Connect with us

OLAHRAGA

LIB Wajibkan Setiap Tim Punya 5 Pemain U-22, Pelatih Borneo FC: Kami Lebih dari Siap

Diterbitkan

pada

Dwiky dan Tegar menjadi penggawa muda teranyar Borneo FC musim ini. (MO/BFCS)

Pelatih Borneo FC Pieter Huistra mengaku tak memiliki masalah dengan regulasi U-22. Meski Fajar Fathur Rahman, Komang Teguh, Ikhsanul Zikrak, dan Dandy yang masih berusia 21-22 tahun, tidak masuk dalam kategori U-22 versi Liga 1.

Bukan PT LIB namanya kalau tidak memberi kejutan setiap musimnya. Untuk Liga 1 edisi 2024/25, ada beberapa hal baru yang sifatnya mengubah regulasi sebelumnya. Mulai dari penghapusan Championship Series, penambahan slot pemain asing, penerapan VAR penuh, hingga regulasi U-22.

Nah, regulasi U-22 ini adalah pembaharuan dari regulasi U-23. Musim lalu, setiap tim wajib menurunkan minimal 1 pemain berusia 23 tahun ke bawah sedari awal laga, dan bermain sedikitnya 45 menit. Sementara peraturan terbaru lebih kompleks. Semua klub wajib menurunkan pemain U-22 minimal 45 menit sejak babak pertama. Lalu ada penambahan, setiap klub harus mengontrak minimal 5 pemain U-22. Dan, pemain kategori ini hanya untuk kelahiran Januari 2003 ke atas. Jadi pemain 21-22 tahun yang lahir pada 2002 tidak masuk kriteria ini.

Baca juga:   Mengenal 3 Kecamatan di PPU (Tetangga IKN); Pusat Ekonomi, Wisata, hingga Pertanian

Dampak Regulasi U-22 untuk Borneo FC

Borneo FC Samarinda yang konsisten memberi kepercayaan pada pemain muda tentu tak memiliki masalah dengan aturan baru ini. Musim lalu misalnya, Fajar Fathur Rahman yang mengisi slot U-23, tidak dimainkan sekadar formalitas. Pemain asal Manokwari benar-benar menjadi pemain inti.

Nama-nama lainnya seperti Komang Teguh, Ezzi Buffon, Rivaldo Pakpahan, Ikhsanul Zikrak, hingga Dandy Sonriza juga pemain belia yang mendapat menit bermain cukup proper. Fajar bahkan berhasil mengawinkan gelar Pemain Muda Terbaik versi Liga 1 dan APPI.

Singkatnya, ada atau tidak ada regulasi U-23, Pesut Etam tetap akan memainkan para pilar mudanya, karena memiliki kapasitas. Alias, regulasi itu tidak ngaruh-ngaruh amat.

Baca juga:   Derawan Berpeluang Jadi Desa Wisata Terbaik Tingkat Dunia

Itu musim lalu, situasinya sangat berbeda pada regulasi U-22. Sebab Fajar, Komang, Ikhsan, dan Dandy tidak bisa mengisi slot U-22, walau usia mereka masih 21-22 tahun saat ini.

Siasat Pesut Etam

Tanpa 4 nama di atas, sebenarnya Borneo FC masih memiliki 7 nama lainnya di kategori U-22. Mereka adalah Ezzi Buffon, Rizdjar Nurviat, Rivaldo Pakpahan, Daffa Fasya, Yogi Hermawan, M. Dwiky, dan Tegar Islami. Dua nama terakhir adalah debutan yang ditarik dari tim U-20 dan U-18 Borneo FC.

Melimpahnya stok pemain muda inilah yang membuat Pieter Huistra tak memiliki masalah berarti.

“Kita sangat beruntung dengan aturan ini, karena kita punya beberapa pemain yang masuk dalam kategori U22.”

Baca juga:   Hampir Rampung, Teras Samarinda Tahap I Bakal Dibuka Sebelum Juli Berakhir

“Musim lalu kita ada Ezzy dan Ridzjar yang sudah mulai merasakan atmosfer Liga 1, mereka berdua sekarang di timnas Indonesia dan itu memperlihatkan jika mereka memiliki kualitas. Untuk musim ini kita ada tambahan Tegar dan Dwiky yang menambah opsi kita dalam pertandingan,” terang Pieter di laman resmi klub, kemarin.

Pertanyaan sederhananya adalah, siapa yang akan menjadi langganan starter untuk mengisi slot U-22. Jika Ezzi, berarti dia akan berduet dengan Ronaldo di pos bek tengah. Kalau Rizdjar berarti Fajar harus jadi cadangan. Rivaldo harus membuat Christope Nduwarugira, Kei Hirose, Adam Alis, dan Hendro Siswanto berebut 1 slot di lapangan. Atau Daffa yang akan membuat Nadeo lebih sering duduk di bangku cadangan? (dra)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.