Connect with us

SEPUTAR KALTIM

BMKG: Cuaca Kaltim Fluktuatif, Waspadai Hujan Deras dan Karhutla

Published

on

Kepala BMKG Stasiun SAMS Sepinggan Balikpapan, Kukuh Ribudiyanto. (BMKG Balikpapan)

Cuaca di Kalimantan Timur saat ini terpantau fluktuatif. BMKG menyebut wilayah Kaltim masih berada dalam periode curah hujan terendah, namun anomali hujan deras sempat memicu banjir di beberapa daerah.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan menyampaikan bahwa kondisi cuaca di Kalimantan Timur (Kaltim) saat ini terpantau fluktuatif. Meski masih berada pada periode curah hujan terendah yang biasanya terjadi pada Agustus–September, anomali hujan deras justru sempat melanda sejumlah wilayah.

Kepala BMKG Stasiun SAMS Sepinggan Balikpapan, Kukuh Ribudiyanto, mengungkapkan bahwa Agustus lalu curah hujan cukup tinggi hingga menyebabkan banjir di daerah rawan. “Bahkan, teman-teman BPBD harus terjun langsung untuk penanganan di lapangan,” ujarnya saat menjadi pembicara terkait antisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) akhir September 2025, Senin, 29 September 2025.

Baca juga:   Diskominfo Kaltim Validasi Pengalihan Aset Daerah, Libatkan 49 Perangkat Daerah

Fenomena hujan intens ini dipengaruhi oleh peningkatan suhu muka laut di Selat Makassar dan Samudera Pasifik bagian barat. Kondisi tersebut mendorong distribusi uap air ke wilayah Indonesia, termasuk Kaltim, sehingga memicu terbentuknya awan hujan lebih masif.

Sebaliknya, kondisi kering yang kini dirasakan masyarakat merupakan hal wajar untuk periode Agustus–September. Kukuh menjelaskan, dalam beberapa tahun terakhir, kemarau di Kaltim juga dipengaruhi oleh kemunculan siklon tropis di utara Kalimantan dan Sulawesi, tepatnya di sekitar Filipina.

“Beberapa waktu lalu muncul siklon tropis Ragasa, lalu disusul Bualoi. Siklon ini secara tidak langsung menyebabkan wilayah Kaltim cenderung kering, dan itu sebenarnya kondisi normal pada bulan-bulan ini,” terangnya.

Baca juga:   APBD Kaltim 2025 Disesuaikan, Nilai Anggaran Naik Jadi Rp21,74 Triliun

BMKG mencatat Kaltim masih memiliki potensi kondisi kering. Meski begitu, pemantauan radar dan satelit menunjukkan adanya hujan dengan intensitas ringan hingga sedang, walau sifatnya masih lokal dan belum merata.

Masyarakat diimbau tetap waspada terhadap perubahan cuaca ekstrem, memantau informasi resmi BMKG, serta mewaspadai potensi hujan tinggi tiga bulan ke depan. Selain itu, kewaspadaan terhadap risiko kebakaran hutan dan lahan di periode kering ini juga sangat diperlukan. (Prb/ty/portalkaltim/sty)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.