SAMARINDA
“Bagusnya Dibikin Satu Arah” Pro Kontra Pemasangan Barrier di Simpang 3 Planet Swalayan Samarinda

Dishub Samarinda sedang melakukan uji coba rekayasa lalu lintas baru di kawasan Simpang Tiga Planet Swalayan, Jalan Gatot Subroto. Dengan memasang barrier untuk menghindari penumpukan kendaraan. Kebijakan ini menimbulkan pro dan kontra dari masyarakat.
Sejak Februari lalu, warga Kota Samarinda, utamanya yang kerap melintas di Kecamatan Sungai Pinang, punya akses jalan baru. Yakni Jalan Samanhudi-S Parman melalui area eks Bandara Samarinda. Hal yang sudah dinantikan banyak warga sejak lama.
Jalan `baru tapi lama’ itu merupakan akses yang sempat ditutup karena masuk area runway Bandara Temindung, yang sekarang sudah tidak beroperasi. Proyek jalan ini dikerjakan oleh Pemprov Kaltim pada akhir tahun 2023. Pada Februari 2024 lalu sudah bisa dilewati.
Sejak saat itu, mobilitas warga menjadi lebih mudah. Karena perjalanan dari Lambung Mangkurat menuju Simpang 4 Merak menjadi lebih dekat. Begitu pula warga dari jalan Gatot Subroto yang ingin ke Lambung Mangkurat.
Karena jadi lebih dekat, jalan itu kemudian menjadi akses yang ramai dilalui warga. Hingga tak jarang terjadi penumpukan kendaraan di simpang tiga itu. Terlebih ada SPBU yang berdiri tepat di sisi simpang tiga. Antreannya ikut memperparah kepadatan kendaraan.
Dishub Samarinda Pasang Barrier
Merespons kemacetan baru itu, Dinas Perhubungan Kota Samarinda kemudian memasang barrier di kawasan tersebut. Sudah sejak sepekan lalu dan akan berlangsung uji coba selama satu bula ke depan. Jika berhasil bakal dipermanenkan.
Dengan adanya barrier itu, warga dari Jalan Samanhudi terpaksa harus langsung berbelok ke kiri, dan tidak bisa mengambil jalur lurus ke Jalan S Parman. Begitu pula warga yang dari arah Jalan Gatot Subroto, tidak bisa berbelok kanan ke Jalan Samanhudi, dan harus belok ke kiri ke S Parman.
Semenjak barrier itu terpasang, penumpukan kendaraan seperti sebelumnya memang sudah tidak terlihat lagi. Namun kebijakan itu menimbulkan respons pro dan kontra dari masyarakat yang melintas.
Pro Kontra Masyarakat
Misalnya saja warga yang tinggal di Jalan Gatot Subroto Samarinda, Gilang (25). Menurutnya upaya itu masih kurang efisien. Meski berdampak sedikit lebih baik dibandingkan saat sebelum dipasang barrier.
“Lalu lintas sedikit lebih teratur walau tanpa tambahan lampu lalin. Namun, pada waktu tertentu dampaknya justru dapat ‘menyesakkan’ jalanan,” jelasnya Selasa 25 Juni 2024.
“Seperti ketika SPBU yang berada di jalan tersebut sedang dalam keadaan antrean panjang misalkan. Dampak langsung sangat terasa pada badan jalan, terlebih dengan adanya barrier,” tambahnya.
Menurut Gilang, penerapan jalan digunakan untuk satu jalur dirasa lebih efektif untuk mengurai kemacetan. Sehingga Gilang berharap ada kajian lain dari Dishub selain dari pemasangan barrier.
Pandangan berbeda dari warga Jalan Samanhudi, Fahri (26) mengaku setuju saja dengan penerapan barrier itu. Karena menurutnya perilaku lalu lintas masyarakat di Samarinda memang kurang tertib.
“Bagus aja. Orang-orang memang sembarangan sih biasanya yang lewat situ. Nggak sabaran juga,” jelasnya.
“Sekarang jadi nggak asal belok sembarangan,” pungkasnya.
Selain itu warga Jalan Urip Sumoharjo Lia (24) mengaku kurang setuju. Karena menurutnya, jalan baru itu seharusnya mempercepat. Namun dengan barrier itu malah memperlambat.
“Kan lewat situ biar cepat ya. Ini malah harus mutar ke Camar,” katanya.
Lia berharap ada alternatif lain untuk menghindari kemacetan di sana. Selain dengan pemasangan barrier. (ens/dra)

-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
BMKG: Cuaca Kaltim Fluktuatif, Waspadai Hujan Deras dan Karhutla
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Pemprov Lampung Apresiasi Kaltim Jadi Contoh Pembangunan Hijau
-
SAMARINDA3 hari ago
Tingkatkan Daya Saing UKM, UPTD Koperasi Kaltim Gelar Pelatihan Membatik
-
PARIWARA3 hari ago
Asia Pacific Predator League 2026 Resmi Dibuka, Acer Indonesia Siapkan Tim Esports Wakil Tanah Air
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Gubernur Harum Lantik 71 Pejabat Baru, Tekankan Profesionalisme ASN
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Wagub Seno Aji Lepas 215 Kontingen Kaltim ke Pornas Korpri XVII Palembang
-
EKONOMI DAN PARIWISATA4 hari ago
Pengguna Pintu Earn Naik 50%, Program Flexi Earn Super Rate Up Diperpanjang
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Seleksi KPID Kaltim Masuki Tahap Wawancara, 21 Nama Segera Diserahkan ke DPRD