PASER
Masyarakat Peduli Api Paser dapat Pelatihan dari Dishut Kaltim

Sebagai ujung tombak untuk menangani karhutla, MPA Paser mendapat pelatihan dari Dishut Kaltim. Pelatihan ini dilakukan untuk mengasah kemampuan secara individu maupun kelompok.
Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur (Dishut Kaltim) melatih kader masyarakat peduli api (MPA).
Hal ini dilakukan untuk mengukur kemampuan sejauh mana tingkat rambatan api ketika terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
“Para kader atau pasukan pemadam kebakaran yang tergabung di MPA ini tersebar di desa-desa, sehingga mereka lebih dekat dengan kemungkinan adanya Karhutla,” kata Kepala UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Telake Dishut Kaltim Shahar Al Haqq di Kabupaten Paser, Senin 24 Juni 2024.
Keberadaan MPA ini sebagai ujung tombal untuk mendeteksi dan menangani Karhutla.
Untuk itu perlu adanya pelatihan untuk mengasah kemampuan MPA secara individu maupun kelompok.
Pelatihan tersebut digelar selama lima hari pada 18-22 Juni 2024 dengan tema “Peningkatan Kemampuan MPA, Melalui Bimbingan Teknis Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan”.
Kegiatan ini dipusatkan di Desa Kasungai, Kecamatan Batu Sopang, Kabupaten Paser.
“Ada empat Kelompok MPA yang dilatih selama lima hari tersebut yaitu MPA Desa Sungai Terik, Desa Kasungai, Desa Batu Butok, dan MPA Desa Busui,” kata Sahar.
Sedangkan sejumlah materi yang disampaikan adalah penguatan deteksi dini Karhutla pada kecepatan respon, teknik menemukan titik panas secara cepat dan tepat.
Kemudian materi tentang kepatrolian dan membaca tanda-tanda alam, kecermatan pengendalian karhutla, dan materi penguatan kelembagaan MPA sebagai tulang punggung pengendali karhutla di desa.
“Setiap kemampuan kader tersebut sangat perlu dipersiapkan sedini mungkin guna mencapai hasil sesuai dengan yang diharapkan, yaitu tidak adanya kebakaran hutan dan lahan. Kalaupun ada, mereka dengan mudah mengendalikan,” katanya.
Ia juga mengatakan bahwa kemampuan pasukan pengendali karhutla yang disiapkan sejak dini di sekitar kawasan hutan, dapat memberikan dampak pada menurunnya tingkat kebakaran hutan dan lahan.
“Melalui pelatihan ini, maka pasukan pengendali karhutla tidak panik, tidak takut, dan tidak asal memadamkan api saat terjadi kebakaran, namun mereka tenang dalam memadamkan setelah mendapat pembekalan, termasuk sudah mampu mengukur tingkat rambatan api,” katanya. (rw)

-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Bapenda Kaltim Segel Data dan Undi Pemenang Gebyar Pajak 2025, Hadiah Rp5 Miliar untuk Wajib Pajak Taat
-
EKONOMI DAN PARIWISATA5 hari ago
Inflasi Pangan Masih Bayangi 2025, Pemerintah Pusat-Daerah Perkuat Langkah Pengendalian
-
SAMARINDA5 hari ago
KI Kaltim Minta PPID Samarinda Jadi Garda Terdepan Keterbukaan Informasi Publik
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Wisman ke Kaltim Naik 259 Persen, Brunei Mendominasi Kunjungan
-
SEPUTAR KALTIM2 hari ago
Persiapan HUT ke-80 RI di Kaltim Hampir Rampung, Lokasi Pindah ke Gelora Kadrie Oening
-
SAMARINDA5 hari ago
Seru! Lomba Sambut Koin Pakai Kelingking di Diskominfo Kaltim Bikin Penonton Terpingkal
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Waspada! Modus Penipuan Aktivasi IKD Marak di Kaltim, Pemprov Keluarkan Edaran
-
BONTANG5 hari ago
Gubernur Harum Mediasi Sengketa Batas Bontang–Kutim: “Pelayanan Publik Harus Jalan”