KUTIM
Ketua DPRD Kutim Dorong Pemkab Maksimalkan Alokasi Anggaran Pendidikan



Pemkab Kutim menetapkan alokasi dana pendidikan sebesar 20 persen dari APBD tahun 2024. Ketua DPRD Kutim Joni meminta agar dana tersebut dapat dimaksimalkan dengan baik. Untuk meningkatkan pendiikan di Kutim.
Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) telah menetapkan alokasi dana sebesar 20 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2024 untuk sektor pendidikan.
Namun, meskipun anggaran tersebut telah dialokasikan, realisasinya masih belum mencapai target 20 persen yang diharapkan oleh masyarakat.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua DPRD Kutim, Joni, saat diwawancarai oleh awak media di Kantor DPRD Kutim, Jumat 9 Agustus 2024.
Joni menegaskan bahwa saat ini alokasi anggaran pendidikan memang mendekati 20 persen, tetapi belum sepenuhnya mencapai target tersebut.
“Sepertinya sekarang sudah hampir mendekati 20 persen. Intinya, target 20 persen itu belum sepenuhnya tercapai. Kami terus mendorong pemerintah agar anggaran untuk pendidikan ini bisa dimaksimalkan,” ungkap Joni.
Ia juga menyoroti pentingnya distribusi anggaran yang merata di seluruh wilayah Kutim, terutama di sektor pendidikan.
Ia menekankan bahwa pemerintah perlu mempertimbangkan alokasi anggaran yang adil untuk semua daerah, guna memastikan bahwa setiap wilayah mendapatkan perhatian yang sama dalam pembangunan pendidikan.
“Sebenarnya aturan itu sudah ada sejak lama dalam undang-undang. Kita ingin semuanya bisa terealisasi dengan baik, tetapi pemerintah tentu harus mempertimbangkan alokasi anggaran untuk semua daerah,” jelasnya.
Selain itu, Joni mengusulkan agar Pemerintah Daerah Kutim melakukan briefing khusus untuk memastikan bahwa alokasi anggaran pendidikan sebesar 20 persen ini dapat tercapai sesuai dengan ketentuan dari pemerintah pusat.
Ia percaya bahwa dengan besarnya APBD Kutim saat ini, pemerintah seharusnya bisa mengakomodasi kebutuhan tersebut.
“Kami berharap anggaran 20 persen untuk pendidikan ini bisa benar-benar dimaksimalkan dan tercapai, mengingat APBD kita saat ini cukup besar. Jadi, pemerintah harus bisa mengatur ini supaya sesuai dengan aturan dari pusat,” tegasnya.
Lebih lanjut, Joni mengingatkan bahwa pendidikan adalah salah satu sektor yang paling penting untuk masa depan daerah.
Ia menekankan bahwa investasi di bidang pendidikan bukan hanya kewajiban, tetapi juga merupakan upaya jangka panjang untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kutim.
“Pendidikan itu adalah investasi untuk masa depan. Kalau kita ingin generasi mendatang lebih baik, maka kita harus serius dalam hal ini. Anggaran yang sudah dialokasikan harus benar-benar dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Kutim,” katanya. (adv/han/am)


-
BALIKPAPAN2 hari yang lalu
Hingga Mei 2025, BPJS Ketenagakerjaan Balikpapan Bayarkan Rp211 Miliar Klaim JHT
-
SAMARINDA3 hari yang lalu
Samarinda Buka Kuota Tambahan Sekolah Rakyat, Pendaftaran Hanya 2 Hari!
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Wagub Kaltim Logowo Tunjangan Operasional Dipangkas: “Memang Saya yang Minta”
-
SAMARINDA5 hari yang lalu
Respons Cepat Hotline 110, Polresta Samarinda Ungkap Kasus Pelecehan Anak dan Penggelapan
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Kaltim Baru Miliki 38 Madrasah Negeri, Proses Penegerian Terkendala Anggaran dan Regulasi Pusat
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Samarinda Siap Bangun Sekolah Rakyat Tahun Ini, Daerah Lain Masih Terkendala Lahan
-
SEPUTAR KALTIM2 hari yang lalu
Dishub Kaltim Pastikan Operator Ojol Terapkan Tarif Sesuai Pergub 2023, Maxim Siap Patuhi Aturan
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Satgas PASTI Blokir Ratusan Pinjol dan Investasi Ilegal, Kerugian Masyarakat Capai Rp2,6 Triliun