Connect with us

SAMARINDA

Longsor Sungai Pinang Tewaskan Satu Keluarga, Operasi SAR Resmi Ditutup

Diterbitkan

pada

Evakuasi korban tanah longsor di Jl. Belimau, Gang Bulutangkis, Sungai Pinang, Samarinda, Selasa, 13 Mei 2025. (Chandra/Kaltim Faktual)

Tim SAR Gabungan resmi mengakhiri operasi pencarian korban longsor di Jl. Belimau, Sungai Pinang, Samarinda, setelah seluruh korban ditemukan—empat meninggal dunia, dua selamat. Longsor dipicu hujan deras dua hari berturut-turut.

Tragedi longsor yang menewaskan satu keluarga di kawasan padat penduduk Jalan Belimau, Sungai Pinang, Samarinda, menutup babak pencarian setelah seluruh korban ditemukan. Kepala Kantor SAR Balikpapan, Dody Setiawan, menyatakan operasi resmi dihentikan pada Selasa (13/5/2025).

“Alhamdulillah, seluruh korban hilang telah berhasil dievakuasi. Terima kasih atas kerja keras dan koordinasi seluruh pihak,” ujar Dody.

Dua korban terakhir, Nurul Syakira (17) dan Syafitri (14), ditemukan dalam kondisi meninggal dunia tertimbun material longsor sedalam delapan meter. Mereka merupakan anak dari korban Hamdana (43) yang juga ditemukan tewas bersama putranya, Nasrul (25), sehari sebelumnya.

Baca juga:   Yamaha Gelar Skill Contest Antar SMK Otomotif se-Kaltimtara, Pemenang Lolos ke Tingkat Nasional

Tertidur saat Longsor

Koordinator Pos SAR Samarinda, Mardi Sianturi, menyebut kedua remaja itu ditemukan dalam kondisi masih berselimut, diduga sedang tertidur ketika longsor menerjang rumah mereka.

“Medan sangat labil, sehingga kami menggunakan ekskavator ringan untuk menghindari longsor susulan,” jelas Mardi.

Selamat dari Maut

Dua korban selamat, Tajudin (45) dan Sarul (22), berhasil menyelamatkan diri sebelum rumah mereka ambruk. Keduanya mengalami luka ringan dan sudah dalam perawatan.

Proses evakuasi sempat terhambat oleh kondisi malam yang gelap dan hujan yang masih mengguyur. Namun, penggunaan drone termal dan alat komunikasi canggih mempercepat pencarian.

“Strategi kami fokuskan di area kritis dengan dukungan penuh dari Basarnas, BPBD, TNI, Polri, dan para relawan,” tutur Mardi.

Baca juga:   Penggusuran Paksa Pasar Subuh Samarinda Picu Kecaman atas Pelanggaran HAM dan Kekerasan Aparat

Seluruh jenazah telah diserahkan ke pihak keluarga usai proses identifikasi di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie, Samarinda. Pemakaman dilakukan pada hari yang sama dengan suasana duka mendalam menyelimuti warga sekitar. (Chanz/sty)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.