PPU
Mitigasi Kekeringan Sawah, Pemkab PPU akan Bikin 5 Sumur Bor untuk Irigasi

Sebagai daerah lumbung pangan Kaltim, Pemkab PPU merasa perlu mencari solusi jangka pendek untuk mempertahankan produktivitas padi. Karena Bendung Telake belum selesai, pemkab akan membangun 5 sumur bor di wilayah Babulu untuk irigasi sawah.
Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) telah memegang peranan penting dalam ketahanan pangan Kalimantan Timur. Daerah ini terkenal sebagai lumbung padi, yang tak hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan beras lokal, juga dikirim ke berbagai kabupaten/kota di Benua Etam.
Hanya saja, isu kekeringan masih menjadi persoalan sampai saat ini, terutama saat musim kemarau. Mayoritas sawah di Kecamatan Babulu merupakan sawah tadah hujan. Sehingga sangat bergantung pada curah hujan untuk mengairi sawah milik petani.
Bendung Gerak Telake diharapkan mampu menjadi solusi dari persoalan ini. Bendung yang digarap oleh Pemerintah Pusat itu, terletak di perbatasan PPU-Paser, akan membelokkan air Sungai Telake ke area persawahan di dua kecamatan; Babulu (PPU) dan Long Kali (Paser).
Sayangnya, menurut Pj Bupati PPU Makmur Marbun, belum ada kejelasan kapan bendung tersebut akan selesai. Sehingga pemkab berinisiatif melakukan aksi alternatif, sebagai solusi jangka pendek.
“Kabupaten Penajam Paser Utara memiliki belasan ribu hektare lahan pertanian, tetapi belum ditopang dengan sumber air irigasi untuk pengairan yang memadai.”
“Rencana kami akan membikin sumur bor untuk mengantisipasi krisis pengairan, dan pemerintah provinsi memberikan bantuan pembangunan lima sumur bor,” terangnya, mengutip dari Antara, Minggu 31 Maret 2024.
Sumur bor ini akan memiliki kedalaman 200 meter, diperkirakan mampu mengairi sawah dengan luas 20 hektare. Kesemuanya akan dibangun di wilayah Babulu, karena dikhususkan untuk irigasi sawah.
“Kami fokus pertanian tahun ini, sebagai upaya hadapi kemarau agar irigasi dapat berlangsung lancar,” imbuh Makmur.
Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan puncak kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia, termasuk Kalimantan terjadi pada Juli dan Agustus 2024. (fth)


-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Limbah Hotel Mengalir ke Jalan dan Berbau Busuk, DPRD Bakal Tindak Tegas!
-
SAMARINDA2 hari yang lalu
Sidak THM di Samarinda, DPRD Temukan Pelanggaran Serius. Terancam Ditutup!
-
NUSANTARA4 hari yang lalu
Pemangkasan hingga Pemblokiran Anggaran IKN, Keniscayaan atau Ketidakseriusan Prabowo Lanjutkan Ibu Kota?
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
FKM Unmul dan PT Jembayan Muarabara Gaungkan Pentingnya K3, Soroti Pencegahan TBC di Tempat Kerja
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Meriah dan Penuh Makna, Festival Cap Go Meh di Buddhist Centre Samarinda Banjir Pengunjung
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Abdul Giaz Dilantik Gantikan Saefuddin Zuhri di DPRD Kaltim: Lebih Mudah Eksekusi Keluhan Masyarakat
-
BALIKPAPAN4 hari yang lalu
Semangat Bangun Kota Balikpapan Di Hari Jadi ke-128: Harmoni Berkelanjutan
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Perlu Sekitar 1200 Ton Bahan Pangan untuk Makan Bergizi Gratis, Kaltim Jalankan Secara Bertahap