EKONOMI DAN PARIWISATA
Percepat Sisparnas, Dispar Kaltim Gelar FGD di Samarinda
Dispar Kaltim menggelar FGD bersama stakeholder kepariwisataan. Untuk mempercepat penginputan data Sispernas yang mencakup aksesibilitas, amenitas, atraksi, sebaran DTW, hingga jumlah wisatawan.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI sedang menggarap Sistem Informasi Indikator Kepariwisataan Nasional (Sisparnas). Untuk mengumpulkan seluruh data kepariwisataan Indonesia dalam big data, alias sistem terpadu.
Biar tidak bingung, Sisparnas adalah sebuah platform data keberadaan obyek wisata, atraksi dan ketersediaan infrastruktur pendukung dari seluruh regional di Indonesia.
Seluruh informasi itu dihimpun dengan teknologi big data dan pendekatan adaptif. Fungsinya, untuk memantau kondisi kepariwisataan Indonesia secara real time. Selain juga untuk memetakan program pengembangan pariwisata.
Semisal, Kaltim sudah memiliki objek wisata dan amenitas yang secara jumlah cukup. Secara kualitas, oke. Amenitas sendiri adalah fasilitas pendukung pariwisata seperti hotel, restoran, pusat oleh-oleh, dan kawan-kawan.
Indikator atraksi, sudah dinilai cukup. Misal ya ini. Ditandai dengan banyaknya festival, atraksi budaya, dan lain-lain.
Namun, masih lemah di aksesibilitas. Seperti kunjungan ke Berau yang mahal dari udara. Susah dan lama dari darat. Atau akses ke Mahulu yang sulit bukan main.
Nah, dari data yang tertera di Sisparnas. Pemerintah pusat bisa memprioritaskan pembangunan aksesibilitas. Seperti itu gambaran tentang Sisparnas itu.
Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltim, sejauh ini sudah melaksanakan dua agenda awal. Pertama bimbingan teknis terkait Sisparnas. Dilaksanakan selama sebulan. Diikuti perwakilan seluruh kota/kabupaten di Bumi Etam.
Kedua, pengambilan data dan penilaian Daya Tarik Wisata (DTW) unggulan di 10 kabupaten/kota oleh tim dari Polnes.
Karena program ‘hanyar’, tentu ditemui beberapa kendala dalam eksekusinya. Makanya, untuk mengurai berbagai masalah di lapangan itu. Dispar Kaltim menggelar Focus Group Discussion (FGD) selama 3 hari, 6-8 November 2022 di Hotel Grand Sawit Samarinda.
Agenda itu turut menghadirkan narasumber dari Kemenparekraf RI. Dengan jumlah peserta 30 orang. Selain perwakilan Dispar se-Kaltim. Juga ada perwakilan dari dinas terkait seperti Dinas Kesehatan, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Komunikasi dan Informatika, BPBD, dan Dinas Perhubungan Kaltim.
Kadispar Kaltim Ahmad Herwansyah menerangkan. Agenda utama dari FGD ini ialah untuk menyerap informasi kepariwisataan daerah. Serta mendengar kendala-kendala yang terjadi di lapangan. Membuat rumusan permasalahan. Dan mencari penyelesaiannya. Agar penginputan data Sispernas dari Kaltim bisa segera tuntas.
“Sasaran dari FGD ini ialah terkumpulnya data kepariwisataan di Kab/Kota dan data OPD terkait” kata Iwan, sapaannya.
Penginputan data Sispernas sendiri bukan proyek sekali kerja. Setelah data awal terhimpun. Nantinya masih akan terus diperbaharui seiring ada penambahan, peningkatan, ataupun pengurangan. (DRA)
ADV DIKOMINFO KALTIM
-
OLAHRAGA1 minggu yang lalu
“Kalah Dikit gak Ngaruh” Borneo FC Tetap Rayakan Gelar Juara Liga 1 Musim Reguler Usai Ditekuk Arema FC
-
OLAHRAGA1 minggu yang lalu
Mengalahkan Persib Bukan Target Utama Borneo FC
-
HIBURAN1 minggu yang lalu
Sheila Gank Merapat, Ini Denah Tempat Duduk Konser Sheila On 7 di Samarinda Lengkap dengan Harga Tiketnya
-
OLAHRAGA7 hari yang lalu
Hasil Liga 1: Persib 2-1 Borneo FC, Pesut Etam Alami 3 Kekalahan Beruntun
-
OLAHRAGA1 minggu yang lalu
Borneo FC Isyaratkan Tak Tampil dengan Kekuatan Penuh saat Jumpa Persib
-
HIBURAN5 hari yang lalu
Tak sampai 1 Jam, Tiket Konser Sheila On 7 Tunggu Aku di Samarinda Ludes
-
OLAHRAGA1 minggu yang lalu
Keinginan STY Tak Terwujud, Timnas Indonesia Hadapi Korsel di Perempat Final Piala Asia U-23
-
POLITIK1 minggu yang lalu
KPU RI Bakal Tetapkan Prabowo-Gibran Sebagai Pasangan Calon Terpilih Rabu 24 April 2024