BALIKPAPAN
Pemkot Balikpapan dan Sigap Kaltim Siapkan Pelatihan Kerja untuk Penyandang Disabilitas
Langkah Pemerintah Kota Balikpapan dalam memperkuat inklusi sosial dan meningkatkan akses difabel terhadap pelatihan dan pengembangan keterampilan. Hal ini ditandai dengan koloborasi antara Pemerintah Kota Balikpapan dan Sasana Inklusi dan Gerakan Advokasi Difabel (Sigap) Kalimantan Timur.
Melalui pertemuan diskusi yang diadakan di ruang rapat Bapedda Litbang Balikpapan pada Senin,15 Juli 2024.
Diskusi ini dihadiri oleh perwakilan dari berbagai OPD seperti Dinas Komunikasi Dan Informasi (Diskominfo), Dinas Perdagangan, Dinas Perlindungan Perempuan anak dan keluarga berencana (DP3AKB), serta Balai Latihan Kerja (BLK) Kalimantan Timur, bersama dengan berbagai pihak lainnya seperti Forum CSR, Rumah BUMN, Sekolah Luar Biasa, dan Kelurahan SIGAB Balikpapan.
Pertemuan ini mencakup paparan dan diskusi dari data program peningkatan keterampilan difabel yang telah disediakan oleh masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk menciptakan gagasan pelatihan yang sesuai dengan Program Unit Layanan Disabilitas (ULD), guna menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan mendukung bagi difabel di Kota Balikpapan.
Sekretaris Bapedda Litbang Kota Balikpapan, Tommy Alfianto, menyampaikan Pemkot Balikpapan sangat mendukung kaum disabilitas dalam mewujudkan visi kota yang inklusif.
“Kegiatan ini berupaya menyinkronkan, bahwa ada kegiatan-kegiatan di pemerintah kota misalnya pelatihan, yang nantinya ada porsi untuk teman-teman difabel,” ucapnya.
Dikatakannya, dukungan tersebut telah direalisasikan dari kegiatan-kegiatan sebelumnya.
“Namanya persamaan gender, misalnya pelatihan antara wanita dan pria itu sama jumlahnya bukan hanya mengutamakan pria saja. Namanya pembangunan bersetara gender. Sebenarnya kegiatan lainnya sudah ada tapi mungkin tidak terpublikasikan,” ulasnya.
“Dan Pemkot Balikpapan sangat mendukung sekali kaum difabel. Apalagi sudah tertuang di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), yang juga menyatakan bahwa kota inklusif, berarti semua orang memiliki hak yang sama,” tambahnya.
Mapping Keperluan Kaum Difabel
Sementara itu, Project Manager Sigap Kalimantan Timur, Okky Noviansyah, menyampaikan bahwa pertemuan ini adalah inventarisasi data program untuk rangkaian kegiatan berikutnya.
“Kita akan coba mapping hari ini. Pelatihan-pelatihan apa saja yang bisa teman-teman difabel bisa ikuti,” ujarnya.
Ia, menjelaskan nantinya dari hasil inventarisasi oleh semua pihak kegiatan. Berikutnya akan direncanakan dengan berbagai inisiatif termasuk pengadaan pelatihan fresh graduate.
“Setelah inventarisasi data. Hari Rabu nanti di Hotel Grand Tiga Mustika ada pelatihan Gedsi (Gender Equality, Disability, and Social) untuk penyelenggara pelatihan,” tuturnya.
Menurutnya, kebanyakan penerima pekerja difabel berasal dari sektor informal berupa Usaha Micro Kecil dan Menengah (UMKM).
“Jadi, nanti kita mau meluangkan teman-teman difabel terutama di sektor formal. Semoga program ini menjadi tahapan awal untuk berbuat kepada masyarakat,” harapnya. (nvr/fth)
-
SEPUTAR KALTIM4 hari agoJadwal Libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026: Cek Tanggal Merah dan Long Weekend Akhir Tahun
-
SEPUTAR KALTIM5 hari agoDisorot Isu Deforestasi, Pemprov Kaltim Catat Upaya Reforestasi Capai 17 Ribu Hektare
-
SEPUTAR KALTIM5 hari agoPemprov Kaltim Buka Data: Tutupan Hutan Masih 62 Persen, Deforestasi di Bawah Satu Persen
-
SEPUTAR KALTIM4 hari agoMembanggakan Kaltim! Wagub Seno Aji Dinobatkan sebagai Alumni Berprestasi UPN Veteran Yogyakarta
-
EKONOMI DAN PARIWISATA3 hari agoSiap-Siap! Rute Internasional Samarinda–Kuala Lumpur Bakal Mengudara Tahun Depan
-
EKONOMI DAN PARIWISATA4 hari agoDorong Branding dan Promosi Wisata Tanjung Gading Balikpapan, Mahasiswa KKN ITK Bikin Website dan Pelatihan Produksi Merchandise
-
SEPUTAR KALTIM3 hari agoInilah 10 Provinsi Dengan Lahan Kelapa Sawit Terluas di Indonesia, Kaltim Termasuk?
-
SEPUTAR KALTIM4 hari agoKabar Kurang Sedap bagi Petani, Harga TBS Sawit Kaltim Periode Awal Desember Kembali Turun

