SEPUTAR KALTIM
Disperindagkop Kaltim Bentuk Toko Penyeimbang untuk Stabilkan Harga Beras

Sebagai Langkah antisipatif untuk menstabilkan harga beras, Disperindagkop Kaltim membentuk toko penyeimbang yang merupakan bagian dari konsep pusat distribusi yang ditargetkan akan terbentuk pada 2025 dan dioperasionalkan pada 2026.
Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Disperindagkop) Kalimantan Timur (Kaltim) membentuk toko penyeimbang.
Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipatif untuk menstabilkan harga beras di provinsi tersebut, yang saat ini mengalami kenaikan.
Kepala Disperindagkop Kaltim Heni Purwaningsih di Samarinda, mengatakan, berdasarkan hasil pemantauan pihaknya, stok beras di distributor dan pasar masih mencukupi kebutuhan masyarakat.
Saat ini produksi beras dalam negeri belum masuk panen raya dan bahkan sebelumnya terdampak oleh fenomena El Nino yang menyebabkan penurunan hasil panen.
“Upaya yang kami lakukan adalah melakukan koordinasi dengan pemerintah kabupaten dan kota se-Kaltim untuk melakukan operasi pasar beras bekerja sama dengan Bulog, selain itu kami juga menginisiasi pembentukan toko penyeimbang yang akan diresmikan sekitar 29 Februari ini,” kata Heni.
Toko penyeimbang, ini merupakan bagian dari konsep pusat distribusi yang ditargetkan akan terbentuk pada 2025 dan dioperasionalkan pada 2026.
Tujuan pusat distribusi ini untuk mengelola pasokan kebutuhan pokok masyarakat Kaltim, yang sebagian besar masih harus disuplai dari luar provinsi, mengingat Kaltim bukan daerah produsen.
“Dengan adanya toko penyeimbang, kami berharap dapat menyediakan beberapa komoditas barang pokok, di antaranya beras, dengan harga sesuai acuan, sehingga dapat mengendalikan inflasi dan memberikan pilihan kepada masyarakat untuk mendapatkan harga barang pokok dengan harga yang bersaing,” kata Heni.
Heni menambahkan, toko penyeimbang pertama akan dibangun di Pasar Segiri, Samarinda, sebagai ibu kota provinsi, dan nantinya akan dikembangkan di daerah-daerah lainnya.
Harapannya, dengan adanya toko penyeimbang ini, masyarakat Kaltim tidak perlu khawatir dengan ketersediaan dan harga beras di pasaran.
Terpantau harga beras di Pasar Segiri dan pasar lainnya di Samarinda meroket naik. Dari yang bulan sebelumnya seharga Rp360 ribu per karung kapasitas 25 kilogram, kini naik signifikan pada kisaran Rp380 ribu hingga Rp410 ribu per 25 kilogram tergantung kualitas. (rw)


-
SEPUTAR KALTIM2 hari yang lalu
Dishub Kaltim Pastikan Operator Ojol Terapkan Tarif Sesuai Pergub 2023, Maxim Siap Patuhi Aturan
-
BALIKPAPAN3 hari yang lalu
Hingga Mei 2025, BPJS Ketenagakerjaan Balikpapan Bayarkan Rp211 Miliar Klaim JHT
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Samarinda Buka Kuota Tambahan Sekolah Rakyat, Pendaftaran Hanya 2 Hari!
-
SAMARINDA5 hari yang lalu
Samarinda Siap Bangun Sekolah Rakyat Tahun Ini, Daerah Lain Masih Terkendala Lahan
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Satgas PASTI Blokir Ratusan Pinjol dan Investasi Ilegal, Kerugian Masyarakat Capai Rp2,6 Triliun
-
NUSANTARA2 hari yang lalu
PMI di Korsel Meninggal Akibat Kecelakaan Kerja, Pemerintah Bawa Pulang Jenazah dan Beri Santunan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
-
SAMARINDA1 hari yang lalu
Kepala SMA 10 Samarinda Diberhentikan Sementara, Pertanyakan Kewenangan Plt Disdikbud
-
SAMARINDA1 hari yang lalu
Guru Senior Terkejut Ditunjuk Jadi Plt Kepala SMAN 10 Samarinda