GAYA HIDUP
Isi Waktu Luang dengan Merajut, IRT asal Muara Kaman Ini Justru Kebanjiran Pesanan

Seorang ibu rumah tangga (IRT) asal Muara Kaman, Kukar, bernama Beby, awalnya merajut untuk mengusir kebosanan saat hamil. Siapa sangka, buah tangannya justru mengundang minat banyak orang, dan mulai menjadi bisnis sampingan.
Beby Muzdhalifa Aprilia (27) awalnya hanya ibu rumah tangga biasa. Ia mengurus seorang anak, dan sedang mengandung anak kedua tahun lalu. Karena tak banyak yang ia bisa lakukan untuk mengisi waktu luang, wanita yang tinggal di Muara Kaman, Kutai Kartanegara, Kaltim itu memutuskan untuk belajar merajut. Niat awalnya, hanya ingin berkreasi membuat kebutuhan calon bayinya.
“Enggak suka awalnya, kalau dari Mama memang iya (suka merajut). Awalnya enggak tertarik, tapi pas hamil anak 5 bulan, sehari-hari bingung mau ngapain,” cerita Beby kepada Kaltim Faktual Kamis belum lama ini.
“Awalnya buat sendiri, coba-coba. Pengin coba sarung tangan, sarung kaki, dan topi bayi buat sendiri aja,” tambahnya.
Seperti kebanyakan ibu-ibu, Beby pun mengunggah karya tangannya itu ke media sosial. Sekadar merayakan keberhasilannya dalam merajut. Namun ternyata, beberapa teman justru berminat dan minta dibuatkan juga.
Usaha Sampingan


Berawal dari melayani beberapa pesanan, rajutan Beby makin dikenal masyarakat. Sehingga permintaan mulai berdatangan, dengan jenis produk yang beragam. Dari tas bahu, tas tangan, dan beberapa jenis lainnya. Juga topi, bandana, dompet, hingga cardigan.
“Enggak ready stock, pasti by request. Mulai dari warna, model, dan lainnya. Setelah jadi, baru bayar. Setiap request saya coba bikinkan dulu, baru bayar,” kata Beby.
Dia bercerita, kalau pengerjaan setiap produk bergantung tingkat kesulitannya. Paling cepat, seperti bandana hanya 15 menit. Kalau seperti tas bisa sehari satu malam kalau fokus. Tapi dirinya selalu memberi estimasi satu pekan paling lama.
Jalan di tahun kedua ini, meski tak terlalu ramai. Namun permintaan masih ada saja yang masuk. Satu pekan bisa 2-3 pengerjaan produk rajutan. Beby menjalaninya dengan santai, sebab sembari mengurus rumah tangga.
Apalagi setelah melahirkan, dia lebih sering merasa kerepotan. Sehingga intensitas merajut sedikit dikurangi. Fokusnya banyak di rumah dan mengurus anak. Jika sempat, marajut sesekali.
“Kadang masih bingung caranya ini gimana, sambil belajar, makin hari gimana makin bagus. Banyak lihat tutorial.”
Baby bilang, selain mengisi waktu luangnya, kegiatan merajut juga jadi caranya untuk merilis stres sewaktu hamil. Mengingat dalam kondisi hamil, ia kerap mengalami perasaan tidak nyaman.
“Perasaannya turun naik, enggak nyaman, pas ngerajut teralihkan rasa nggak enaknya,” kata Beby.
Toko Impian
Meski masih kecil-kecilan dan bukan jadi pekerjaan utama. Beby mengaku punya impian untuk menekuni bisnis rajutnya. Kalau ada rezeki, pengin buka toko kecil.
Yang bikin menarik, hasil rajutan Beby yang by request itu membuat setiap produknya terasa ekslusif. Karena bisa request detail, hingga warna benang dan jenis benang. Bisa request model sesuai keinginan, kalau pengin beda dari yang lain.
Meski trennya sudah menurun, fesyen rajut ini masih digandrungi. Apalagi karena buatan tangan dan bukan buatan pabrik, bikin pecinta fesyen lebih puas saat memilikinya.
Harganya dibanderol sesuai tingkat kesulitan, dan jenis bahan. Karena ada 2 jenis benang. Untuk tas, dengan benang biasa kisaran Rp150-300 ribuan, untuk bahan milk cutton biasa untuk jaket dan sweater sekitar Rp350-450 ribuan. Dompet sekitar Rp50-85 ribuan. Dan bandana Rp30-35 ribuan.
“Bebas request, mulai dari benang, bentuk, model, dan lainnya. Bisa pesan langsung di Instagram, nanti saya buatkan,” pungkasnya. (ens/dra)


-
BALIKPAPAN3 hari ago
Hingga Mei 2025, BPJS Ketenagakerjaan Balikpapan Bayarkan Rp211 Miliar Klaim JHT
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Dishub Kaltim Pastikan Operator Ojol Terapkan Tarif Sesuai Pergub 2023, Maxim Siap Patuhi Aturan
-
SAMARINDA4 hari ago
Samarinda Buka Kuota Tambahan Sekolah Rakyat, Pendaftaran Hanya 2 Hari!
-
NUSANTARA3 hari ago
PMI di Korsel Meninggal Akibat Kecelakaan Kerja, Pemerintah Bawa Pulang Jenazah dan Beri Santunan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Darlis Pattalongi: Ijazah PAUD Bukan Syarat Mutlak Masuk SD di Kaltim
-
SAMARINDA2 hari ago
Kepala SMA 10 Samarinda Diberhentikan Sementara, Pertanyakan Kewenangan Plt Disdikbud
-
SAMARINDA2 hari ago
Guru Senior Terkejut Ditunjuk Jadi Plt Kepala SMAN 10 Samarinda
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Gubernur Kaltim Minta BUMD Perkuat Peran dalam Peningkatan PAD melalui Sektor Tambang dan Migas