Connect with us

SEPUTAR KALTIM

Gas 3 Kg Langka di Samarinda Saat Lebaran, Pertamina Pastikan Distribusi Normal

Diterbitkan

pada

Gas Elpiji tampak kosong di sejumlah wilayah di Samarinda saat Lebaran. (Dok. Ilustrasi/Istimewa)

Gas elpiji ukuran 3 kg langka di Samarinda sejak H-1 lebaran Hari Raya Idulfitri 1443 Hijriah. Sejumlah warga mengaku kesulitan mencari gas isi ulang tabung melon di sejumlah pedagang. Keluhan ini pun ramai diperbincangkan di media sosial.

Mendengar hal tersebut, Pertamina bergerak cepat. Melalui Manager Communication & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan Susanto August Satria, memastikan pada hari kedua pihaknya telah memantau distribusi elpiji di Kota Tepian dan saat ini telah berjalan normal.

“Pada hari raya pertama memang sejumlah petugas di Stasiun Pengisian Bulk Elpiji ( SPBE) menjalani Shalat Id dan kemudian berlebaran bersama keluarga, namun tidak berlangsung lama dan operasional stasiun pengisian gas kembali membuka layanan,” kata, dikutip dari Antara, Rabu (4/4/2022).

Baca juga:   Pemkot Samarinda Capai Predikat UHC, Pro Bebaya Dipuji BPJS Kesehatan

Dia menegaskan, kelangkaan terjadi bukan karena kurangnya pasokan. Tapi karena adanya penghentian akibat kegiatan di momen hari raya idulfitri. Pertamina, kata dia, tidak pernah mengurangi pasokan bahkan malah ditambah kuotanya, khususnya memasuki Ramadhan dan Idul Fitri.

“Makanya kami kaget adanya laporan terjadinya kelangkaan elpiji tiga kilogram mulai Hari Raya Idul Fitri di wilayah Samarinda Seberang. Bahkan ada warga yang membeli tabung melon tersebut melebihi harga yang ditetapkan oleh pemerintah yakni mencapai Rp 80 ribu sampai 90 ribu per tabung,” katanya.

Ia memprediksi kondisi tersebut terjadi karena masyarakat sudah sejak jauh hari sebelum hari raya melakukan pembelian elpiji tiga kilogram dalam jumlah banyak. Hal itu juga membuat adanya kemungkinan terjadi penimbunan oleh oknum, sehingga sempat terjadi kekosongan stok gas tersebut di pasaran.

Baca juga:   Cek Lokasi Calon Mabes Polri di IKN Nusantara, Kapolda Kaltim: Proses Pematangan Lahan

Namun dia memastikan pada hari kedua Lebaran, sejumlah SPBE di Samarinda telah beroperasi normal dan mendistribusikan elpiji ke sejumlah pangkalan dan agen gas di wilayah tersebut.

Ia pun mengimbau kepada masyarakat untuk melaporkan terjadinya penetapan harga yang tinggi tabung gas melon di atas harga ketetapan pemerintah daerah, khususnya di pangkalan atau agen yang menjadi mitra Pertamina. “Silakan masyarakat melapor ke ‘call center’ kami di 135, lengkap dengan peristiwa dan kejadian baik tempat, waktu maupun harga yang dibanderol oleh agen atau pangkalan tersebut,” kata Satria.

Namun, bila kenaikan harga tak wajar tersebut terjadi di tingkat pengecer, maka penanganan menjadi kewenangan pemerintah daerah, melalui Satpol PP ataupun Disperindag setempat.

Baca juga:   Covid-19 Kaltim Melandai, Tiga Daerah Masuk Zona Hijau

Suyono, warga Mangkupalas, Samarinda Seberang, mengatakan terjadinya kelangkaan gas elpiji tiga kilogram di sekitar wilayahnya sejak H-1 Lebaran. “Beberapa toko dan agen yang saya datangi menyebut tabung elpiji tiga kilogram lagi kosong, akhirnya saya dapat dengan harga Rp 75 ribu per tabung, itu pun harus berebut dengan warga lainnya,” kata dia.

Warga Samarinda Seberang lainnya, Yuni, mengaku pada situasi normal elpiji tiga kilogram dijual dengan harga Rp20 ribu per tabung di agen dan Rp25 ribu di pengecer. “Sejak Lebaran kemarin, memang terjadi kelangkaan elpiji tiga kilogram, ada teman yang menawari dengan harga tinggi Rp150 ribu per tabung, saya tidak jadi beli karena harganya terlalu tinggi,” katanya. (ant/redaksi)

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.