OLAHRAGA
Ketua Pusamania: Wasit Liga 1 ‘Kebal Sanksi’ Penyebab Mereka Bertindak Suka-Suka

Ketua Pusamania menilai ada yang salah dari pengelolaan wasit Liga 1 musim ini. Sehingga sejak pekan pertama, terus terjadi kontroversi. Termasuk banyaknya blunder yang dibuat Agus Fauzan di laga Borneo FC vs Persikabo 1973.
Performa minus wasit Agus Fauzan yang memimpin laga Borneo FC Samarinda versus Persikabo 1973. Di Stadion Segiri, Minggu 13 Agustrus 2023 malam. Menjadi sorotan besar.
Sepanjang Senin, ribuan mention ditujukan pada Ketua Umum PSSI Erick Thohir. Yang dinilai publik terlalu santai menyikapi buruknya performa wasit Liga 1 sejak pekan pertama.
Di laga ini sendiri, Agus Fauzan melakukan cukup banyak melakukan kesalahan. Yang paling kentara pada 3 momen. Yakni kartu merah langsungnya Silverio. Yang kalau dilihat ditayangan ulang, bek Portugal itu tidak ada unsur kesengajaan menjegal Dimas Drajat. Justru nama terakhir yang tampak memulai duel fisik.
Kedua, saat bek Persikabo Kovacevic menghentikan pergerakan Stefano Lilipaly di kotak penalti. Namun tidak dianggap pelanggaran.
Ketiga, tekel horor Komarodin kepada Stefano yang hanya berhadiah kartu kuning. Padahal pelanggaran semacam itu layak mendapat kartu merah langsung.
Usai laga, selain para suporter. Banyak tokoh-tokoh besar yang mengecam performa Agus Fauzan. Teranyar, Ketua Pusamania Lasihadu ikut buka suara. Menurutnya, sejak awal ada yang kurang pas dari pengelolaan wasit. Pembinaan dan seleksi dari wasit Liga Jepang bahkan tidak memberi dampak baik yang signifikan.
Kata Ketua Pusamania
“Saya pernah komunikasi dengan salah satu petinggi di PSSI belum lama ini. Bahwa wasit Liga 1 yang sebanyak 18 orang ini tidak bisa ‘disanksi’.”
“Apabila ada wasit disanksi maka Liga 1 tidak akan jalan. Mungkin inilah momen yang dimanfaatkan oleh wasit Agus untuk menghalalalkan segala cara.”
“Terlihat pada laga tadi malam Borneo FC vs Persikabo di Segiri. Kita sangat dirugikan dengan keputusannya mengeluarkan kartu merah kepada Silverio. Dan membiarkan pemain Persikabo bermain brutal,” ujar pria yang karib disapa Adhu, Senin pada Kaltim Faktual.
Ia berharap, kejadian seperti ini tidak terulang, dan dibiarkan saja oleh yang berwenang. Karena klub-klub sudah berupaya meningkatkan profesionalitas. Berinvestasi besar agar lebih kompetitif. Para suporter juga telah mengeluarkan biaya dan tenaga untuk mendukung industri sepak bola Tanah Air.
Kalau kualitas wasit tetap mble’em-mble’em. Akan mencoreng semua hal-hal baik di atas. Kepercayaan publik pada kompetisi dalam negeri pun akan semakin turun.
“Saya harap Erick Thohir selaku ketua Komisi Wasit segera bertindak agar tidak selalu menjadi polemik masalah wasit. Kinerja Pak Erick akhir-akhir ini sangat tidak fokus di PSSI,” pungkas Adhu. (dra)

-
OLAHRAGA5 hari ago
Arai Agaska Torehkan Prestasi Runner Up R3 BLU CRU World Cup 2025: Ini Kunci Suksesnya
-
PARIWARA4 hari ago
Yamaha Youth Community (Y2C) 2025 Kembali Hadir, Rangkul Gen Z Tunjukkan Bakat dan Aksi Sosial
-
EKONOMI DAN PARIWISATA3 hari ago
Harga TBS Sawit Kaltim Melejit, Dorong Kesejahteraan Petani Plasma
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Rudy Mas’ud Tegaskan Kaltim Siap Jadi Pusat Kemandirian Energi Nasional
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Kaltim Raih Juara Umum STQH Nasional XXVIII 2025 di Kendari
-
SAMARINDA4 hari ago
Bangun Ruang Digital Sehat, Diskominfo Kaltim Gelar Sosialisasi Anti-Hoaks di SMA 5 Samarinda
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Pemprov Kaltim Percepat Peninjauan RTRW 2023–2042, Sesuaikan dengan IKN dan Visi Kepala Daerah Baru
-
OLAHRAGA2 hari ago
Sapu Bersih Medali, Biliar Samarinda Tampil Perkasa di Porwada Kaltim 2025