dan kembang api ala Indnesia. Berikut ini tradisi tahun baru paling unik di dunia.
Menjelang pergantian tahun, seluruh dunia memiliki cara unik untuk merayakannya. Dari keramaian hingga ritual yang lebih tenang, tiap tradisi lahir dari sejarah, kepercayaan, atau filosofi lokal, dan terkadang juga sekadar kebiasaan eksentrik yang turun-temurun.
Meski berbeda-beda, semua ritual memiliki tujuan yang sama: mengundang keberuntungan, menyingkirkan kesialan, dan menyambut tahun baru dengan harapan yang lebih baik. Dari Eropa hingga Asia, Amerika, Afrika, hingga Indonesia, berikut beberapa tradisi paling menarik dan unik:
Spanyol – 12 Anggur Keberuntungan
Warga Spanyol memakan 12 butir anggur tepat saat lonceng jam 12 malam berdentang, satu butir per dentang. Tradisi ini bermula dari strategi petani Alicante di awal 1900-an untuk menghabiskan stok anggur.
Jika berhasil, diyakini keberuntungan akan menyertai setiap bulan tahun baru. Ritualitas ini tidak hanya tentang keberuntungan, tetapi juga tentang ketepatan waktu dan disiplin.
Denmark – Pecah Piring di Pintu Rumah
Orang Denmark melempar piring dan gelas ke pintu rumah teman atau keluarga. Semakin banyak pecahan piring yang terkumpul, mereka meyakini semakin banyak keberuntungan.
Ritual ini mencerminkan keberanian, semangat optimis, dan rasa persahabatan. Biasanya kegiatan ini berjalan dengan penuh tawa dan kegembiraan, membuat malam pergantian tahun semakin meriah.
Skotlandia – First Footing di Hogmanay
Di Skotlandia, orang pertama yang menginjak rumah setelah tengah malam—biasanya pria berambut gelap—membawa simbol keberuntungan seperti roti, arang, atau wiski.
Ritual First Footing menekankan persahabatan, berbagi harapan, dan keberuntungan yang dibawa dari tamu pertama ke seluruh keluarga.
Jepang – Toshikoshi Soba
Mi panjang yang dimakan pada malam tahun baru ini melambangkan umur panjang. Teksturnya yang mudah putus saat digigit menyimbolkan pemutusan kesialan dari tahun sebelumnya.
Di banyak keluarga Jepang, tradisi ini juga menjadi momen refleksi, menatap tahun baru dengan hati ringan dan pikiran yang bersih.
Filipina – Bulatan untuk Kemakmuran
Meja makan penuh dengan 12 jenis buah bulat, dan banyak orang mengenakan pakaian bermotif polkadot. Lingkaran melambangkan koin dan kekayaan; semakin banyak bulatan, semakin besar harapan kemakmuran. Tradisi ini mengajarkan pentingnya simbol dan keyakinan dalam menarik energi positif di awal tahun.
Italia – Pakaian Dalam Merah
Orang Italia mengenakan pakaian dalam merah untuk keberuntungan dan rezeki finansial. Beberapa menaruh lensa kacang atau koin di saku sebagai simbol tambahan keberuntungan. Tradisi ini menunjukkan bagaimana warna dan benda sederhana bisa menjadi simbol harapan dan optimisme.
Brasil – Lompat Ombak & Persembahan Laut
Warga melompat ombak di pantai saat tengah malam. Setiap gelombang yang dilompati diyakini membawa keberuntungan, sambil melempar bunga ke laut sebagai persembahan bagi dewa laut. Ritual ini menggabungkan keberanian, kesenangan, dan rasa hormat terhadap alam.
Amerika Serikat – Times Square Ball Drop
Ribuan orang menonton bola kristal raksasa turun di Times Square, New York. Tradisi ini disertai pesta kembang api, musik, dan keramaian, menandai semangat meriah warga Amerika menyambut tahun baru. Bagi banyak orang, momen ini juga simbol kebersamaan dan optimisme kolektif.
Afrika Selatan – Melempar Perabot dari Jendela
Orang melempar perabot lama dari jendela untuk “mengusir sial” dan memberi ruang bagi hal baru. Meskipun terdengar ekstrem, ini simbol pelepasan dan optimisme yang membebaskan, sekaligus menunjukkan keberanian memulai lembaran baru.
Indonesia – Terompet, Kembang Api, dan Jagung Bakar
Warga Indonesia merayakan dengan terompet, kembang api, dan bakar jagung di pinggir jalan. Tradisi ini sederhana tapi penuh kebersamaan, simbol harapan agar tahun baru membawa keberuntungan dan kegembiraan bagi semua.
Dari Eropa hingga Asia, Amerika, Afrika, hingga tanah air, setiap tradisi tahun baru mengajarkan pesan universal: selalu ada cara untuk menutup lembaran lama dan menyambut yang baru dengan hati ringan, penuh harapan, dan keberanian mencoba hal baru.
Tahun baru bukan sekadar tanggal di kalender, tapi momen refleksi, kebersamaan, dan optimisme. Untuk pembaca, mungkin ini saat yang tepat untuk mencoba satu tradisi baru.
Apakah memakan anggur, mengenakan warna keberuntungan, atau sekadar menyalakan kembang api dengan harapan baik, sebagai cara menyambut lembaran baru yang lebih positif. (ens)
-
SEPUTAR KALTIM2 hari agoKepala Kejaksaan Tinggi Kaltim Wanti-wanti OPD: Jangan Ada Titipan Proyek, Kalau Ada Lapor Saya!
-
GAYA HIDUP4 hari agoSiap-Siap! Puasa 2026 Ternyata Tinggal 2 Bulan Lagi, Catat Tanggalnya!
-
SEPUTAR KALTIM3 hari agoLantik 91 Pejabat Baru, Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud: Jangan Lelet, Wujudkan Gratispol dan Jospol!
-
BALIKPAPAN3 hari agoUMK Balikpapan Diusulkan Naik Lagi: Tahun 2026 Nambah Rp155 Ribu, Gaji Sektor Migas Tembus Rp4 Juta
-
BALIKPAPAN3 hari agoBalikpapan Siapkan Puluhan Event Sepanjang 2026: Pariwisata Digenjot Tanpa Musim Sepi, ini Jadwal Lengkapnya
-
SEPUTAR KALTIM3 hari agoBMKG Peringatkan “Seruakan Dingin Asia” Meningkat, Kaltim Waspada Hujan Sepanjang Pekan Natal
-
SEPUTAR KALTIM4 hari agoBanjir Kutim–Berau Tak Melulu Soal Tambang? Wagub Kaltim Buka Suara dan Bakal Cek Data JATAM
-
PARIWARA4 hari agoGebyar Akhir Tahun! Yamaha Rev Festival Sukses Geber Senayan Park Sekaligus Rayakan 1 Dekade MAXI Yamaha

