GAYA HIDUP
Legislator Samarinda Puji Desain Baju Islami Motif Lokal Karya Anak Detik

Legislator Samarinda Shania Rizky memuji karya komunitas Detik. Yang mengkreasikan busana islami pria dan wanita dengan kombinasi motif lokal ala Kota Peradaban.
Minggu 9 April 2023 kemarin, sekumpulan desainer muda. Yang tergabung dalam komunitas Designer Trendi dan Kreatif (Detik) Samarinda. Menggelar fashion show pada acara Gema Ramadhan Festival. Di halaman Masjid Baitul Muttaqien alias Islamic Center Samarinda.
Tak sekadar ajang pamer karya busana. Mereka membawa tema besar, yakni fesyen islami dengan kearifan lokal.
Basic-nya adalah baju gamis, kemeja kasual, dan baju koko. Namun di-mix and max dengan motif Batik dan Sarung Samarinda. Jadi tampilannya tetap trendi, namun tidak meninggalkan unsur budaya setempat.
Melihat geliat para desainer muda yang kian kreatif tersebut. Anggota komisi II DPRD Kota Samarinda Shania Rizky Amalia memberi apresiasinya.
Katanya, para desainer tersebut jangan sampai berjalan sendirian. Perlu ada dukungan. Baik dari pemerintah maupun masyarakat sebagai konsumen.
“Saya lihat bagus-bagus karyanya itu. Bisa memadukan antara Timur Tengah dengan Samarinda,” ucap Shania pada Selasa, 11 April 2023.
Saran untuk Detik Samarinda
Memadukan busana islami dengan kearifan lokal menurut Shania adalah ide yang bagus. Terlebih eksekusinya; produksinya, juga tampak bagus dan segar. Hanya saja, itu tak akan cukup kalau proses pascaproduksi, alias promosinya tidak maksimal.
Shania lalu menyarankan agar komunitas Detik berkolaborasi dengan banyak stakeholder. Dari pelaku skena industri fesyen islami, pemerintah kota, hingga DPRD Samarinda.
“Dengan adanya IKN di Kaltim ini. Karya fashion dari desainer lokal tersebut harus kita dorong. Karena karya yang dihasilkan tidak kalah menarik dan keren dari desainer nasional.”
“Kami akan support desainer lokal untuk bersaing di nasional hingga internasional.”
“Coba kenalkan langsung ke kami karya-karya seperti itu. Biar kami bisa bantu pasarkan,” ajak Shania.
Kalau ini berjalan baik, penjualan baik, maka bukan hanya desainernya saja yang untung. Para pelaku konveksi hingga pelaku usaha busana lainnya pun akan terangkat ekonominya. Bahkan pemerintah, ikut kecipratan citra positifnya.
Terlepas dari itu semua, Shania berharap karya para desainer tersebut laku di momen Lebaran tahun ini. Biar tidak baju hijau sage saja yang jadi perbincangan. Baju muslim Samarinda pun bisa bikin kepo banyak orang, ketika bersilaturahmi.
“Ini kan mau Lebaran. Jadi, bisa dibeli baju seperti itu. Biar Lebarannya tetap bernuansa khas Samarinda,” pungkasnya. (mhn/dra)

-
SEPUTAR KALTIM2 hari ago
Pemprov Kaltim Targetkan 367 SPPG, Perluas Program Makanan Bergizi Gratis
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Diskominfo Kaltim Gelar Coaching JIGD, Perkuat Implementasi Satu Data Indonesia
-
SOSOK2 hari ago
Firda Arrum, Putri Berau yang Membawa Baki Sang Saka di HUT ke-80 RI Kaltim
-
SEPUTAR KALTIM2 hari ago
Marching Band Meriahkan HUT ke-80 RI di Samarinda, DDC Suguhkan Tribute to Ismail Marzuki
-
PARIWARA1 hari ago
Konsistensi Pembinaan Yamaha Racing Indonesia, Arai Agaska Ikut Yamaha BLU CRU Master Camp di Spanyol
-
NUSANTARA2 hari ago
KI Pusat Resmi Kick-Off Monev Keterbukaan Informasi Publik 2025
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
DWP Kaltim Gelar Seminar Busana Tradisional Kutai, Dorong Pelestarian Budaya Lokal
-
SEPUTAR KALTIM2 hari ago
HUT ke-80 RI di Kaltim, Sang Saka Berkibar Khidmat di Gelora Kadrie Oening