NUSANTARA
Gus Ipang Wahid Imbau Media di Kaltim Bersinergi dengan Pemerintah Daerah

Staf Khusus Kementerian Koordinator Perekonomian, Irfan Asy’ari Sudirman Wahid atau yang akrab disapa Gus Ipang Wahid, menyoroti peran penting media massa di Kalimantan Timur. Ia mengajak media untuk bersinergi dengan pemerintah daerah dalam menyampaikan informasi yang akurat dan membangun.
Menurutnya, media memiliki peran sebagai “penjaga gawang” yang harus mampu mengawal jalannya pemerintahan. Bila pemerintah menyimpang dari kepentingan publik, media berhak dan wajib memberikan koreksi.
“Kalau pemerintahnya melenceng, ya diingatkan, ditegur,” ujar Gus Ipang dalam sebuah diskusi, belum lama ini.
Media dan Pemerintah Harus Sejalan
Gus Ipang menekankan pentingnya kolaborasi antara media dan pemerintah. Ia menyebut, kerja-kerja pembangunan membutuhkan penyebaran informasi yang benar, agar masyarakat bisa memahami arah kebijakan dan program yang dijalankan.
“Kalau informasi bagus tapi tidak sampai ke rakyat, percuma. Kalau informasi buruk tapi disampaikan dengan cara salah, rakyat malah makin marah. Di sinilah pentingnya media,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa pemimpin daerah seperti gubernur, wakil gubernur, hingga pejabat publik lainnya, harus siap menerima kritik sebagai bahan evaluasi. Media berperan sebagai jembatan untuk menyampaikan aspirasi dan suara publik.
“Kalau ada data yang menunjukkan ketidakpuasan masyarakat terhadap kebijakan, media lah yang harus menyampaikan itu ke pemerintah,” katanya.
Media Sebagai Alat Promosi dan Penggerak Ekonomi
Lebih jauh, Gus Ipang menyebut kehadiran media juga penting sebagai alat promosi daerah. Dengan eksposur yang tepat, informasi positif tentang potensi daerah bisa tersebar luas, dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
“Media bisa menggerakkan pembangunan ekonomi. Tanpa media, itu akan sulit,” tegasnya.
Peran Influencer dan Tantangan Media “Homeless”
Ia juga menyinggung maraknya peran influencer di media sosial. Dalam pandangannya, influencer kini menjadi salah satu saluran penting dalam menyampaikan informasi, terutama kepada generasi muda di dunia maya.
“Mereka adalah media baru yang tumbuh dalam satu dekade terakhir. Mereka juga jembatan informasi,” ujar Gus Ipang.
Di sisi lain, ia menyoroti fenomena media “homeless”, yakni media tanpa kantor tetap atau sistem kerja yang tidak tertata. Ia mengimbau agar media terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi, bukan hanya agar efisien, tetapi juga agar tetap relevan di era digital.
“Media harus ikut berubah. Tanpa itu akan susah. Sekarang media-media homeless itu banyak banget. Dan saya yakin sebagian juga ada di Kalimantan Timur,” tutupnya. (tha/sty)

-
NUSANTARA5 hari ago
KI Pusat Resmi Kick-Off Monev Keterbukaan Informasi Publik 2025
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Pemprov Kaltim Targetkan 367 SPPG, Perluas Program Makanan Bergizi Gratis
-
SOSOK4 hari ago
Firda Arrum, Putri Berau yang Membawa Baki Sang Saka di HUT ke-80 RI Kaltim
-
PARIWARA4 hari ago
Konsistensi Pembinaan Yamaha Racing Indonesia, Arai Agaska Ikut Yamaha BLU CRU Master Camp di Spanyol
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Kaltim Buktikan Komitmen Jaga Hutan, Raih Penghargaan Nasional Wana Lestari
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Putra Kaltim Catat Sejarah, Jadi Pembentang Bendera Pusaka di Istana Merdeka
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
HUT ke-80 RI di Kaltim, Sang Saka Berkibar Khidmat di Gelora Kadrie Oening
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Marching Band Meriahkan HUT ke-80 RI di Samarinda, DDC Suguhkan Tribute to Ismail Marzuki