SEPUTAR KALTIM
Pembangunan Infrastruktur Harus Berkelanjutan, Legislator Kaltim : Jangan Jadi Aset Tidur Lagi



Legislator Kaltim Sapto Setyo Pramono mendesak Pemprov Kaltim untuk membangun gedung yang berkelanjutan demi kepentingan jangka panjang. Supaya kasus aset tak terpakai sampai rusak, tidak terulang kembali.
‘Membangun lebih mudah daripada merawatnya’. Ungkapan ini sepertinya relevan dengan kondisi di Kalimantan Timur. Beberapa infrastruktur dibangun hanya untuk jangka pendek. Setelah kepentingannya beres, bangunannya dibiarkan menganggur. Sampai kondisinya makin buruk dan sulit dialihfungsikan.
Dua di antara bangunan yang mubazir karena tidak dirawat adalah Hotel Atlit dan Stadion Utama Palaran.
Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim, Sapto Setyo Pramono menyoroti pentingnya perencanaan jangka panjang dalam pembangunan proyek gedung milik Pemprov Kaltim.
“Proyek gedung milik Pemprov Kaltim ini harus dipikirkan di awal secara jangka panjang, karena ini aset daerah yang akan digunakan untuk kepentingan masyarakat,” ungkapnya, Sabtu 11 November 2023.
Menurutnya pembangunan gedung tersebut harus memperhatikan aspek kualitas, fungsi, estetika, dan keamanan. Sapto juga menekankan perlunya fasilitas ramah lingkungan, seperti penghematan energi dan pengolahan air limbah.
Lebih lanjut, Sapto menekankan agar proyek gedung sesuai dengan ketentuan yang berlaku, terutama terkait pengadaan barang dan jasa pemerintah.
“Kami dari Komisi II DPRD Kaltim akan terus melakukan pengawasan dan evaluasi agar proyek berjalan sesuai rencana dan anggaran,” tegasnya.
Selain itu, Sapto juga mengomentari sejumlah aset tidak termanfaatkan, seperti Hotel Atlit, Stadion Palaran, dan Bandara Temindung. Ia berharap agar Hotel Atlit yang kondisinya terbengkalai dapat dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat umum atau pusat pelatihan atlet.
“Hotel Atlit ini merupakan aset yang sangat berharga, tapi sayangnya tidak dimanfaatkan.”
“Stadion Palaran ini juga menjadi aset tidur. Padahal, stadion ini bisa menjadi sumber pendapatan bagi Pemprov Kaltim jika dimanfaatkan dengan baik.”
“Misalnya, dengan menyewakan stadion ini untuk konser musik, pertandingan sepak bola, atau acara lainnya, maupun kegiatan komersil lainnya,” sambungnya.
Ia menilai aset-aset tidur tersebut mencerminkan kegagalan dalam perencanaan pembangunan. Karena itu, ia mengajak Pemprov Kaltim agar lebih cermat dan teliti dalam mengelola aset daerah, memastikan setiap aset yang dibangun memiliki manfaat jelas dan berkelanjutan bagi masyarakat.
“Kita harus belajar dari pengalaman ini, jangan sampai ada aset tebengkalau lagi,” pungkasnya. (dmy/fth)


-
PARIWARA5 hari yang lalu
Yamaha Motor Tampil Perdana di Jakarta E-Prix 2025 Sebagai Mitra Teknis Pengembangan Powertrain Formula E
-
SAMARINDA3 hari yang lalu
Samarinda Buka Kuota Tambahan Sekolah Rakyat, Pendaftaran Hanya 2 Hari!
-
BALIKPAPAN2 hari yang lalu
Hingga Mei 2025, BPJS Ketenagakerjaan Balikpapan Bayarkan Rp211 Miliar Klaim JHT
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Wagub Kaltim Logowo Tunjangan Operasional Dipangkas: “Memang Saya yang Minta”
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Respons Cepat Hotline 110, Polresta Samarinda Ungkap Kasus Pelecehan Anak dan Penggelapan
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Kaltim Baru Miliki 38 Madrasah Negeri, Proses Penegerian Terkendala Anggaran dan Regulasi Pusat
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Satgas PASTI Blokir Ratusan Pinjol dan Investasi Ilegal, Kerugian Masyarakat Capai Rp2,6 Triliun
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Samarinda Siap Bangun Sekolah Rakyat Tahun Ini, Daerah Lain Masih Terkendala Lahan