KUTIM
Legislator Kutim Apresiasi Dinas Pendidikan Lakukan Identifikasi Kebutuhan Sekolah di Daerah Terpencil

Pemkab Kutim melalui Dinas Pendidikan melakukan terobosan dengan mengidentifikasi kebutuhan sekolah di daerah terpencil. Langkah ini mendapat apresiasi dari DPRD Kutim.
Rencana pembangunan sekolah masih sangat dibutuhkan. Demi memenuhi kebutuhan ruang kelas yang dianggap masih kurang. Apalagi di daerah terpencil.
Pemkab melalui Dinas Pendidikan mulai langkah awal. Dengan mengidentifikasi kebutuhan.
Langkah ini dianggap tepat oleh Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur, Agusriansyah Ridwan.
Ia bahkan memberikan apresiasi kepada Dinas Pendidikan yang telah berkeliling melakukan identifikasi kebutuhan sekolah-sekolah di seluruh wilayah Kutai Timur. Termasuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Identifikasi ini mencakup kebutuhan Ruang Kelas Baru (RKB), mobiler, sanitasi sekolah, dan kebutuhan lainnya.
“Alhamdulillah, satu tahun terakhir ini progresnya betul-betul sudah direalisasikan,” ungkap Agusriansyah saat ditemui awak media di DPRD Kutim, belum lama ini.
Dari langkah ini, Ia berharap agar lebih banyak lagi sekolah-sekolah yang diperbaiki, baik dari segi RKB, pagar, maupun sanitasi.
Sehingga sekolah-sekolah tersebut menjadi lebih representatif dan nyaman untuk digunakan oleh generasi penerus dalam mengikuti proses belajar mengajar.
Menurutnya, identifikasi kebutuhan sekolah di 18 kecamatan yang ada di Kutai Timur telah dilakukan dengan baik oleh Dinas Pendidikan.
“Tidak ada lagi yang perlu dievaluasi karena mereka sudah melakukan identifikasi di 18 kecamatan,” jelasnya.
Kendati demikian, ia menekankan pentingnya pemetaan wilayah untuk memastikan pemerataan pembangunan.
“Tinggal bagaimana memetakan daerah-daerah mana yang perlu didahulukan, sehingga pemerataan bisa berjalan dengan baik,” tambahnya.
“Lebih didoronglah wilayah-wilayah yang memang masih agak tertinggal, sehingga pemerataan ini bisa diwujudkan,” tegasnya.
Pihaknya berharap agar pembangunan sarana dan prasarana pendidikan dilakukan secara proporsional, dengan mempertimbangkan skala prioritas.
“Pembangunan harus dibuat secara proporsional, skala prioritasnya juga harus jelas agar tidak menumpuk di wilayah-wilayah yang sarana prasarananya sudah lebih baik dibandingkan dengan yang lain,” katanya.
Dengan adanya identifikasi dan pemetaan yang baik, ia optimistis pemerataan pembangunan sarana pendidikan di Kutai Timur bisa tercapai.
“Kalau sudah dipetakan dengan baik, saya yakin pemerataan pembangunan bisa lebih cepat terwujud. Kami di DPRD akan terus mengawasi dan memastikan pembangunan berjalan sesuai rencana,” pungkasnya. (han/am)
-
SEPUTAR KALTIM5 hari agoBMKG Peringatkan Potensi Rob dan Curah Hujan Tinggi di Kalimantan Timur Akhir 2025
-
SEPUTAR KALTIM5 hari agoPenambang Batu Bara Ilegal di Teluk Adang Ditangkap: Pemerintah Perkuat Pengamanan Kawasan Konservasi
-
OLAHRAGA3 hari agoPerolehan Positif Yamaha Racing Indonesia Tuai Perubahan Signifikan di ARRC 2025
-
SEPUTAR KALTIM2 hari agoWagub: Usia Harapan Hidup Warga Kaltim Naik Jadi 79 Tahun
-
GAYA HIDUP3 hari ago7 Tips Resolusi Tahun Baru 2026 Biar Nggak Jadi Sekadar Janji Manis, tapi Beneran Jalan Sampai Desember Lagi
-
HIBURAN10 jam agoDaftar Film Indonesia di Bioskop Temani Liburan Nataru 2025-2026, Tayang Desember–Januari
-
HIBURAN4 hari agoDiserbu Ribuan Gen Z! Skutik Skena Fazzio Hybrid Sukses Curi Perhatian di Festival Musik Anak Muda
-
EKONOMI DAN PARIWISATA2 hari agoBI Siapkan Rp4,8 Triliun Penuhi Kebutuhan Nataru 2026 di Kaltim

