OLAHRAGA
Milo Sesalkan Kartu Merah Javlon Guseynov

Borneo FC Samarinda akan menghadapi Persis tanpa kehadiran bek sentral andalan mereka, Javlon Guseynov. Pemain 31 tahun itu harus absen karena kartu merah yang dia terima di pertandingan kontra Dewa United. Milomir Seslija menyayangkan sikap sang wakil kapten.
Usai menjadi pemain tak tergantikan di 4 pertandingan terakhir Borneo FC Samarinda. Javlon Guseynov harus kembali menepi. Bukan karena cedera seperti yang menghalanginya tampil di pertandingan pertama dan kedua. Melainkan akibat suspensi kartu merah.
Javlon diketahui melakukan pelanggaran cukup keras saat laga memasuki menit ke-90+2. Dia diganjar kartu kuning oleh wasit Thariq Alkatiri. Beberapa saat kemudian, akibat konfrontasi berlebihan, kartu kuning kedua menyusul. Javlon harus meninggalkan lapangan saat laga menyisakan 2 menit lagi. Di masa tambahan waktu babak kedua.
Pelatih Borneo FC Milomir Seslija saat dikonfirmasi usai laga tersebut. Menyatakan bahwa Javlon pantas mendapat kartu dari wasit. Karena pelanggaran yang dia buat. Hanya saja, ia menyayangkan aksi pemain Uzbekhistan itu.
Karena harusnya, di momen timnya sudah unggul 3-0. Dan tampak tidak ada tanda-tanda keadaan akan berbalik. Javlon dinilai tak perlu berusaha begitu keras sampai harus membuat pelanggaran tak perlu. Lebih-lebih, aksi protesnya yang berujung kartu kuning kedua itu.
“Dia melakukan tekel dan saya rasa dia pantas untuk mendapatkannya (kartu kuning). Dia melakukan kesalahan dan memang dia harus mendapatkan kartu.”
“Dia tak seharusnya bereaksi (protes) tentang ini. Saya telah berbicara dengan dia tentang ini,” ujar Milomir Seslija, 23 Agustus lalu.
Kejadian ini sedikit banyak memengaruhi persiapan tim menghadapi periode Agustus yang ketat. Karena Javlon adalah pilar yang sangat penting di jantung pertahanan Pesut Etam. Ini dibuktikan dengan kebalnya Javlon dari rotasi pelatih saat dia tersedia.
Pada empat pertandingan terakhir, Javlon selalu bermain dari awal hingga akhir pertandingan. Tidak tergantikan. Justru rekan duetnya yang berganti-ganti. Dari Diego Michiels, Wildansyah, hingga Agung Prasetya.
Konsistensi lini belakang Borneo FC juga terjamin dengan kehadiran Javlon. Di dua laga saat Javlon absen, timnya kebobolan 3 gol. Lalu di 4 laga saat Javlon bermain. Jumlah kebobolan juga hanya 3. Artinya pertahanan Pesut Etam dua kali lebih kuat saat Javlon bermain.
Menambah istimewa, karena ketika eks FK Andijon itu bermain. Pasukan Samarinda tak pernah kebobolan lebih dari 1 gol.
Namun tim pelatih tak mau memfokuskan pikiran mereka pada masalah ini. Pertandingan harus terus berjalan dan dimenangkan. Dengan atau tanpa Javlon Guseynov. Maka sejak sesi latihan pertama pasca pertandingan kontra Dewa United. Pelatih sudah membuat beberapa simulasi taktik tanpa kehadiran sang bek asing.
“Kalau mau bicara jujur memang kami kehilangan sosok penting di lini belakang. Dia membawa pengaruh besar pada tim.”
“Tapi kami punya pemain pengganti yang sepadan dan kami sudah kami persiapkan di pertandingan nanti,” tegas asisten pelatih Miftahuddin Mukson di laman resmi klub.
Apapun itu, Borneo FC tak boleh lengah sedikitpun saat menghadapi Persis. Tim besutan putra presiden Jokowi itu tengah dalam tren bagus di dua laga terakhir. (DRA)

-
SAMARINDA4 hari ago
BRIDA Kaltim Petakan Daya Dukung Wilayah untuk Dukung Pembangunan IKN
-
SAMARINDA4 hari ago
Guru Senior Terkejut Ditunjuk Jadi Plt Kepala SMAN 10 Samarinda
-
SAMARINDA4 hari ago
Kepala SMA 10 Samarinda Diberhentikan Sementara, Pertanyakan Kewenangan Plt Disdikbud
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Ratusan PPPK Kaltim Tandatangani SPK, BKD Tegaskan Komitmen Kinerja
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Dishub Kaltim Larang Angkutan Alat Berat 8 Ton Lewat Jalan Umum, Wajib Manfaatkan Sungai
-
SAMARINDA3 hari ago
Kepala SMA N 10 Samarinda Dicopot, Disdikbud Ungkap Pelanggaran Prosedur dan Mobilisasi Dukungan Militer
-
SAMARINDA3 hari ago
Mediasi Malpraktik RSHD Samarinda Gagal, Dokter dan Pasien Bersikukuh pada Klaim Masing-masing
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Pemprov Kaltim Tambah Jabatan dan Ubah Jadwal Seleksi Direksi BUMD 2025