SAMARINDA
Imbas Kebijakan Parkir Non Tunai di Mal Samarinda, Kartu Uang Elektronik di Ritel Banyak Kosong

Per 1 Juli, warga Samarinda wajib bayar parkir secara non-tunai di 5 mal. Bisa pakai Qris, OVO, Dana, Parkee, hingga yang paling praktis, menggunakan kartu uang elektronik. Namun di ritel stoknya malah kosong.
Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Samarinda telah menerapkan sistem pembayaran parkir non-tunai. Wajib di 5 pusat perbelanjaan (mal). City Centrum, Selyca Mulia, Samarinda Central Plaza (SCP), Bigmall, dan Lotte Mart.
Jika masih membayar secara tunai, akan dikenakan tarif tinggi. Untuk roda 2 membayar Rp15 ribu. Sementara roda 4 membayar Rp30 ribu. Lalu, mal yang belum siap secara sistem juga akan kena sanksi dari Dishub.
Pengunjung mal, bisa membayar melalui berbagai cara. Bisa melalui Qris, OVO, Dana, hingga aplikasi Parkee. Yang paling mudah dan paling dianjurkan, yakni melalui kartu uang elektronik, sejenis e-money atau e-tol.
Setidaknya ada kartu uang elektronik dari 4 bank yang bisa digunakan. Ada E-money dari Bank Mandiri, Flash dari Bank BCA, Brizzi dari Bank BRI, dan juga Tapcash dari Bank BNI. Disesuaikan dengan penggunaan bank.
Kartu Uang Elektronik Kosong
Kartu uang elektronik sendiri biasanya dijual di ritel. Bisa didapatkan melalui mini market seperti Indomaret, Alfamart, Alfamidi, hingga Eramart. Namun di Samarinda, beberapa pekan belakangan, justru cukup sulit ditemui.
Misalnya 4 mini market di Sungai Kunjang. Semua kasirnya menyebut ketersediaan kartu uang elektronik tengah kosong. Meski biasanya memang tersedia di sana. Alasan kekosongannya tidak diketahui.
“Dua hari lalu ada, tapi stoknya cuma 4, langsung habis dibeli orang,” kata seorang kasir Selasa, 2 Juli 2024.
“Masih kosong, belum tahu lagi kapan dikirim. Tapi biasanya kami jual. Ini banyak juga yang cari,” kata kasir di Indomaret lain.
“Lagi kosong. Udah lama belum dikirim lagi, biasanya di Eramart ada,” kata kasir Alfamidi.
“Kosong, sudah semingguan. Biasanya dikirim tergantung bank-nya. Belum tahu kapan dikirim lagi, kami nunggu aja. Jumlahnya paling 20-an aja. Dari tadi juga ada 5 orang yang nyari,” kata kasir di Eramart.
Seorang warga Samarinda Fajri (26) mengaku sulit mendapatkan uang elektronik di berbagai ritel seperti Indomaret, Alfamidi, dan Eramart. Sehingga dirinya harus mengurus ke bank untuk memilih kartu uang elektronik.
“Seminggu yang lalu beli Tapcash. Ke bank sih, nggak terlalu ribet. Cuma bilang ke satpamnya trus diarahin. Kemarin beli sekitar Rp30 ribu masih kosong. Tinggal di-top-up.”
“Soalnya kalau pakai Qris dan aplikasi lain-lain kadang ribet. Keluar hp dulu, belum jaringam dan lainnya,” tambahnya.
Respons Dishub Samarinda
Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Kota Samarinda Hotmarulitua Manalu menyebut warga bisa mendapatkan kartu elektronik di Bigmall lantai bawah. Sudah lengkap dari 4 bank. Meski di mal lain belum ada.
“Sementara baru Bigmall yang kerja sama dengan bank-bank itu,” kata Manalu.
Untuk kasus banyaknya kekosongan stok di ritel. Manalu menyarankan masyarakat untuk mengurus di bank terkait. Menurutnya dengan adanya satu kartu itu bisa mempermudah banyak pembayaran dan lebih efisien.
Sementara berbagai aplikasi alternatif lain, misal Qris, OVO, Dana, dan Parkee, memang memakan waktu lebih lama. Sehingga perlu mempersiapkan diri sebelum tiba di gate parkir. Agar tidak menimbulkan antrean.
“Jadi masyarakat bisa ke kantor cabang banknya untuk mengurus kartu elektronik.”
“Ada juga pakai aplikasi Parkee, tetap ambil karcis tapi saat di parking gate masyarakat scan dulu dengan aplikasinya. Tunjukkan saja ke petugas.”
“Kalau Qris juga lumayan lama memunculkan antrean juga. Kalau Dana, OVO, bisa saja tapi tetap pakai Qris. Cuma lebih efisien dengan kartu elektronik, tinggal tap in tap out, lebih efisien dan simple,” pungkas Manalu. (ens/dra)

-
BALIKPAPAN5 hari ago
Yatim Mandiri Balikpapan Bagikan Alat Sekolah Ceria, Dukung Anak Yatim dan Dhuafa Raih Cita-Cita
-
SAMARINDA1 hari ago
Dianggap Langgar SK Gubernur, Satpol PP Segel Kantor Maxim Samarinda
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
RPJMD Kaltim 2025–2029 Resmi Disahkan, Jadi Panduan Pembangunan Lima Tahun ke Depan
-
OLAHRAGA5 hari ago
Panahan Indonesia Sumbang 10 Emas, Kaltim Kukuhkan Posisi di Fornas VIII NTB
-
SAMARINDA3 hari ago
Deni Hakim Anwar Soroti Kendala Volume Sampah untuk Proyek WtE Samarinda
-
SAMARINDA5 hari ago
SMAN 16 Samarinda Terima Delegasi Korea Selatan, Pererat Pertukaran Budaya Lewat EBIFF 2025
-
OLAHRAGA3 hari ago
ULD Kaltim Juara Umum Fornas VIII 2025, Sabet 8 Emas
-
EKONOMI DAN PARIWISATA5 hari ago
Ketimpangan Pengeluaran Kaltim Sedikit Naik, Tapi Masih dalam Kategori Rendah