KUTIM
Fraksi KIR Soroti Pertanggungjawaban Anggaran Pemkab Kutim 2023

Fraksi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) menyoroti pertanggungjawaban Anggaran Pemkab Kutim tahun 2023. Ini tertuang dalam pandangan umum Fraksi KIR dalam sidang utama DPRD Kutai Timur yang dihadiri oleh 21 anggota dewan serta tamu undangan lainnya, Kamis 13 Juni 2024 lalu.
Pandangan tersebut disampaikan oleh Sobirin Bagus selaku perwakilan fraksi KIR. Disaksikan Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman dalam hal ini diwakili oleh Asisten III, Sudirman Latif, serta 21 orang anggota dewan dan tamu undangan lainnya.
Sobirin Bagus menyampaikan pandangan Fraksi KIR terkait Penyampaian Nota Penjelasan Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kutai Timur Tahun Anggaran 2023.
“Kami mendukung upaya pemerintah daerah dalam melaksanakan pembangunan, namun ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian lebih lanjut,” ujarnya.
Fraksi KIR menyoroti realisasi pendapatan tahun 2023 yang mencapai Rp 8,59 trilyun atau 104,13% dari anggaran yang direncanakan sebesar Rp 8,25 triliun.
Pendapatan tersebut terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), pendapatan transfer, dan pendapatan lainnya. Sobirin menekankan pentingnya transparansi dalam pengelolaan keuangan daerah.
Menurutnya, realisasi PAD mencapai Rp 352,46 milyar atau 44,76% dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp 787,53 milyar
“Ada beberapa koreksi dan reklasifikasi yang dilakukan oleh BPK RI Perwakilan Kalimantan Timur, seperti profit sharing dari PT. Kaltim Prima Coal sebesar Rp 547,79 milyar dan pembayaran PNBP dari PT. Tanito Harum sebesar Rp 426,29 juta,” katanya.
Selain itu, pendapatan transfer terealisasi sebesar Rp 7,67 trilyun atau 103,12% dari anggaran yang direncanakan sebesar Rp 7,44 trilyun.
“Kami mengapresiasi upaya pemerintah dalam mendapatkan pendapatan transfer yang lebih dari target, namun perlu ada evaluasi terhadap mekanisme pengelolaannya,” tambahnya.
Dirinya juga mengatakan. Realisasi lain-lain pendapatan yang sah juga mengalami peningkatan signifikan, mencapai Rp 568,85 milyar atau 2.315,73% dari anggaran sebesar Rp 24,56 milyar.
“Peningkatan ini juga akibat dari koreksi dan reklasifikasi oleh BPK RI. Fraksi KIR menggarisbawahi pentingnya pengawasan yang ketat terhadap pendapatan yang sah ini,”bebernya.
Dalam penutupnya, Sobirin mengingatkan pentingnya kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku, seperti Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan berbagai peraturan lainnya yang mengatur pengelolaan keuangan daerah.
“Kami berharap Pemkab Kutim terus meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran,” pungkasnya. (han/am)
-
NUSANTARA5 hari agoBukan Touring Biasa! Yamaha Ajak Pemimpin Redaksi Full Gaspol Bareng MAXi & Sport Eksplore Jalur Ikonik Jawa Tengah
-
NUSANTARA3 hari agoCek NIK DTSEN 2025: Panduan Lengkap Pemeriksaan Desil dan Status Bansos Secara Online
-
SEPUTAR KALTIM4 hari agoBMKG Prediksi Musim Hujan Panjang di Kaltim hingga Juni 2026, Masyarakat Diminta Tingkatkan Kewaspadaan
-
NUSANTARA4 hari agoDonasi Korban Banjir Sumatra Tembus Rp10,3 Miliar, Aksi Ferry Irwandi Menuai Apresiasi
-
NUSANTARA3 hari agoPresiden Prabowo Percepat Pemulihan Listrik, BBM, dan LPG di Wilayah Terdampak Bencana
-
NUSANTARA3 jam agoAktivitas Buzzer Kini Jadi Sebuah Industri yang Terorganisir
-
PARIWARA4 hari agoPacu Adrenalin di Yamaha Cup Race, Tasikmalaya Bergemuruh Ribuan Penonton Terpukau
-
NUSANTARA13 jam agoMAXi “Turbo” Experience, Touring Tasikmalaya dan Eksplorasi Pantai Selatan Wilayah Cipatujah

