SAMARINDA
Dirambah Tambang Ilegal, DPRD Samarinda Desak Pemulihan Ekologis KHDTK Unmul

DPRD Samarinda mendesak adanya pemulihan Ekologis KHDTK Unmul. Hal itu dikarenanya kawasan tersebut didapati telah dirambah tambang ilegal.
Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda mendesak penegakan hukum terhadap aktivitas tambang ilegal yang diduga menyerobot kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) milik Universitas Mulawarman (Unmul).
Hal tersebut ditegaskan Anggota Komisi II DPRD Samarinda, Victor Yuan.
“Kami sudah turun langsung ke lokasi. Apa yang kami lihat sangat mengkhawatirkan. Kawasan konservasi dibuka paksa,” katanya saat meninjau di lapangan, Rabu, 10 April 2025,
Victor mengaku dirinya telah inspeksi ke lokasi yang diduga telah diserobot aktivitas tambang ilegal bersama perwakilan Masyarakat Adat Dayak Kalimantan Timur (Kaltim).
Dari situ, mereka menemukan bukti perambahan lahan di kawasan yang seharusnya steril dari aktivitas komersial.
“Ini bukan sekadar pelanggaran administratif. Ini ancaman nyata terhadap ekosistem kota,” ujar Victor.
Diketahui, KHDTK Lempake selama ini menjadi ruang hidup bagi flora dan fauna lokal, sekaligus laboratorium alam bagi mahasiswa Fakultas Kehutanan.
Namun aktivitas tambang ilegal yang berlangsung diam-diam telah menggerus kawasan seluas lebih dari tiga hektare.
Dari sini, ia meminta agar adanya pengawasan yang dapat diperketat.
” Gunakan teknologi jika perlu, seperti drone. Murah dan efisien, cukup satu-dua orang yang mengoperasikan,” ujarnya.
Kawasan ini, kata dia, jauh dari area larangan terbang, sehingga pemantauan udara sangat mungkin dilakukan.
Pemulihan Ekologis
Lebih dari sekadar penindakan, DPRD juga menyoroti pentingnya upaya pemulihan ekologis.
Victor menyebut bahwa Unmul, terutama Fakultas Kehutanan, perlu segera duduk bersama Pemerintah Provinsi Katim untuk merancang skema rehabilitasi menyeluruh.
“Kami dari DPRD siap membantu. Mau itu bibit tanaman, relawan, atau ide program. Ini dapil kami, dan kami punya tanggung jawab moral,” ucapnya.
Victor juga mewanti-wanti agar kasus ini tidak dibiarkan tenggelam. Tanpa penanganan tegas, ia khawatir akan muncul pembiaran sistemik.
“Kalau ini tidak ditindaklanjuti, maka besok-besok akan lebih banyak kawasan hutan yang bernasib sama. Kita sedang dalam darurat tambang,” katanya.
“Jangan sampai janji itu hanya jadi catatan di kertas. Kita perlu mulai pulihkan hari ini,” tutup Victor. (adv/am)

-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Pemprov Kaltim Targetkan 367 SPPG, Perluas Program Makanan Bergizi Gratis
-
PARIWARA3 hari ago
Konsistensi Pembinaan Yamaha Racing Indonesia, Arai Agaska Ikut Yamaha BLU CRU Master Camp di Spanyol
-
SOSOK3 hari ago
Firda Arrum, Putri Berau yang Membawa Baki Sang Saka di HUT ke-80 RI Kaltim
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Kaltim Buktikan Komitmen Jaga Hutan, Raih Penghargaan Nasional Wana Lestari
-
SEPUTAR KALTIM2 hari ago
Putra Kaltim Catat Sejarah, Jadi Pembentang Bendera Pusaka di Istana Merdeka
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Marching Band Meriahkan HUT ke-80 RI di Samarinda, DDC Suguhkan Tribute to Ismail Marzuki
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
HUT ke-80 RI di Kaltim, Sang Saka Berkibar Khidmat di Gelora Kadrie Oening
-
NUSANTARA4 hari ago
KI Pusat Resmi Kick-Off Monev Keterbukaan Informasi Publik 2025