Connect with us

SEPUTAR KALTIM

Damayanti ‘Speak Up’ Keluhan Masyarakat Balikpapan Tengah soal Kurangnya SMA dan SMK: Tiap PPDB Jadi Masalah

Diterbitkan

pada

Damayanti (duduk tengah) bersama masyarakat Balikpapan usai reses. (IST)

Saat menjalani serap aspirasi di Balikpapan Tengah, Anggota DPRD Kaltim Damayanti mendapat keluhan susahnya akses pendidikan. Terutama kurangnya SMA dan SMK negeri.

Pendidikan adalah kebutuhan dasar masyarakat, selain makanan, pakaian, tempat tinggal, dan kesehatan. Keberadaan pendidikan dalam proses pembangunan daerah juga teramat vital. Karena hanya lewat pendidikan lah, sumber daya manusia (SDM) yang handal dapat terbentuk.

Sayangnya di Kaltim fasilitas pendidikan belum merata. Tak perlu berbicara daerah pelosok, di kota sebesar Balikpapan saja kondisinya begitu terasa.

Legislator Kaltim Damayanti menceritakan hasil serap aspirasinya ke Balikpapan Tengah, belum lama ini. Kurangnya SMA dan SMK negeri di wilayah tersebut, ditambah adanya zonasi pendidikan. Membuat masyarakat sekitar kesulitan mendapat sekolah ketika Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang menggunakan syarat zonasi.

Baca juga:   Syarifatul Sa’diah: Pariwisata Berau Susah Dijual kalau Jalannya Jelek

“PPDB tiap tahun ini yang selalu menjadi masalah. SMK/SMA yang ada saat ini tak sanggup menampung. Kondisi ini membuat orang tua mencarikan sekolah yang berada jauh dari tempat tinggal mereka,” terangnya.

Politisi PKB berharap Pemprov Kaltim memberi perhatian lebih pada isu ini.

“Di Balikpapan Tengah ini harus ada sekolah menengah dibangunkan. Karena informasinya, di sana belum ada SMA dan SMK Negeri. Hanya ada swasta,” ucapnya.

Keberadaan SMA dan SMK swasta, katanya, tak lantas menjadi solusi praktis. Karena biaya pendidikan di sekolah swasta relatif mahal. Tak semua orang tua mampu memenuhinya.

“Kalau di swasta kan, biaya yang harus keluar lebih besar daripada sekolah di negeri,” sambungnya.

Baca juga:   Tiga Pokja DPRD Kaltim Laporkan Akhir Hasil Kerja pada Rapat Paripurna ke-6

BBM Juga Dikeluhkan

Bergeser ke Balikpapan Utara, Damayanti mengatakan masalahnya beda lagi. Yakni soal kelangkaan BBM. Antrean BBM setiap hari membuat masyarakat tak bisa menjalani aktivitas hariannya dengan lancar. Belum lagi dampak ekonomi yang terjadi karena hal itu.

“Artinya bagaimana pemerintah provinsi menyikapi hal ini. Setiap hari, antrean semakin banyak,” terang Damayanti.

Tak hanya soal pendidikan, dan kelangkaan BBM, persoalan kelangkaan gas elpiji menjadi salah satu yang paling banyak dikeluhkan masyarakat Balikpapan. Termasuk pemenuhan air bersih yang belum juga terselesaikan.

“Aspirasi ini akan kita tampung, dan nantinya akan disampaikan kepada Pemprov Kaltim sebagai bahan evaluasi,” bebernya. (adv/fth)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Baca juga:   Syarifatul Sa'diah Minta Masyarakat Berau Jaga Wisata Baru Pemandian Air Panas Pemapak
Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.