SAMARINDA
Bukaan Lahan Masif Diduga Andil Banjir Samarinda

Sejumlah wilayah yang biasanya rak ada genangan, terpantau kini tergenang banjir di Samarinda. Bukaan lahan yang masif diduga ikut andil jadi penyebabnya.
Faktor utama banjir yang melanda Samarinda beberapa hari terakhir diduga karena adanya limpasan air dari Sungai Karang Mumus (SKM). Ini dipicu meluapnya SKM akibat kiriman air dari hulu, seperti Kukar dan Samarinda, yang lebih dulu terendam.
Sementara itu, Sungai Mahakam yang juga sedang pasang karena curah hujan tinggi, membuat air SKM tak bisa mengalir dan akhirnya meluber ke dataran rendah. Banjir ini kemudian diperparah dengan adanya bukaan lahan di sejumlah wilayah di Samarinda.
Daerah Banjir yang Kena Dampak Bukaan Lahan
Dari hasil pemantauan lebih lanjut, ditemukan beberapa bukaan lahan yang memperparah kondisi banjir. Bukaan ini menyebabkan aliran air tidak masuk ke drainase secara optimal, sehingga bukannya mengalir, air justru menggenang di sejumlah titik.
Ada sejumlah lokasi yang terdampak dari aktivitas bukaan lahan ini. Yakni di kawasan Jalan Juanda, Loa Bakung, dan Jalan D.I. Panjaitan. Namun, untuk Jalan D.I. Panjaitan, aktivitas bukaan lahannya masih belum teridentifikasi dengan jelas.
Andi Harun menyebut, bukaan lahan ini jadi alasan banjir di wilayah yang sebelumnya tak pernah terdampak.
“Kalau ada yang bertanya kenapa tiba-tiba tahun ini ada banjir di Padat Karya dan Loa Bakung, salah satu penyebab terbesarnya adalah adanya bukaan lahan yang cukup besar di daerah ini,” ujarnya dalam konferensi pers, Kamis 30 Januari 2025 lalu.
Bukaan Lahan Menghambat Drainase
Salah satu dampak dari bukaan lahan adalah sedimentasi yang masuk ke drainase, seperti yang terjadi di Jalan D.I. Panjaitan. Akibatnya, kapasitas saluran air jadi berkurang, membuat air yang seharusnya mengalir ke sungai menjadi tertahan dan menimbulkan genangan.
“Ketika curah hujan tinggi, air yang masuk ke drainase di Padat Karya harus antre masuk ke Sungai Loa Bakung. Ini salah satu penyebab genangan,” jelas Yosiandi Radi Wicaksono, dari PUPR Provinsi Kalimantan Timur, dalam hal ini BWS IV Kalimantan.
Langkah Penanganan
Pemkot Samarinda akan meninjau langsung aktivitas yang terjadi di lokasi bukaan lahan sebelum mengambil tindakan lebih lanjut. Jika terbukti menyalahi aturan, sanksi hukum akan diberlakukan.
“Kegiatan bukaan lahan ini setelah kita identifikasi, akan segera kita tindak. Sebelumnya tentu akan ada pendekatan secara persuasif, baik kepada pelaku usaha maupun warga yang membuka lahan,” kata Andi Harun.
Bahkan, jika diperlukan, Pemkot akan menggandeng kepolisian dan Kejaksaan Negeri Samarinda untuk menegakkan hukum terkait bukaan lahan yang punya andil dalam genangan banjir kali ini. (tha/am)


-
KUKAR5 hari yang lalu
Babak Baru Kasus Eks Bupati Kukar Rita Widyasari, KPK Geledah Rumah Ketua PP, Sita 11 Mobil Mewah
-
SAMARINDA5 hari yang lalu
Cap Go Meh Art and Culture Festival: Ada Bazar Makanan Vegetarian hingga Panggung Kesenian
-
SAMARINDA5 hari yang lalu
Pengunjung Perpustakaan Kota Samarinda Meningkat, Kini Buka hingga Malam Hari
-
HIBURAN5 hari yang lalu
Tiba-Tiba Sparring Vol.3 Hadir Lebih Meriah, 20 Fighter Amatir dan Profesional Siap Tanding
-
NUSANTARA5 hari yang lalu
Anggaran Transfer ke Daerah Resmi Dipotong Rp 50,59 Triliun
-
SAMARINDA2 hari yang lalu
Edu Park Samarinda: Belum Rampung, Tetap Jadi Favorit Anak-Anak
-
POLITIK5 hari yang lalu
Pelantikan Kepala Daerah Diundur 20 Februari, Calon Gubernur Kaltim Berpotensi Ikut Dilantik
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Anggaran Pendidikan Kena Pangkas, Guru Besar Unmul: Harus Pilah Prioritas