SAMARINDA
DPRD dan BPVP Samarinda Kolaborasi, Buka Pelatihan Gratis untuk Anak Putus Sekolah
BPVP Samarinda membuka peluang bagi anak muda dan masyarakat kurang mampu untuk meningkatkan keterampilan melalui pelatihan inklusif. Dengan dukungan DPRD dan APBN, program ini diharapkan dapat menekan angka pengangguran serta memutus rantai kemiskinan di Kota Tepian.
Untuk menekan angka pengangguran yang terus meningkat di Samarinda, Komisi IV DPRD Kota Samarinda bekerja sama dengan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Samarinda. Menghadirkan program pelatihan keterampilan bagi anak-anak putus sekolah serta masyarakat dari ekonomi menengah ke bawah.
Program ini tidak hanya bertujuan meningkatkan keterampilan kerja, tetapi juga menjadi bagian dari upaya pemberantasan kemiskinan. Dengan pelatihan ini, diharapkan peserta memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan tanpa terbebani persyaratan yang sulit dipenuhi.
Pelatihan Inklusif untuk Semua
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sri Puji Astuti, menekankan pentingnya kolaborasi antara Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Samarinda dengan BPVP. Kolaborasi ini akan diperkuat melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) guna memastikan pelatihan berjalan efektif.
“Dengan adanya MoU ini, para pengangguran di Samarinda memiliki kesempatan untuk meningkatkan keterampilan yang dapat membantu mereka mendapatkan pekerjaan atau bahkan memulai usaha sendiri,” ujarnya.
Data tahun 2024 menunjukkan bahwa setidaknya terdapat 700 anak di Samarinda yang putus sekolah atau tidak bersekolah pada usia seharusnya. Kondisi ini menjadi perhatian serius pemerintah karena dapat memperpanjang siklus kemiskinan.
BPVP membuka kesempatan pelatihan bagi semua kalangan, termasuk penyandang disabilitas.
“Kami ingin memastikan bahwa siapa pun, tanpa terkecuali, bisa mengikuti pelatihan ini dan mendapatkan keterampilan yang bermanfaat,” jelas Puji.
Namun, kuota peserta masih terbatas, hanya 16 orang per kelas. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya.
Sosialisasi Harus Ditingkatkan
Salah satu tantangan utama dalam pelaksanaan program ini adalah menarik minat masyarakat yang menjadi sasaran pelatihan. Puji mengungkapkan bahwa beberapa masyarakat, terutama mereka yang terbiasa mencari penghasilan dengan mengemis atau mengamen, kurang tertarik mengikuti pelatihan karena merasa sudah cukup dengan cara mereka saat ini.
“Ini tantangan besar, karena mereka sudah nyaman dengan penghasilan yang didapat dari mengamen atau mengemis, sehingga kurang terdorong untuk mencari pekerjaan yang lebih berkelanjutan,” katanya.
Untuk mengatasi hal ini, pemerintah berencana meningkatkan sosialisasi hingga ke tingkat Rukun Tetangga (RT) dan kecamatan agar lebih banyak masyarakat mengetahui dan tertarik mengikuti program ini.
Dukungan APBN dan Asta Cita Prabowo-Gibran
Dari segi pendanaan, BPVP yang berada di bawah naungan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) akan membiayai pelatihan ini melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Dengan demikian, Pemerintah Kota Samarinda hanya perlu memastikan regulasi serta peserta yang akan mengikuti program tersebut.
Puji menambahkan bahwa program ini sejalan dengan Misi Asta Cita Prabowo-Gibran dalam upaya pengentasan kemiskinan, serta mendukung visi Andi Harun-Saefuddin Zuhri yang berfokus pada peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
“Pengangguran yang masih tinggi harus kita serap dengan memberikan pelatihan. Lebih dari itu, penting juga untuk membentuk mentalitas anak muda Samarinda agar siap menjadi tenaga kerja yang kompeten,” pungkasnya.
Akses Pendaftaran BPVP
BPVP secara rutin mengumumkan program pelatihannya melalui media sosial resminya, seperti Instagram, Facebook, dan TikTok. Proses pendaftaran pun dibuat sederhana, cukup melalui ponsel tanpa perlu berkas fisik.
Kepala BPVP Samarinda, Eka Cahyana Adi, menegaskan bahwa pelatihan ini terbuka untuk semua kalangan tanpa batasan tertentu.
“Program ini bersifat inklusif, tetapi tetap melalui proses seleksi,” katanya.
Eka juga menyambut baik rencana kerja sama antara OPD Samarinda dan BPVP guna meningkatkan kualitas SDM di daerah. Menurutnya, kolaborasi dengan berbagai dinas dapat membuka lebih banyak peluang bagi masyarakat.
“Dengan kerja sama ini, kami bisa menjangkau lebih banyak komunitas, termasuk jurnalis, tiktokers, konten kreator, dan lainnya, sehingga akses pelatihan semakin luas,” jelasnya. (tha/sty)
-
GAYA HIDUP5 hari agoBosan ke Mal? Inilah 10 Cara “Waras” Mengisi Libur Sekolah Akhir Tahun Tanpa Harus Kuras Kantong
-
SEPUTAR KALTIM5 hari agoSenjata Baru Tekan Inflasi, Pemprov Kaltim Resmi Luncurkan Aplikasi ‘Mandau Kaltim’
-
SEPUTAR KALTIM5 hari agoSelesaikan Tahap II, Disnakertrans Kaltim Targetkan Aplikasi Etam Kerja Makin Canggih: Nggak Cuma Cari Kerja!
-
GAYA HIDUP3 hari agoBukan Sekadar Perayaan, Ini Sejarah ‘Garang’ di Balik Hari Ibu 22 Desember
-
EKONOMI DAN PARIWISATA3 hari agoKabar Gembira! Harga Tiket Pesawat Turun 13 Persen, Bandara APT Pranoto Samarinda Siap ‘Tempur’ di Musim Nataru
-
PARIWARA5 hari agoWajib Datang! Yamaha Rev Festival Siap Geber Senayan Park (SPARK) Untuk Tutup Akhir Tahun 2025
-
SEPUTAR KALTIM5 hari agoWanti-wanti Wagub Seno Aji: Jangan Ada Logistik yang Macet, Bisa Picu Kenaikan Harga!
-
EKONOMI DAN PARIWISATA4 hari agoPersiapan 2026, CIMB Niaga Syariah Hadirkan Tiga Produk Solutif Berbasis Syariah untuk Nasabah Korporasi


