MAHULU
Pemulihan Banjir Mahulu Perlu Satu Bulan

Pemulihan pasca banjir di Mahulu memerluka waktu cukup lama untuk pembersihannya. Menurut Pj Gubernur Kaltim, waktu yang diperlukan sekitar satu bulan.
Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik menyebutkan perlu waktu satu bulan untuk pemulihan pasca bencana banjir yang melanda di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu).
“Kami melihat informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat tadi, memang untuk pemulihan membutuhkan waktu cukup lama terutama untuk pembersihan,” kata Akmal dalam jumpa pers yang di gelar di Hotel Royal Suite Balikpapan, Sabtu 18 Mei 2024.
Menurut Akmal, lamanya waktu pemulihan itu diakibatkan tingkat kerusakan yang ditimbulkan dari bencana banjir tersebut cukup tinggi.
“Mobil banyak yang terendam serta peralatan listrik, dan lainnya. Saya pikir kami akan melihat secara presisi keseluruhannya” tuturnya.
Dalam pemulihan itu, tentu dibutuhkan relawan yang cukup banyak untuk pembersihan, yang dilanjutkan dengan inventarisasi kerugian pasca banjir.
Selama pemulihan, sejumlah bantuan dibutuhkan seperti tenda, kebutuhan logistik, air bersih dan makanan karena sumur-sumur warga terendam banjir.
“Dan hari ini bantuan juga mulai masuk dari pusat, seperti tenda, makanan anak-anak, serta 2 perahu karet, tapi belum kami terima, kemungkinan hari ini jam 10 kami terima bantuannya,” kata Akmal.
Sebagai informasi, Akmal bersama Kapolda Kaltim, Pangdam VI Mulawarman, dan rombongan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Kaltim rencananya meninjau langsung ke lokasi banjir Mahulu pasca jumpa pers dan di perkirakan tiba sebelum pukul 10.00 WITA.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari pimpinan daerah setempat, banjir yang terjadi di Mahulu adalah siklus tahunan dan tidak ditetapkan sebagai bencana nasional, namun tahun ini yang cukup besar karena debit hujan cukup tinggi.
“Karena siklus tahunan maka kedepannya yang perlu disiapkan adalah jalur evakuasi bila bencana ini kembali terjadi, karena mereka tinggal di pinggir sungai dan kearifan lokal warga sana, segala transportasi disana melalui sungai,” jelas Akmal.
Akmal menegaskan karena siklus tahunan maka tidak boleh ada lagi warga yang menderita, serta tugas dari pemerintah untuk memastikan warga itu aman.
“Oleh sebab itu, disana juga harus ada early warning sistem atau sistem pendeteksi dini bila terjadi banjir,” tuntas Akmal. (rw)


-
BALIKPAPAN4 hari ago
Hingga Mei 2025, BPJS Ketenagakerjaan Balikpapan Bayarkan Rp211 Miliar Klaim JHT
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Dishub Kaltim Pastikan Operator Ojol Terapkan Tarif Sesuai Pergub 2023, Maxim Siap Patuhi Aturan
-
SAMARINDA2 hari ago
BRIDA Kaltim Petakan Daya Dukung Wilayah untuk Dukung Pembangunan IKN
-
SEPUTAR KALTIM4 hari ago
Darlis Pattalongi: Ijazah PAUD Bukan Syarat Mutlak Masuk SD di Kaltim
-
NUSANTARA4 hari ago
PMI di Korsel Meninggal Akibat Kecelakaan Kerja, Pemerintah Bawa Pulang Jenazah dan Beri Santunan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
-
SAMARINDA3 hari ago
Kepala SMA 10 Samarinda Diberhentikan Sementara, Pertanyakan Kewenangan Plt Disdikbud
-
SEPUTAR KALTIM3 hari ago
Dishub Kaltim Larang Angkutan Alat Berat 8 Ton Lewat Jalan Umum, Wajib Manfaatkan Sungai
-
SAMARINDA3 hari ago
Guru Senior Terkejut Ditunjuk Jadi Plt Kepala SMAN 10 Samarinda