SAMARINDA
Jukir Liar Teras Samarinda Kian Menjamur, Komisi I Minta Dishub Tingkatkan Patroli

Meski sudah beberapa kali ditertibkan, praktik jukir liar di sekitar Teras Samarinda tetap saja menjamur. Keberadaan mereka tidak hanya membebani pengunjung dengan tarif parkir yang lebih mahal, tetapi juga merugikan Pendapatan Asli Daerah.
Ketua Komisi I DPRD Kota Samarinda, Samri Saputra, meminta Dinas Perhubungan (Dishub) meningkatkan patroli untuk menertibkan juru parkir (jukir) liar dan mengimbau masyarakat agar memanfaatkan lahan parkir resmi.
Meskipun Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda telah menyediakan lahan parkir di Teluk Lerong dan melakukan penertiban pada Desember dan Februari lalu, praktik parkir liar di seberang Teras Samarinda masih dilakukan.
Meskipun Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda telah menyediakan lahan parkir di Teluk Lerong dan melakukan penertiban pada Desember dan Februari lalu, praktik parkir liar di seberang Teras Samarinda masih dilakukan.
Islamic Center sebagai Rencana Awal
Samri Shaputra mengungkapkan, rute parkir di Teluk Lerong tersebut lebih dekat dibandingkan dengan Islamic Center yang menjadi wacana awal.
“Karena dulu itu pernah wacananya, waktu kita hearing dengan dishub itu, parkirnya itu di Islamic Center,” jelasnya.
Pemkot akan menggunakan transportasi antar jemput karena jarak Islamic Center dan Teras Samarinda yang cukup jauh. Namun, hal ini dirasa kurang efektif serta dapat menimbulkan masalah baru.
“Ya tinggal minta kesadaran masyarakatnya dan minta juga kepada dishub untuk meningkatkan lagi patrolinya,” pintanya.
Penertiban oleh Dishub
Lebih lanjut, Samri Shaputra mengatakan, pihaknya akan meminta Dishub untuk meningkatkan pengawasan.
“Karena jukir-jukir liar ini kan itu sebenarnya yang dikeluhkan oleh masyarakat,” paparnya.
Tarif yang diberikan jukir liar acap kali lebih tinggi, hal ini, kata Samri akan menjadi masalah apabila tidak dibayarkan. Padahal, pembayaran kepada jukir liar tidak masuk Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Kalau dia membayar kepada jukir, itu masuk ke kantong pribadi.” terangnya.
Kesadaran Masyarakat
Sementara itu, Samri meminta masyarakat untuk parkir di lahan yang sudah disediakan, sebab pendapatan tersebut akan masuk ke PAD dan dialokasikan kembali untuk masyarakat.
“Pemerintah kan sudah menyiapkan tempat parkir yang aman dan pembayaran masyarakat itu jelas kemana,” ungkapnya.
Samri juga menegaskan, upah yang diberikan pada jukir liar tidak akan memberikan dampak pada pembangunan daerah. Masyarakat juga, kata Samri, perlu meningkatkan kesadaran untuk tidak parkir di lahan jukir liar.
“Nggak ada manfaatnya buat daerah kita,” tegasnya.
Di samping itu, pihaknya merasa masyarakat yang memilih parkir liar disebabkan jarak parkir yang disediakan terlalu jauh. Kendati begitu, ia mengatakan, hal ini dapat menggerakkan masyarakat untuk sedikit berolahraga.
“Ya nggak apa-apalah, sedikit olahraga kan.” katanya.
Samri menerangkan, meskipun terjadinya jukir liar di daerah Teras Samarinda terjadi pada malam hari dan di luar jam kerja, penertiban tetap akan dijalankan sebagai bentuk tanggung jawab.
“Tapi ini sudah jadi tanggung jawab kita,” kunci Samri. (nkh/sty)

-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Pemprov Kaltim Targetkan 367 SPPG, Perluas Program Makanan Bergizi Gratis
-
SOSOK3 hari ago
Firda Arrum, Putri Berau yang Membawa Baki Sang Saka di HUT ke-80 RI Kaltim
-
PARIWARA2 hari ago
Konsistensi Pembinaan Yamaha Racing Indonesia, Arai Agaska Ikut Yamaha BLU CRU Master Camp di Spanyol
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
HUT ke-80 RI di Kaltim, Sang Saka Berkibar Khidmat di Gelora Kadrie Oening
-
SEPUTAR KALTIM2 hari ago
Putra Kaltim Catat Sejarah, Jadi Pembentang Bendera Pusaka di Istana Merdeka
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Marching Band Meriahkan HUT ke-80 RI di Samarinda, DDC Suguhkan Tribute to Ismail Marzuki
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
HUT ke-80 RI, Gubernur Harum: Kaltim Siap Jadi Etalase Indonesia di Era IKN
-
NUSANTARA3 hari ago
KI Pusat Resmi Kick-Off Monev Keterbukaan Informasi Publik 2025