Connect with us

NUSANTARA

Kaum Biseksual Gampang Terserang Cacar Monyet

Diterbitkan

pada

cacar monyet
Ilustrasi: Penderita cacar monyet mayoritas adalah laki-laki dengan penyimpangan seksual. (KD)

Berdasar laporan Kemenkes, mayoritas kasus cacar monyet alias mpox di Jakarta. Diderita oleh penderita HIV (ODHIV) dan memiliki orientasi biseksual.

Wabah cacar monyet kini tengah jadi kewaspadaan Kementerian Kesehatan RI. Pasalnya hingga 21 Oktober 2023. Sudah ada total 8 orang positif monkey pox di Jakarta. Satu orang telah dinyatakan sembuh total tahun lalu. Kasus ini sendiri sudah ada sejak 2022 lalu.

Dari jumlah itu, 6 di antaranya adalah ‘kaum’ biseksual. Alias orang yang memiliki orientasi seksual ganda; bisa sama cewek dan cowok.

“Dari hasil penelusuran diketahui enam pasien cacar monyet merupakan ODHIV dan memiliki orientasi biseksual,” kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Maxi Rein Rondonuwu, Senin. Mengutip dari Antara.

Lanjut Maxi Rein, kebanyak penderita wabah tersebut adalah laki-laki berusia produktif. Antara 25-29 tahun. Sebagian lagi adalah laki-laki berusia 30-39 tahun.

Baca juga:   Hetifah Minta IKN Nusantara Serap Tenaga Kerja dan Buka Kesempatan Usaha Bagi Warga Lokal

Penderita Cacar Monyet di Jakarta

Seluruh kasus konfirmasi ditemukan di wilayah DKI Jakarta. Rinciannya, satu kasus dilaporkan dari Jatinegara, Mampang, Kebayoran Lama, Grogol, dan Kembangan (satu kasus). Lalu dua kasus di Setiabudi.

Maxi bilang, saat ini seluruh pasien sedang menjalani perawatan intensif di ruang isolasi di sejumlah rumah sakit di Jakarta. Perawatan akan dilakukan hingga luka mengering dengan sempurna.

“Untuk kondisinya, semua baik dan stabil. Kita pantau secara ketat dan terus menerus. Saat ini kita juga sedang memonitor pihak-pihak yang melakukan kontak erat dengan pasien,” paparnya.

Pasien cacar monyet, katanya, memiliki faktor prilaku seks berisiko dengan munculnya lesi dan ruam kemerahan. Serta diikuti dengan demam, pembesaran kelenjar getah bening, nyeri tenggorokan, myalgia, ruam, dan sulit menelan.

Baca juga:   Hetifah Minta IKN Nusantara Serap Tenaga Kerja dan Buka Kesempatan Usaha Bagi Warga Lokal

Penularan terjadi dari manusia ke manusia karena kontak langsung dengan cairan tubuh atau lesi kulit orang yang terinfeksi.

Menyikapi kasus tersebut, Kemenkes RI melakukan upaya penanggulangan cacar monyet berupa surveilans, terapeutik dan vaksinasi.

Sementara upaya surveilans dilakukan dengan penyelidikan epidemiologi dan penyiapan laboratorium pemeriksa. Terapeutik dilakukan dengan memberikan terapi simtomatis, pemenuhan logistik antivirus khusus mpox serta pemantauan kondisi pasien.

Kemenkes juga melakukan vaksinasi cacar monyet, terutama pada populasi yang paling berisiko. Untuk mencegah terjadinya penularan masif.

“Kriteria penerima vaksin adalah laki-laki yang dalam dua minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan sesama jenis dengan atau tanpa status ODHIV,” katanya.

Vaksinasi Mpox

Vaksinasi monkey pox rencananya akan dilaksanakan mulai 24 Oktober 2023 dengan jumlah sasaran sekitar 447 orang. Di Klinik Carlo serta puskesmas yang berada di wilayah Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, dan Jakarta Barat.

Baca juga:   Hetifah Minta IKN Nusantara Serap Tenaga Kerja dan Buka Kesempatan Usaha Bagi Warga Lokal

Maxi mengatakan vaksin mpox diberikan dalam 2 dosis dengan interval suntikan selama empat minggu. Menggunakan vaksin impor yang diproduksi oleh Bavarian Nordic, Denmark dengan merk dagang JYNNEOS kemasan single-dose.

Vaksin tersebut telah memiliki Sertifikat Pelulusan Vaksin (Certificate of Release) dari BPOM terbit 17 Maret 2023.

“Stok vaksin mpox kita aman. Saat ini, sebanyak 991 vial vaksin mpox sudah didistribusikan ke Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta untuk memenuhi kebutuhan program vaksinasi mpox yang akan mulai diberikan Oktober ini,” pungkas Maxi Rein. (dra)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.