SAMARINDA
Lama Tak Kedengaran, Proyek Pintu Air SKM ‘Bangkit’ Lagi, Dibangun pada 2025

Saat awal menjabat, Wali Kota Samarinda Andi Harun kepengin betul bangun Pintu Air SKM. Namun kabarnya hilang begitu saja. Kini wacananya bangkit lagi. Proyek itu bakal direalisasikan, tahun 2025 mendatang.
Banjir di Ibu Kota Kaltim ini sudah menjadi hal biasa selama bertahun-tahun. Pemkot Samarinda sendiri terus berupaya untuk mengendalikan banjir. Kini hasilnya mulai terasa, titik banjir berkurang. Namun belum terlalu signifikan.
Selain memperbaiki saluran drainase di seluruh penjuru Kota Tepian. Pemkot Samarinda juga berupaya membenahi sungai. Khususnya Sungai Karang Mumus (SKM) yang keberadaannya cukup vital bagi warga. Termasuk bisa mengendalikan banjir.
Sejak tahun 2022, Pemkot Samarinda mulai menertibkan bantaran sungai. Kemudian melakukan normalisasi sungai dengan pengerukan dan penurapan SKM. Setelah Segmen Gang Nibung selesai, pada 2023 ini tengah proses di Segmen Tarmidi.
Pintu Air SKM
Wali Kota Samarinda Andi Harun mengaku proses pengendalian banjir ini memakan waktu cukup panjang. Dua bagian tadi, merupakan bagian hilir, yakni tempat dimulainya pembenahan. Karena tidak bisa kalau dimulai dari tengah atau hulu.
“Kalau kita mulai dari hulu atau tengah, di sananya lancar airnya, tapi di hilirnya kecil. Akan menyebabkan air itu meluap ke daerah tengah dan menyebabkan banjir,” jelas Andi Harun pada Rabu, 4 Oktober 2023.
“Jadi kita mulai dari daerah hilir, sehingga seberapapun kiriman air dari daerah hulu, dia akan langsung mengirimkan ke Mahakam,” tambahnya.
Setelah hilir selesai, Andi bilang akan masuk ke bagian tengah SKM. Rencananya tahun depan akan masuk ke Segmen Ruhui Rahayu. Jalan terus hingga bagian hulu. Proyek pengendalian banjir ini diperkirakan akan sampai tahun 2025.
Karena pada tahun 2025 itu, wali kota ingin membangun pintu air di Jembatan I Samarinda. Konsepnya seperti pintu air di Pluit Jakarta. Pintu air ini dapat mengendalikan volume air sungai. Sehingga akan mampu mengendalikan banjir.
“Kalau ini semua lancar, mudah-mudahan tahun 2025, kita udah bisa membangun pintu. Kalau pintu air di sekitar Jembatan I kita bisa bangun maka Insyaallah Samarinda akan terbebas dari rob kiriman air dari Mahakam.”
Andi Harun bilang, Pintu Air SKM akan menggunakan mesin otomatis. Ketika level air di Mahakam nanti naik, maka pintunya akan menutup. Tetapi ketika normal maka otomatis akan terbuka. Nantinya juga akan ada pintu untuk para nelayan dan perahu masyarakat. Juga otomatis.
“Jadi tetap air dari karang mumus akan ke sini. Kita juga sudah desain. Untuk yang perahu, dia memiliki jalur sendiri,” ungkap Andi Harun.
Lanjut Andi, rencana itu akan sekaligus dipadukan dengan peralatan pemisah sampah. Satu paket two in one. Selain mengendalikan banjir, juga mengendalikan sampah.
“Jadi kita udah punya perencanaan itu sangat lengkap tapi kita belum bisa sampai sana sebelum ini (SKM bagian hilir) kita tata,” imbuhnya.
Mengembalikan Rencana Lama
Proyek pembangunan Pintu Air SKM ini sebenarnya sudah Andi rencanakan. Sejak awal menjabat sebagai wali kota. Hanya saat itu, wacana ini mendapat pro dan kontra.
Beberapa pihak merasa pintu air itu tidak efektif, karena banjir besar di Samarinda selama ini terjadi. Saat air di SKM dan Mahakam sama tingginya.
Makanya, ketika SKM sedang kebanyakan air, namun Mahakam pasang. Air tidak akan bisa lari ke mana-mana. Sehingga ada anggapan kalau pintu air itu tidak terlalu vital. (ens/dra)


-
SAMARINDA5 hari yang lalu
Adnan Faridhan Usulkan Sistem Satgas SPMB Jadi Protokol Standar di Seluruh OPD Samarinda
-
PARIWARA4 hari yang lalu
Yamaha Motor Tampil Perdana di Jakarta E-Prix 2025 Sebagai Mitra Teknis Pengembangan Powertrain Formula E
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Kemenag Kaltim Gelar Media Gathering, Fokus pada Kerukunan dan Penguatan Pesantren
-
SAMARINDA2 hari yang lalu
Samarinda Buka Kuota Tambahan Sekolah Rakyat, Pendaftaran Hanya 2 Hari!
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Kerukunan Beragama di Kaltim Dinilai Sangat Baik, Masyarakat Hidup Tenang Tanpa Kerusuhan
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Wagub Kaltim Logowo Tunjangan Operasional Dipangkas: “Memang Saya yang Minta”
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Kaltim Baru Miliki 38 Madrasah Negeri, Proses Penegerian Terkendala Anggaran dan Regulasi Pusat
-
SAMARINDA3 hari yang lalu
Samarinda Siap Bangun Sekolah Rakyat Tahun Ini, Daerah Lain Masih Terkendala Lahan