SAMARINDA
Jangan Dibuang ke TPS! DLH Samarinda Imbau Panitia Kurban Kubur Limbah Hewan
Agar tidak menimbulkan sampah berlebih dan bau yang menyengat, DLH Samarinda mengimbau pengurus masjid memperhatikan pembuangan limbah. Darah, kotoran, dan bagian yang dibuang, agar dikubur di tanah.
Hari ini Senin 17 Juni 2024, seluruh umat islam tengah merayakan Hari Raya Iduladha 2024. Yang jatuh pada setiap 10 Zulhijah berdasarkan penanggalan hijriah. Termasuk di Ibu Kota Kalimantan Timur.
Biasanya, setelah melakukan Salat Ied, lalu dilanjutkan dengan penyembelihan hewan kurban. Berupa sapi, kambing, atau domba. Di Kota Samarinda sendiri ada ratusan masjid yang menyelenggarakan penyembelihan.
Mulai dari Masjid Raya Darussalam, Masjid Agung Pelita, Masjid Islamic Center Samarinda, Masjid Jami Al Ma’aruf, Masjid Al Firdaus, Masjid Al Hijrah, hingga ratusan masjid lainnya.
Lalu, daging hasil dari pemotongan hewan kurban tersebut dibagikan kepada masyarakat setempat secara merata. Sehingga biasanya dalam beberapa hari ke depan, menu daging akan banyak ditemui di rumah-rumah warga.
Limbah Hewan Kurban
Di balik itu, dalam proses penyembelihan, biasanya ikut menghasilkan banyak sampah. Baik itu dari kotoran hewan sapi dan kambing, lalu darah, hingga sejumlah bagian hewan yang tidak diinginkan atau sulit diolah.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Samarinda Endang Liansyah mewanti-wanti kepada para pengurus masjid yang melakukan penyembelihan agar memperhatikan dengan baik sampah limbah hasil kurban.
Mengingat pada Hari Raya Iduladha tahun 2023 lalu, di Samarinda, ditemui sampah limbah hasil kurban yang dibuang ke sungai. Alhasil mencemari sungai dan menimbulkan bau tak sedap bagi warga setempat.
Sehingga Endang mengimbau agar para pengurus masjid untuk mengubur ke tanah sampah limbah hasil kurban. Agar tidak menimbulkan polusi dan bau tak sedap hingga merusak lingkungan.
“Saya sudah anjurkan supaya ditanam. Ya kita mengimbau lah ya. Karena kan yang nyembeleh sapi dan kambing ini banyak sekali lah ribuan ya,” jelasnya Senin 17 Juni 2024.
“Jadi kita imbau supaya tanam itu bekas sembelihan berupa darah kotoran, dan bagian daging yang tidak diinginkan itu ditanam,” tambahnya.
Menurut Endang, Hari Raya Iduladha bukan baru satu atau dua kali dilaksanakan. Sehingga masalah kebersihan, sebetulnya tidak perlu diingatkan setiap tahunnyam seharusnya bisa menjadi kebiasaan untuk menjaga kebersihan pasca penyembelihan kurban.
“Dari DLH sosialisasi ke kelurahan ya sudah otomatis itu,” pungkasnya. (ens/fth)
-
NUSANTARA4 hari agoPemprov Kaltim Salurkan Rp 7,5 Miliar untuk Bantu Korban Banjir di Tiga Provinsi Sumatera
-
NUSANTARA4 hari agoBukan Touring Biasa! Yamaha Ajak Pemimpin Redaksi Full Gaspol Bareng MAXi & Sport Eksplore Jalur Ikonik Jawa Tengah
-
NUSANTARA3 hari agoCek NIK DTSEN 2025: Panduan Lengkap Pemeriksaan Desil dan Status Bansos Secara Online
-
SEPUTAR KALTIM3 hari agoBMKG Prediksi Musim Hujan Panjang di Kaltim hingga Juni 2026, Masyarakat Diminta Tingkatkan Kewaspadaan
-
NUSANTARA3 hari agoDonasi Korban Banjir Sumatra Tembus Rp10,3 Miliar, Aksi Ferry Irwandi Menuai Apresiasi
-
NUSANTARA3 hari agoPresiden Prabowo Percepat Pemulihan Listrik, BBM, dan LPG di Wilayah Terdampak Bencana
-
PARIWARA3 hari agoPacu Adrenalin di Yamaha Cup Race, Tasikmalaya Bergemuruh Ribuan Penonton Terpukau

