OLAHRAGA
Mengenang Sosok Marlon Silva; Pria Brazil yang Bela 3 Klub Kaltim

Marlon Silva tidak memiliki karier yang panjang di Indonesia. Tapi pada media luar, dia mengaku membela 3 klub asal Kaltim adalah pengalaman terbaiknya sebagai pesepakbola.
Marlon Silva baru saja berulang tahun yang ke-33, Minggu 5 Februari kemarin. Borneo FC Samarinda sebagai klub Indonesia terakhir Marlon. Mengucapkan selamat ulang tahun untuknya.
Pemilik akun @marloneorhana itu lantas memberi komentar dalam bahasa Indonesia, “Terima kasih semuanya.”
Bagi publik Kalimantan Timur, sosok 186 sentimeter itu tidak asing lagi. Dia pernah menjadi bagian dari 3 klub asal Kaltim sekaligus. Meski tidak segacor juniornya, Matheus Pato. Dia tetaplah sosok idola banyak suporter klub Kaltim. Karena kegigihannya saat bertanding.
Ya, meski berposisi sebagai penyerang tengah. Marlon Silva tidak suka menunggu rekan-rekannya menyodori umpan. Dia selalu berlari mendekati bola, membuka ruang. Kerja kerasnya sekilas mirip dengan eks Borneo FC, Diogo Campos. Hanya saja mereka beda posisi.
Karier Indonesia Marlon Silva


Marlon pertama kali berkiprah di Indonesia kala membela Mitra Kukar sejak 1 April 2016 hingga 5 Maret 2017. Di tim kebanggaan warga Kukar ini, ia bermain 11 kali dengan 6 kontribusi gol. Masing-masing 4 gol dan 2 asis.
Selanjutnya, ia membela Persiba Balikpapan selama semusim. Dari Maret 2017 hingga 31 Desember 2018. Di Persiba, Marlon bermain sebanyak 25 kali dengan mencetak 7 gol dan 3 asis.
Pada 1 Januari 2018, pemain Brazil tersebut membela Borneo FC Samarinda. Sayangnya, karier Marlon di Samarinda tidak bertahan lama. Dia hanya bermain setengah musim, pada 13 laga dengan membuat 6 gol dan 3 asis.
Menyumbang kontribusi 9 gol dalam 13 laga sejatinya sudah termasuk gacor. Tapi entah kenapa, Pesut Etam justru melepasnya di pertengahan musim. Dan menggantikannya dengan Renan Silva.
Dari Indonesia, Marlon Silva kemudian hijrah ke Siprus dengan membela Alki Oroklini. Sejak 2021, tidak diketahui status karier pria yang lekat dengan nomor 9 itu. Pada situs Transfermarkt, tertulis status Marlon adalah ‘tidak diketahui’.
Fasih Berbahasa Indonesia
Tidak seperti kebanyakan pemain Latin. Yang meski sudah bertahun-tahun di Indonesia belum juga mampu berbahasa Indonesia. Atau bahkan bahasa Inggris. Marlon hanya butuh waktu 5 bulan untuk bisa berbicara dengan bahasa Indonesia.
Dia belajar Bahasa saat membela Mitra Kukar. Kala itu, ia belajar dari rekan setimnya, Zikri Akbar.
“Waktu itu, saya dikasih kertas oleh Zikri. Dia tulis kata-kata Indonesia soal latihan, jalan, dan ucapan-ucapan seperti selamat pagi.”
“Kalau tidak belajar, saya bisa mati nanti. Jadi setiap orang bicara, saya mempelajarinya.”
“Bahasa Indonesia mudah dipelajari,” jelas Marlon, mengutip dari Kompas.
Ingin Jadi Warga Indonesia


Marlon begitu mencintai Indonesia. Begitulah faktanya. Sampai saat ini, 3 unggahan teratas di Instagramnya (diberi pin) adalah foto saat membela Mitra Kukar, Persiba, dan Borneo FC.
Selain itu, pada media Elsavador, dia pernah mengaku bermain di Indonesia adalah fase karier terbaiknya dalam sepak bola.
“Pengalaman terbaik saya sebagai pemain asing adalah di Indonesia. Saya bisa bermain di sana selama empat tahun, dan saya bisa mencetak banyak gol.”
“Saya punya banyak teman di sana, dan mereka ingin saya bermain lagi di Indonesia. Di Thailand saya hanya menghabiskan dua bulan, tetapi saya punya masalah dengan klub karena upah dan kemudian saya harus kembali ke Brazil,” ungkapnya seperti diterjemahkan oleh GOAL.
Saking kerasannya tinggal di Indonesia, pria yang hobi memancing di Mahakam saat membela Mitra Kukar itu. Mengaku sempat ingin sekali menjadi Warga Negara Indonesia.
“Secara pribadi, saya dan keluarga senang sekali bekerja di Indonesia. Ini negara sedikit sama dengan Brazil.”
“Kalau saya bisa dapat paspor Indonesia, saya senang juga. Soalnya, semua orang Indonesia bisa bantu saya,” ujar Marlon pada 2018 silam.
Keinginan itu pada akhirnya tidak pernah terwujud sampai saat ini. Namun kecintaan Marlon pada Indonesia tidak juga luntur. Ia berpotensi balik ke Indonesia setelah menjadi bagian dari The Gate Football. Sebuah perusahaan pengembang sepak bola dari Indonesia yang memiliki jangkauan kerja sama dengan Jepang dan Brazil. (dra)


-
SAMARINDA5 hari yang lalu
Adnan Faridhan Usulkan Sistem Satgas SPMB Jadi Protokol Standar di Seluruh OPD Samarinda
-
PARIWARA4 hari yang lalu
Yamaha Motor Tampil Perdana di Jakarta E-Prix 2025 Sebagai Mitra Teknis Pengembangan Powertrain Formula E
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Kemenag Kaltim Gelar Media Gathering, Fokus pada Kerukunan dan Penguatan Pesantren
-
SEPUTAR KALTIM5 hari yang lalu
Kerukunan Beragama di Kaltim Dinilai Sangat Baik, Masyarakat Hidup Tenang Tanpa Kerusuhan
-
SAMARINDA2 hari yang lalu
Samarinda Buka Kuota Tambahan Sekolah Rakyat, Pendaftaran Hanya 2 Hari!
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Kaltim Baru Miliki 38 Madrasah Negeri, Proses Penegerian Terkendala Anggaran dan Regulasi Pusat
-
SAMARINDA3 hari yang lalu
Samarinda Siap Bangun Sekolah Rakyat Tahun Ini, Daerah Lain Masih Terkendala Lahan
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Wagub Kaltim Logowo Tunjangan Operasional Dipangkas: “Memang Saya yang Minta”