Connect with us

SAMARINDA

Izin Tak Sesuai, Pembangunan Perumahan Premiere Hills Dihentikan Sementara

Diterbitkan

pada

premiere hills
Pembangunan perumahan elite di kawasan MT Haryono, Premiere Hills ketahuan belum melengkapi AMDAL. (Foto: Premiere Hills)

DPRD Samarinda menghentikan pembangunan perumahan Premiere Hills di MT Haryono Samarinda. Karena tidak mengantungi izin yang sesuai.

Komisi III menggelar rapat dengar pendapat (RDP) bersama pengembang Premiere Hills pada Senin 13 Februari kemarin. Untuk menindaklanjuti keluhan warga terkait pembangunan perumahan elite tersebut.

Sebelumnya, warga Jalan M. Said Gang 6 yang lokasinya tepat berada di bawah Premiere Hills. Mengeluh karena proyek tersebut membuat kawasan mereka terkena banjir lumpur.

Ketua Komisi III Angkasa Jaya Djaeroni menyebutkan, terdapat sedikitnya 23 rumah warga yang terkena imbas dari aktivitas perumahan tersebut.

Setelah dilakukan penelusuran lebih jauh, ternyata pengembang Premiere Hills belum mengantungi dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).

Baca juga:   Pemkot Samarinda Mau Usulkan Palaran Jadi Pusat EBT untuk IKN

“Mereka hanya menggunakan izin yang lama yaitu Perumahan Bukit Mediterania. Kajian teknis pembukaan lahan juga belum ada, karena itu juga masuk daerah longsor. Dan ternyata juga Amdalnya belum selesai,” kata Angkasa.

Untuk itu, Angkasa pun meminta kepada pengembang agar menghentikan aktivitas pembangunan secara menyeluruh di kawasan tersebut.

“Aktivitas pembangunan sementara kami suruh setop dulu. Tetapi mereka tetap melakukan pengendalian lingkungan.”

Terpisah, General Manajer PT Karunia Abadi Sejahtera, Gunawan Uning menjelaskan, jika mereka akan tetap patuh dan akan mengikuti saran yang diberikan Pemkot maupun DPRD Samarinda.

“Ini juga untuk kepentingan Kota Samarinda maupun lingkungan di sekitarnya,” jelasnya kepada Kaltim Faktual.

Ia juga menyebutkan jika pembuatan kolam retensi untuk mengendalikan air di kawasan tersebut telah mencapai 50 persen.

Baca juga:   Catatan: Menikmati Jadi Orang Bodoh di Pengajian Pop Culture Samarinda

“Kami tidak ingin berpolemik. Karena sebenarnya kami sudah pernah membangun di tahun 2007 lalu di Bukti Mediterania. Kita satu perumahan semua dengan luas 40 hektare.”

“Tapi untuk saat ini kami tidak ada aktivitas lagi. Warga yang terdampak pun kami sudah bantu untuk membersihkan lumpurnya,” tutupnya. (sgt/dra)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.