Connect with us

OLAHRAGA

Duduk Perkara Kericuhan Laga Borneo FC Vs Persebaya, dan Upaya Pusamania Pertahankan Guyub dengan Bonek

Diterbitkan

pada

JABAT ERAT: Pusamania dan Bonek telah bertemu usai keributan di Batakan. (IST)

Kericuhan kecil di laga Borneo FC Vs Persebaya di Stadion Batakan lalu, telah memicu amarah tak berujung dari pengguna media sosial. Pusamania sebagai salah satu basis suporter Pesut Etam, menceritakan kronologi kejadiannya, hingga menyambangi korban di Kabupaten Paser, demi mempertahankan guyub dengan pecinta Bajul Ijo.

Kaltim Faktual berada di Stadion Batakan Balikpapan, pada 7 Maret 2024 lalu. Ada 5 hal yang bisa kami laporkan. Pertama, pertandingan tersebut berbarengan dengan HUT Borneo FC yang ke-10. Sehingga usai laga, terdapat beberapa seremonial yang mengagumkan.

Kedua, sejak awal, laga tersebut tidak berlangsung lancar. Beberapa pemain Persebaya (tidak semua) memprovokasi skuat Pesut Etam. Sehingga acap terjadi friksi di lapangan (antarpemain), tepi lapangan (antarofisial), dan tribun (antarpenonton). Semua orang di stadion itu merasakan frustasi dan ketegangan yang tak terkira. Sehingga terjadilah hal-hal yang tak diinginkan.

Ketiga, pecinta Persebaya kebanyakan memakai kaos hitam, dan membaur ke semua sisi stadion. Paling banyak berada di sisi timur laut. Di antara MSA dan CSS (dua kelompok suporter tuan rumah). Bahkan di tribun media yang harusnya steril dari penonton umum pun, terdapat beberapa pendukung Persebaya.

Berdasar pengamatan, terdapat 2 titik tempat terjadinya keributan. Yakni di sisi timur laut, dan selatan (yang dihuni Pusamania).

Keempat, kericuhan yang terjadi di tribun Pusamania tidak berlangsung dua arah. Beberapa pentolan Pusamania tampak berusaha menahan gempuran beberapa oknum yang coba mengintervensi pendukung Persebaya, bersama stewart.

Kelima, dalam perjalanan pulang ke Samarinda. Media ini singgah di Rest Area Tol Balsam. Dan mendapati Ketua Pusamania, Lasihadu sedang duduk di teras masjid bersama sekelompok pendukung Persebaya. Mereka tampak akur, tak terlihat ketegangan. Kami sempat memfoto momen tersebut, dan membuat video testimoni dari kedua belah pihak.

Pernyataan Resmi Pusamania

Karena kegaduhan di media sosial tak terbendung, pada 8 Maret 2024, sehari setelah pertandingan. Pusamania mengeluarkan pernyataan resmi. Berisi duduk perkara keributan di Stadion Batakan, sebagai berikut.

Sedikit bercerita tentang jalannya laga dari sisi Tribun Selatan Balikpapan, tribun yang ditempati Pusamania & juga dibuka untuk masyarakat penonton umum yang bukan di bawah naungan resmi Basis/Korwil Pusamania. Begitu pula di seluruh tribun Stadion Batakan, baik itu timur, utara dan barat.

Terlihat di Tribun Timur sempat terjadi peneguran/imbauan oleh Panpel Borneo FC untuk rekan-rekan pecinta Persebaya agar tidak menggunakan/memasang atribut bernadakan dukungan terhadap tim Persebaya. Rekan pecinta Persebaya yang juga hadir di tribun tersebut bersanding dengan MSA Mania & Curva Sud Samarinda (Pendukung Borneo FC lainnya). Sementara di tribun utara rekan pecinta Persebaya bersanding dengan Samarinda Fans (0541 Crew) pendukung Borneo FC lainnya. Selain itu di tribun barat rekan pecinta Persebaya juga berbaur dengan masyarkat penonton umum & tamu VIP & VVIP.

Gesekan

Sementara di tribun selatan rekan pecinta Persebaya sempat terjadi gesekan kecil antar masyarakat penonton umum dan rekan-rekan pecinta Persebaya yang menempati corner antara Tribun Selatan & Barat Stadion Batakan.

Rekan-rekan pecinta Persebaya tersebut sebelum laga dimulai, di pintu gate masuk telah mendapat teguran dan imbauan dari pihak keamanan Panitia Pelaksana Borneo FC. Untuk tidak menggunakan atribut atau memasang atribut guna mematuhi peraturan yang telah digulirkan PT Liga Indonesia dan berperilaku sebagai penonton umum biasa saja. Dan rekan pecinta Persebaya setuju serta berjanji mematuhi dan menjaga keamanan saat laga berlangsung.

Pusamania dalam hal ini yang notabane menempati Tribun Selatan turut menjaga keamanan tribun yang ditempati. Sempat melakukkan aksi koreografi hari jadi Borneo FC yang ke-10 tahun di awal laga. Selanjutnya laga berlangsung sengit dan tensi tinggi, namun di sisi tribun berlangsung aman dari awal laga hingga menit di mana Persebaya mencetak goal ke gawang Borneo FC yang terletak di bagian depan Tribun Selatan.

Namun saat perayaan goal pertama Persebaya tersebut, rekan pecinta Persebaya merayakan gol tersebut. Euforia yang dilakukan membuat masyarakat penonton umum kurang terima karena dibumbui juga teriakan teriakan provokatif dari rekan rekan pecinta Persebaya dan juga masyarakat penonton umum saling sahut-sahutan. Dalam hal ini stewart yang juga dibantu Korlap Pusamania langsung sigap bersiaga di antara kedua belah pihak agar tidak terjadi gesekan yang berlebih.

Penonton umum yang bukan bagian dari Basis/Korwil Pusamania emosinya tidak terbendung dengan melakukan aksi saling dorong & teriak. Yang memaksa rekan pecinta Persebaya harus keluar meninggalkan Tribun Selatan dibantu oleh Korlap Pusamania dan juga Ketua Umum Pusamania Bang Lasihadu yang sempat terinjak-injak oleh Stewart & pihak keamanan lainnya guna menyelamatkan rekan-rekan pecinta Persebaya dari amukan penonton umum yang terlibat gesekan tersebut.

Setelahnya semua dapat diatasi dengan baik. Hingga akhirnya Borneo FC memetik kemenangan.

Tak Ada Lanjutan Kericuhan di Luar Stadion

Seluruh Basis/Korwil Pusamania juga meninggalkan stadion dengan damai dipandu oleh Jenlap Ryo & Aziz Delima menuju ke transportasi untuk pulang bersamaan menuju kembali ke Kota Samarinda.

Di luar stadion juga terdapat beberapa rekan pecinta Persebaya yang masih ada di areal stadion bergantian pulang ke rumah dengan aman dan nyaman tanpa adanya gesekan lanjutan.

Seperti yang diketahui rombongan Pusamania yang turut serta di dalamnya ada Ketua Umum Pusamania saling sapa & ngopi bareng rekan pecinta Persebaya di Rest Area Tol Balsam Km 38. (Terkonfirmasi di dalam postingan Instagram akun berita Kaltim Faktual).

Dalam Video yang diunggah dan beredar saat pertandingan terdapat salah seorang pecinta Persebaya mengalami pemukulan pada saat pertandingan sedang berlangsung

Maka Ketua Umum Pusamania Bang Lasihadu & perwakilan pengurus Pusamania pada hari Sabtu 9 Maret 2024 menemui korban yang tinggal di Long Ikis, Kabupaten Paser guna menyambung silaturahmi dan komunikasi antarkedua belah pihak.

Maka dari itu, mari rekan rekan dari semua pihak agar lebih cermat untuk mengolah informasi yang didapatkan. Pusamania tetap memegang teguh persaudaraan seluruh element supporter di Indonesia, khsusnya rekan-rekan elemen suporter Persebaya.

Dalam kejadian tersebut Ketua Umum Pusamania juga sudah berkordinasi dengan Pengurus Pusat Bonek Mania guna mengklarifikasi kejadian tersebut agar tidak terjadi miskomunikasi antar kedua belah pihak.

Mohon Maaf Saudara Ku, Guyup rukun akan selalu Kami jaga di tanah borneo dan juga di seluruh Indonesia.

Menyambangi Korban

Perwakilan Pusamania dan suporter Perebaya melakukan perjalanan dari Samarinda ke Long Ikis, Kabupaten Paser. Untuk menyambangi secara langsung korban kericuhan bernama Arya.

Baca juga:   Komentar Lengkap Pieter Huistra Usai Borneo FC Kalahkan Persebaya dengan Dramatis

“Alhamdulillah malam ini telah menempuh kurang lebih 7 jam perjalanan dari Samarinda ke Long Ikis. Kami beserta rombongan telah tiba di kediaman Arya untuk menyelesaikan masalah yang terjadi pada tanggal 7 kemarin.”

“Semoga dengan adanya pertemuan kami malam ini seluruh masalah sudah selesai dan terima kasih juga buat Gapur dari Bonek Samarinda yang sudah mau mediasi dan memfasilitasi kami untuk datang ke sini.”

“Semoga ini menjadi pelajaran buat kita semua. Karena sejatinya Pusamania dan Bonek Mania tidak ada sedikitpun rivalitas. Karena kami dari dulu memang saudara,” kata Jenlap Pusamania, Ryo.

Lasihadu yang ikut dalam rombongan, mengucapkan terima kasih kepada Arya yang telah menerima kehadiran mereka. Serta menyambut baik silaturahmi yang dijalin. Pada dasarnya, ia ingin meminta maaf atas kesalahpahaman yang terjadi. Kepada seluruh pihak, terkhusus Bonek di seluruh Indonesia. Ia berharap ke depan tidak ada dendam, dan kedua pihak bisa tetap dan semakin guyub.

Baca juga:   ANALISA: Persebaya yang Membuat Borneo FC Kuat dan Konsisten

“Kejadian kemarin sebenarnya spontanitas saja dan pertandingan ini, teman-teman Bonek mengeluarkan, meluapkan kegembiranya. Sementara kami dengan segala emosi yang ada sehingga ada beberapa provokator sehingga terjadi sedikit keributan di timur.”

“Tapi Alhamdulillah setelah beberapa saat kemudian semua masalah itu sudah tertangani dan pada malam hari ini dengan segala niat baik kami Pusamania suwun ke tempatnya Mas Arya. Saya harap permasalahan ini sudah sampai di sini.”

“Terima kasih untuk seluruh keluarga Bonek, mari kita jabat erat persaudaraan kita yang sudah terjadi selama ini.  Seluruh Bonek Pusamania saudara selamanya Manyala Wani,” pungkas Adhu.

Pernyataan Korban

Arya yang saat dikunjungi sudah dalam kondisi baik, menyambut baik silaturahmi tersebut. Dan memiliki keinginan yang sama, yakni tidak lagi terjadi perselisihan antarsuporter, terutama yang melibatkan pendukung Borneo FC dan Persebaya.

Baca juga:   Borneo FC Ingin Rayakan HUT dengan Kemenangan, tapi Persebaya Bukan Lawan Sepele

“Saya Arya, korban dari tragedi di Batakan. Dan betul sudah terjadi ya, itu hanya spontan dan hanya ada oknum dan provokator yang tidak senang dengan persaudaraan kami semua.”

“Untuk ke depannya kita akan jalin persaudaraan lagi dan saling menjabat tangan. Salam Satu Nyali Wani,” turur Arya. (dra)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.