Konser 30 tahun Dewa 19 Balikpapan Berlangsung Spektakuler! Ribuan Baladewa Larut dalam Pertunjukan Sang Legenda

Konser 30 Tahun Dewa 19 di Kota Balikpapan berlangsung meriah, pecah, dan spektakuler. Sing a long dari ribuan Baladewa mengiringi 32 lagu yang dibawakan Dhani, Ello, Virzha, dan Ari Lasso.

Sesuai prediksi, Konser 30 Tahun Dewa 19 yang diselenggarakan Kreasi Lokaland di Kota Balikpapan. Pada malam Minggu, 11 Maret 2023 berlangsung meriah. Ribuan Baladewa yang hadir menumpahkan kerinduan pada band idolanya. Dengan bernyanyi, berteriak, melompat-lompat, dan tepuk tangan apresiasi tiada henti.

Semua orang yang hadir dalam BSCC Dome Balikpapan larut dalam keseruan konser. Pria, wanita, remaja, hingga bapak-bapak kelahiran 80-an. Melebur tanpa batas. Untuk menikmati 32 tembang hits Dewa 19 tanpa jaim.

Ahmad Dhani cs, sesuai jadwal mulai manggung pada jam 8 malam. Namun sejak sore hari, para penonton sudah memadati venue untuk registrasi masuk. Puncaknya adalah pada jam 5-6 sore.

Dari pantauan Kaltim Faktual di lokasi konser. Penonton tidak hanya berasal dari Balikpapan saja. Namun juga dari daerah tetangga. Bahkan ada yang jauh-jauh datang dari Sangatta.

Ari Lasso Jadi Primadona

Konser dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Lalu menampilkan foto-foto nostalgia dari band yang mengeluarkan album perdananya pada 1992 tersebut.

Tak berselang lama, konser dimulai dengan ‘Angin’ yang dibawakan Dhani, Ello, dan Virzha. Penonton langsung histeris!

Setelahnya, ketiganya bernyanyi bergiliran. Membawakan lagu-lagu andalan seperti Cemburu, I Want to Break Free, Pangeran Cinta, Risalah Hati, Dewi, Elang, Arjuna Mencari Cinta, Pupus, Larut, dan hits Dewa 19 lainnya.

Ribuan Baladewa yang hadir tampak menikmati semua sajian. Namun tanpa merendahkan 2 vokalis featuring sebelumnya. Mereka secara terus-menerus meneriakkan nama Ari Lasso.

“Ari … Ari … Ari,” teriakan itu beberapa kali menggema di ruangan konser.

Sepanjang karier musiknya, Dewa 19 memang memiliki 2 vokalis ikonik. Pertama adalah Ari Lasso. Setengah jalan diteruskan oleh Once Mekel.

Karena Once tidak hadir, secara otomatis Baladewa sangat menantikan kehadiran Ari Lasso untuk segera menyanyi. Dan membawa mereka dalam lautan nostalgia.

Menyadari itu, Ahmad Dhani yang memegang kendali coba mengulur waktu. Ia seperti ingin bermain-main dengan Baladewa dan kerinduannya.

Dhani kemudian memanggil seorang Baladewi untuk naik ke atas panggung. Lalu mengajaknya bernyanyi dan bergoyang di atas panggung. Sejenak, perhatian Baladewa teralihkan.

Dan pada saat yang tepat, Ari Lasso masuk ke panggung utama. Disambut histeria para penggemar Dewa 19! Kerinduan mereka terbayar!

Dalam keriuhan Baladewa, Ari Lasso kemudian menguasai panggung. Dan menjadi bintang utama dengan membawakan sejumlah lagu Dewa favoritnya. Seperti Cinta kan Membawamu Kembali, Kirana, Kangen, Kamulah Satu-satunya.

Namun puncak kepecahan pada Konser 30 Tahun Dewa 19 malam itu. Adalah saat Ari menyanyikan lagu Roman Picisan.

Di tengah penampilan Ari, Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto datang dan makin memeriahkan suasana.

Dan pada akhirnya, koser raya itu ditutup dengan Separuh Nafas, yang dinyanyikan Dhani, Ari Lasso, Ello, dan Virzha secara bersamaan. Konser yang bikin merinding!

Kata Mereka tentang Konser 30 Tahun Dewa 19

“Excited sekali nonton ini,” ucap Roni pengunjung dari Samarinda.

“Kan lihat yang di Jakarta rame betul. Pasti di sini juga rame,” ucap Dinda.

“Nostalgia sih, ini band kan hits banget dulu,” ungkap Rian.

“Udah dari 1 bulan lalu beli tiketnya. Soalnya gak mau ketinggalan. Apalagi ini konser pas 30 tahunnya,” ucap Cika.

“Nostalgia kami sih anak 80-an, kebetulan weekend juga kan jadi bisa nonton,” kata Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang.

“Kegiatan ini sih positif untuk anak muda, lihat aja tadi keseruannya dalam konser nyanyi bersama,” lanjutnya.

“Ini yang diharapkan Baladewa dan Baladewi Kaltim. Tahun lalu di-cancel, akhirnya tahun ini bisa merasakan konsernya Dewa di sini,” kata Baladewi Balikpapan yang enggan disebutkan namanya. (dra)

Reporter: M. H. Nikolas | Editor: Ahmad A. Arifin | Fotografer: Irfan Aditama