SAMARINDA
Kebocoran Data MAP Terungkap, Dugaan Pangkalan Nakal Bermain di Distribusi Elpiji
Pemkot Samarinda melalui Disperindagkop terus menelusuri penyebab distribusi gas elpiji 3 kg yang tak tepat sasaran. Sejumlah kasus menunjukkan data pembelian sudah tercatat, padahal fakta di lapangan transaksi belum terjadi. Dari sini, dugaan penyalahgunaan kartu kendali oleh pangkalan kian menguat.
Plt Kabid Perdagangan Dalam Negeri Disperindagkop Samarinda, Eka Agustina bilang pihaknya masih melakukan verifikasi data pangkalan untuk memastikan distribusi berjalan sesuai aturan.
Dari total 551 pangkalan di Samarinda, baru 404 yang menerapkan sistem kartu kendali dalam distribusi gas subsidi. Disperindagkop terus berkoordinasi dengan berbagai pihak guna memperluas sistem ini agar penyaluran lebih tepat sasaran.
Indikasi Kecurangan di Pangkalan
Eka menjelaskan, pihaknya masih memperbarui data pangkalan yang dikumpulkan dari laporan RT ke kelurahan sebelum diverifikasi lebih lanjut. Permasalahan muncul karena ada pangkalan yang tutup atau pindah lokasi, sehingga sistem perlu diperbaiki.
Selain itu, kendala lain dalam distribusi elpiji subsidi adalah kebocoran data pada aplikasi Merchant Apps Pangkalan (MAP) milik Pertamina. Masih ditemukan kasus di mana data menunjukkan seseorang telah membeli elpiji, padahal transaksi belum terjadi.
“Tahu-tahu di aplikasi MAP itu sudah terpakai, padahal dia (pemilik kartu tanda pembelian gas) belum beli. Nah, itu kan perlu kita pertanyakan. Apakah dari pangkalan ada yang menjualkan KTPG tersebut? Itu yang selalu kami komunikasikan dengan Pertamina dan Hiswana Migas,” jelasnya kepada Kaltim Faktual.
Sidak Pangkalan Terus Berlanjut
Soal maraknya penjualan gas melon secara eceran setelah kelangkaan beberapa waktu lalu, Eka menilai hal ini terjadi akibat kelalaian beberapa pangkalan.
“Kadang pengecer enggak mau nyebut mereka belinya di pangkalan mana,” ujarnya.
Untuk menertibkan distribusi, Disperindagkop telah melakukan sidak ke beberapa pangkalan bersama pihak provinsi. Sidak lanjutan juga akan terus dilakukan guna memastikan gas subsidi tidak jatuh ke tangan yang tidak berhak.
Selain itu, usaha seperti laundry yang masih menggunakan elpiji 3 kilogram diarahkan untuk beralih ke elpiji 5,5 kilogram sebagai solusi.
Eka berharap pangkalan lebih aktif berkoordinasi dengan dinas perdagangan untuk memastikan distribusi gas subsidi tepat sasaran.
“Semoga pangkalan lebih aktif bekerja sama dengan dinas perdagangan dan tidak menjual kepada masyarakat yang sebenarnya tidak berhak,” pungkasnya. (tha/sty)
-
EKONOMI DAN PARIWISATA3 hari agoCarnival Akhir Tahun Hadir di Mahakam Lampion Garden Samarinda, Tiket Masuk Mulai Rp5 Ribu
-
HIBURAN3 hari agoDaftar Film Indonesia di Bioskop Temani Liburan Nataru 2025-2026, Tayang Desember–Januari
-
SEPUTAR KALTIM1 hari agoDisorot Isu Deforestasi, Pemprov Kaltim Catat Upaya Reforestasi Capai 17 Ribu Hektare
-
SEPUTAR KALTIM20 jam agoJadwal Libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026: Cek Tanggal Merah dan Long Weekend Akhir Tahun
-
SEPUTAR KALTIM1 hari agoPemprov Kaltim Buka Data: Tutupan Hutan Masih 62 Persen, Deforestasi di Bawah Satu Persen
-
BERITA3 hari agoPemprov Kaltim Pastikan Stok Pangan Aman, Harga Bapokting Stabil Jelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026
-
BALIKPAPAN16 jam agoYamaha NgeGrebek, Motor Yamaha Gear Ultima 125 Hybrid Bisa Dibawa Pulang dengan DP Rp800 Ribuan
-
EKONOMI DAN PARIWISATA6 jam agoDorong Branding dan Promosi Wisata Tanjung Gading Balikpapan, Mahasiswa KKN ITK Bikin Website dan Pelatihan Produksi Merchandise

