SAMARINDA
Komisi II DPRD Samarinda Tekankan BUMD Harus Untung dan Mandiri soal Modal

DPRD Samarinda mendesak seluruh BUMD mandiri soal penyertaan modal awal. Ingatkan pentingnya profesionalitas dalam pengelolaan dana rakyat.
Sebelumnya, Wali Kota Samarinda, Andi Harun dalam sebuah kesempatan menginstruksikan seluruh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di wilayahnya untuk mandiri dan tidak bergantung pada keuangan APBD.
Andi Harun menjelaskan bahwa status BUMD berbeda dengan unit organisasi pemerintah layaknya OPD. Sebab orientasi utama BUMD adalah bisnis.
“Tidak selamanya harus menggunakan APBD sebagai cara untuk menjalankan bisnisnya. Ya, kalau berani bisnis, berarti punya strategi bisnis,” tegasnya dalam Rapat Paripurna DPRD Kota Samarinda pada Selasa, 4 Maret 2025.
Bahkan, apabila dalam perhitungan yang matang usaha BUMD dapat menghasilkan profit yang besar, Andi Harun menyarankan untuk mengambil pinjaman dari bank sebagai penyertaan modal awal. “Jadi, selama hitungan bisnis itu bisnis, untung, jangan takut pinjam.”
Tak jauh berbeda, Ketua Komisi II DPRD Kota Samarinda Iswandi turut memaparkan pandangannya. Menurutnya, profesionalitas merupakan kunci utama dalam mengelola BUMD.
“Memang namanya badan usaha tentu harus dikelola secara profesional. Jika tidak profesional dan tidak menguntungkan, untuk apa BUMD dibentuk?” ujarnya pada Kamis 6 Maret 2025.
Dalam mengelola dana rakyat, ia menyoroti pentingnya memastikan BUMD untuk beroperasi secara efisien dan bertanggung jawab. “Ini adalah uang rakyat yang harus dikelola dengan baik.”
Lebih lanjut Politisi asal PDI Perjuangan ini menekankan bahwa BUMD tidak boleh hanya sekadar beroperasi tanpa memberikan hasil yang jelas.
“Kita harus mengawasi BUMD dengan ketat. Saya memiliki latar belakang di bidang keuangan, dan saya akan memastikan bahwa BUMD harus benar-benar menguntungkan. Kita perlu tahu berapa yang dikeluarkan dan berapa yang didapat untuk Pemkot.”
Tak segan-segan, Iswandi menekankan bahwa jika BUMD tidak mampu memberikan keuntungan, lebih baik dana tersebut disimpan di bank.
“Saya tidak mau jika BUMD hanya menjadi tempat untuk menampung orang. Intinya, BUMD harus untung. Jika tidak, lebih baik kita deposito-kan saja uang di bank, itu lebih aman,” pungkas Iswandi. (nkh/sty)


-
BALIKPAPAN4 hari ago
Hingga Mei 2025, BPJS Ketenagakerjaan Balikpapan Bayarkan Rp211 Miliar Klaim JHT
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Dishub Kaltim Pastikan Operator Ojol Terapkan Tarif Sesuai Pergub 2023, Maxim Siap Patuhi Aturan
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Darlis Pattalongi: Ijazah PAUD Bukan Syarat Mutlak Masuk SD di Kaltim
-
SAMARINDA2 hari ago
BRIDA Kaltim Petakan Daya Dukung Wilayah untuk Dukung Pembangunan IKN
-
NUSANTARA4 hari ago
PMI di Korsel Meninggal Akibat Kecelakaan Kerja, Pemerintah Bawa Pulang Jenazah dan Beri Santunan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
-
SAMARINDA3 hari ago
Kepala SMA 10 Samarinda Diberhentikan Sementara, Pertanyakan Kewenangan Plt Disdikbud
-
SAMARINDA3 hari ago
Guru Senior Terkejut Ditunjuk Jadi Plt Kepala SMAN 10 Samarinda
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Dishub Kaltim Larang Angkutan Alat Berat 8 Ton Lewat Jalan Umum, Wajib Manfaatkan Sungai