SAMARINDA
Meriah dan Penuh Makna, Festival Cap Go Meh di Buddhist Centre Samarinda Banjir Pengunjung

Ribuan pengunjung padati Buddhist Centre Samarinda untuk menutup Cap Go Meh Art and Culture Festival. Barongsai, tari tradisional, kuliner vegetarian, hingga kehadiran “Dewa Rezeki” jadi daya tarik yang tak terlupakan. Simak keseruannya kali ini!
Minggu, 9 Februari 2025 menjadi hari penutup Cap Go Meh Art and Culture Festival di Buddhist Centre Samarinda. Festival yang berlangsung selama tiga hari ini ditutup dengan meriah, menyedot antusiasme masyarakat dari berbagai kalangan.
Ribuan pengunjung memadati area vihara untuk menyaksikan berbagai pertunjukan, mulai dari barongsai, tari tradisional, senam, hingga tari modern.
Acara ini telah berlangsung sejak 7 Februari, dengan setiap harinya menghadirkan berbagai atraksi seni dan budaya. Pada malam terakhir, suasana vihara semakin semarak dengan gemuruh sorak penonton yang terpukau oleh pertunjukan barongsai, salah satu atraksi yang paling dinantikan.
“Penampilan favorit saya adalah barongsai. Ada dua kali pementasan, pertama di atas panggung dan kedua saat barongsai beratraksi di pilar-pilar tinggi,” ujar Nabilla, salah satu pengunjung festival.
Wisata Kuliner Vegetarian yang Menggugah Selera
Selain pertunjukan seni, kuliner vegetarian juga menjadi daya tarik utama dalam festival ini. Beragam stan kuliner berjejer di area lobby vihara, menawarkan berbagai pilihan makanan mulai dari laksa, sate, nasi goreng, hingga aneka camilan vegetarian.
Antrean panjang di stan-stan tersebut menunjukkan tingginya minat pengunjung untuk mencicipi hidangan khas yang disajikan.
“Kulinernya sangat beragam dan untungnya semuanya halal. Saya salut dengan penyelenggara karena menyediakan banyak meja, jadi orang-orang bisa makan dengan nyaman,” kata Nabilla kepada Kaltim Faktual malam itu.
Panggung Kesenian Tak Pernah Sepi

Festival ini tidak hanya menghadirkan barongsai, tetapi juga berbagai pertunjukan lain yang menarik perhatian. Pengunjung disuguhkan Tari Dayak, Chinese Modern Dance, hingga Senam Kasih Semesta, yang masing-masing menampilkan keunikan budaya yang berbeda.
Selain itu, panitia juga menyiapkan kuis berhadiah bagi penonton. Pertanyaan yang dilontarkan oleh pihak Bank BNI membuat suasana semakin seru. Menghadirkan hadiah seperti rice cooker, kompor gas, hingga kulkas bagi mereka yang berhasil menjawab dengan benar.
Puncak Acara yang Paling Ditunggu
Menjelang penghujung acara, Festival Cap Go Meh semakin meriah. Barongsai yang awalnya tampil di panggung turun ke tengah penonton, menciptakan momen interaksi yang menarik. Tak sedikit pengunjung yang berbondong-bondong mendekat untuk berfoto bersama.
Suasana semakin seru dengan kehadiran “Dewa Rezeki” atau Dewa Caishen, yang berkeliling membagikan permen kepada pengunjung. Anak-anak hingga orang dewasa tampak antusias berebut mengambil permen yang dipercaya membawa keberuntungan.

Cap Go Meh Art and Culture Festival akhirnya resmi ditutup oleh Plt Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Samarinda, Moch Alif Surochman. Festival ini tak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga simbol kebersamaan dan pelestarian budaya.
“Festivalnya menyenangkan banget dan ramai sekali,” ujar Nabilla penuh antusias.
Sampai jumpa di perayaan Cap Go Meh tahun depan! (tha/sty)

-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Lewat Penguatan Demokrasi, Darlis Dorong Masyarakat Samarinda Lebih Kritis dan Aktif
-
SEPUTAR KALTIM5 hari ago
Bulbak PKH 2025 Resmi Ditutup, Kaltim Perkuat Sektor Peternakan
-
NUSANTARA2 hari ago
Sukses di Palembang, Estafet Pornas Korpri Berlanjut ke Lampung 2027
-
PARIWARA3 hari ago
CustoMAXi Yamaha Makassar 2025, XMAX Motorized Jadi Pusat Perhatian
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Sri Wahyuni Soroti Dominasi PPPK dan Tantangan ASN Daerah di Rakernas Korpri 2025
-
OLAHRAGA2 hari ago
Sri Wahyuni: Kaltim Datang ke Pornas untuk Berprestasi, Bukan Sekadar Berpartisipasi
-
EKONOMI DAN PARIWISATA1 hari ago
Kaltim Perketat Pengawasan BBM Bersubsidi, Harum: Jangan untuk Industri Besar!
-
OLAHRAGA3 hari ago
Tim Basket Korpri Kaltim Siap Tempur di Pornas XVII Palembang 2025