SEPUTAR KALTIM
Akmal Malik Minta Semua Daerah Berkontribusi untuk Pembangunan IKN

Akmal Malik menyebut Kaltim memiliki 7 kabupaten dan tiga kota yang harus dibangun dan dikembangkan sesuai potensi serta keunggulan yang dimiliki masing-masing daerah untuk pembangunan IKN.
Dalam rangka untuk meningkatkan pertumbuhan dan pembangunan daerah yang berkelanjutan melalui pengembangan kawasan ekonomi dan industri baru, Kaltim terus melakukan percepatan transformasi ekonomi.
Menurut Pj Gubernur Kaltim, kebijakan itu merupakan hal yang penting semenjak Kaltim ditetapkan sebagai lokasi ibu kota baru negara Republik Indonesia dengan dibangunnya kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara dan Samboja Kabupaten Kutai Kartanegara.
“Saat ini kami terus mendorong terbangunnya sentra-sentra ekonomi baru di kabupaten dan kota se-Kaltim,” kata Akmal Malik saat Talkshow Final Notes with Desi Anwar dengan tema Penguatan Buffer Zone IKN, di Kampoeng Pasir Balikpapan, Senin 18 Desember 2023.
Menurut dia, Kaltim memiliki 7 kabupaten dan tiga kota yang harus dibangun dan dikembangkan sesuai potensi serta keunggulan yang dimiliki masing-masing daerah.
“Semua daerah harus berkontribusi, jangan hanya mengandalkan Balikpapan. Sebab, kalau hanya Balikpapan, lama-lama bisa meledak kota ini,” ungkapnya.
Saat ini sebut Akmal, kawasan yang terus dipacu pengembangannya, seperti Kawasan Industri Kariangau (KIK) Balikpapan terintegrasi dengan Kawasan Industri Buluminung Penajam Paser Utara (PPU).
Kawasan perdagangan dan jasa Kota Samarinda serta kawasan industri berbasis migas dan kondensat Bontang.
Juga, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK) di Kabupaten Kutai Timur.
Selain itu, kawasan industri pariwisata di Kepulauan Derawan dan sekitarnya (Maratua, Sangalaki, Kakaban) di Kabupaten Berau.
“Ini saya baru saja dari Berau, tepatnya Maratua, Kakaban dan Sangalaki. Luar biasa potensinya, tinggal bagaimana kita memoles dan melengkapi sarana pendukungnya,” ungkapnya dikutip melalui laman Pemprov Kaltim.
Akmal juga berbicara mengenai kawasan pertanian di Kabupaten Paser dan Penajam Paser Utara, Kutai Kartanegara dan Kutai Barat serta kawasan strategis perbatasan di Mahakam Ulu (Mahulu).
“Saya baru beberapa waktu lalu melihat pembangunan bendungan dan jaringan irigasi. Artinya, potensi ada, hanya tinggal bagaimana kita mewujudkannya, tidak semata investasi Pemerintah, tapi kita undang pihak swasta ikut mengembangkan pertanian. Ya, untuk IKN juga kedepannya,” urainya.
Akmal mengungkapkan ketersediaan infrastruktur merupakan salah satu aspek penting dalam upaya mewujudkan sentra-sentra ekonomi baru tersebut.
Ia melanjutkan bahwa saat ini belum tersedianya infrastruktur andal yang menghubungkan antara sentra produksi, kawasan industri dan outlet mengakibatkan minimnya minat investasi.
Akmal mengakui bahwa penyebab utama belum tersedianya infrastruktur yang andal karena faktor minimnya kemampuan keuangan pemerintah untuk berinvestasi di sektor infrastruktur.
“Sehingga perlu upaya optimal untuk menggali sumber pendanaan lain di luar anggaran pemerintah melalui pola kemitraan (investor),” tegas Akmal. (rw)


-
SAMARINDA5 hari yang lalu
Adnan Faridhan Usulkan Sistem Satgas SPMB Jadi Protokol Standar di Seluruh OPD Samarinda
-
PARIWARA4 hari yang lalu
Yamaha Motor Tampil Perdana di Jakarta E-Prix 2025 Sebagai Mitra Teknis Pengembangan Powertrain Formula E
-
SAMARINDA2 hari yang lalu
Samarinda Buka Kuota Tambahan Sekolah Rakyat, Pendaftaran Hanya 2 Hari!
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Kemenag Kaltim Gelar Media Gathering, Fokus pada Kerukunan dan Penguatan Pesantren
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Kerukunan Beragama di Kaltim Dinilai Sangat Baik, Masyarakat Hidup Tenang Tanpa Kerusuhan
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Kaltim Baru Miliki 38 Madrasah Negeri, Proses Penegerian Terkendala Anggaran dan Regulasi Pusat
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Wagub Kaltim Logowo Tunjangan Operasional Dipangkas: “Memang Saya yang Minta”
-
SAMARINDA3 hari yang lalu
Samarinda Siap Bangun Sekolah Rakyat Tahun Ini, Daerah Lain Masih Terkendala Lahan