SEPUTAR KALTIM
BMKG Stasiun Balikpapan Prediksi Puncak Kemarau Kaltim Terjadi Bulan September Ini

Berdasarkan data historis yang ada, suhu ektrem musim kemarau Kaltim puncaknya terjadi bulan September ini. BMKG pun mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran lahan sembarangan, karena bisa memicu terjadinya karhutla.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan memprediksi puncak musim kemarau di Kalimantan Timur (Kaltim) akan terjadi pada bulan September ini.
Kondisi ini diperkirakan akan menyebabkan suhu udara di wilayah ini mencapai titik maksimal.
Berdasarkan data historis, suhu udara di Kaltim selama musim kemarau biasanya berkisar antara 32 hingga 34 derajat celsius. Namun, suhu ekstrem hingga 35 derajat celsius juga berpotensi terjadi.
Meskipun demikian, dibandingkan dengan daerah lain seperti Jawa atau Nusa Tenggara Timur bisa mencapai 37 hingga 38 derajat celsius, suhu maksimal di Kaltim cenderung lebih rendah.
Kota Balikpapan mempunya potensi suhu yang tertinggi sekitar 34 atau 30 derajat celcius. Sedangkan Samarinda menuju suhu ke 35 derajat celcius daerah.
Menurut Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan BMKG Balikpapan, Kukuh Ribudiyanto, hal ini disebabkan oleh kondisi tutupan awan di Kaltim yang cukup tebal.
Dengan kondisi cuaca yang kering dan panas, potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kaltim sangat tinggi.
BMKG mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran lahan sembarangan, karena hal tersebut dapat memicu terjadinya karhutla.
BMKG memprediksi bahwa musim hujan akan mulai kembali pada bulan Oktober pada tanggal 1 atau 2.
Namun, pada akhir September dan awal Oktober, kondisi cuaca akan berada dalam masa transisi, sehingga potensi terjadinya hujan lokal masih cukup tinggi.
Kukuh juga menambahkan bahwa BMKG secara rutin mengeluarkan produk informasi cuaca untuk memberikan peringatan dini kepada masyarakat terkait kondisi cuaca terkini.
Harapannya, informasi yang diberikan bisa membantu masyarakat, terutama komunitas kebencanaan dan kesehatan, dalam menghadapi dampak dari musim kemarau.
Kondisi cuaca yang ekstrem selama musim kemarau dapat berdampak pada kesehatan masyarakat. Oleh karena itu,masyarakat diimbau untuk menjaga kesehatan. (rw)
-
NUSANTARA3 hari agoCek NIK DTSEN 2025: Panduan Lengkap Pemeriksaan Desil dan Status Bansos Secara Online
-
NUSANTARA5 hari agoBukan Touring Biasa! Yamaha Ajak Pemimpin Redaksi Full Gaspol Bareng MAXi & Sport Eksplore Jalur Ikonik Jawa Tengah
-
SEPUTAR KALTIM4 hari agoBMKG Prediksi Musim Hujan Panjang di Kaltim hingga Juni 2026, Masyarakat Diminta Tingkatkan Kewaspadaan
-
NUSANTARA4 hari agoDonasi Korban Banjir Sumatra Tembus Rp10,3 Miliar, Aksi Ferry Irwandi Menuai Apresiasi
-
NUSANTARA3 hari agoPresiden Prabowo Percepat Pemulihan Listrik, BBM, dan LPG di Wilayah Terdampak Bencana
-
NUSANTARA9 jam agoAktivitas Buzzer Kini Jadi Sebuah Industri yang Terorganisir
-
PARIWARA4 hari agoPacu Adrenalin di Yamaha Cup Race, Tasikmalaya Bergemuruh Ribuan Penonton Terpukau
-
NUSANTARA18 jam agoMAXi “Turbo” Experience, Touring Tasikmalaya dan Eksplorasi Pantai Selatan Wilayah Cipatujah

