SAMARINDA
Kalau Mau Bersaing, Pasar Tradisional Perlu Ada Versi Online-nya Juga

Pemkot Samarinda mencangkan program Back to Pasar 2024. Untuk mengembalikan keramaian di pasar tradisional. Namun menurut Laila, memperbaiki fasilitas saja tidak cukup untuk menarik minat pembeli. Perlu hal lebih.
Sejak pasar online semakin marak dan mudah. Pasar tradisional mulai kehilangan pengunjung. Kecuali pasar basah yang masih eksis, karena menjual kebutuhan pokok seperti sayur, ikan, dan teman-temannya.
Untuk mengatasi itu, Disdag Samarinda mencanangkan progam Back to Pasar 2024. Demi menggalakkan kembali perdagangan offline. Dengan cara memperbaiki citra negatif terhadap pasar dan membuat pasar nyaman dikunjungi.
Anggota Komisi II DPRD Samarinda Laila Fatihah melihat rencana Disdag sebagai upaya yang bagus. Namun pemkot juga harus realistis. Bahwa selama ini memang zaman serba online. Sehingga perlu memiliki inovasi tersendiri.
“Sekarang pemerintah memberlakukan mengurus segala sesuatu dengan online. Perilaku ekonomi juga yang saat ini semua apa-apa serba instan. Apa apa serba melalui online,” kata Laila Senin 2 Oktober 2023.
“Nah tinggal bagaimana juga pihak perdagangan berinovasi. Kalau menurut saya sih begitu,” tambahnya.
Menurut Laila, kalau pasar dibenahi itu memang sudah seharusnya. Mengubah citra pasar itu memang sudah harus dilakukan. Agar tidak becek, bau, dan lainnya. Karena setiap pembeli pasti mencari tempat yang nyaman.
Namun itu saja tidak cukup. Pasar tradisional juga harus mengikuti gaya pembeli. Yang sekarang sudah cenderung serba online. Hal-hal yang perlu dipikirkan, kata Laila, semisal menghubungkan pasar tradisional dengan aplikasi belanja online.
“Apakah dengan dibuatkan kayak Go-Mart atau apa yang khusus menaungi pasar secara offline,” jelas Laila.
Legislator Samarinda itu memahami kalau seringkali ada pedagang yang kurang melek teknologi. Namun menurut Laila, itu perlu dicoba. Misal dengan meminta bantuan keluarga atau saudara. Sehingga tidak tertinggal.
“Jadi harus punya inovasi dan harus bisa membaca peluang. Kalau tradisional terus dan tidak beradaptasi, ya ketinggalan,” tandasnya. (ens/fth)


-
SEPUTAR KALTIM2 hari yang lalu
Dishub Kaltim Pastikan Operator Ojol Terapkan Tarif Sesuai Pergub 2023, Maxim Siap Patuhi Aturan
-
BALIKPAPAN3 hari yang lalu
Hingga Mei 2025, BPJS Ketenagakerjaan Balikpapan Bayarkan Rp211 Miliar Klaim JHT
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Samarinda Buka Kuota Tambahan Sekolah Rakyat, Pendaftaran Hanya 2 Hari!
-
SAMARINDA5 hari yang lalu
Samarinda Siap Bangun Sekolah Rakyat Tahun Ini, Daerah Lain Masih Terkendala Lahan
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Satgas PASTI Blokir Ratusan Pinjol dan Investasi Ilegal, Kerugian Masyarakat Capai Rp2,6 Triliun
-
NUSANTARA2 hari yang lalu
PMI di Korsel Meninggal Akibat Kecelakaan Kerja, Pemerintah Bawa Pulang Jenazah dan Beri Santunan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
-
SAMARINDA1 hari yang lalu
Kepala SMA 10 Samarinda Diberhentikan Sementara, Pertanyakan Kewenangan Plt Disdikbud
-
SAMARINDA1 hari yang lalu
Guru Senior Terkejut Ditunjuk Jadi Plt Kepala SMAN 10 Samarinda