SEPUTAR KALTIM
Penumpang Jalur Laut Meningkat, KSOP Samarinda Siapkan 4 Kapal Alternatif
Momentum Natal dan Tahun Baru (Nataru) selalu memicu peningkatan jumlah penumpang. Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Samarinda telah menyiapkan empat kapal alternatif.
Puncak perayaan Natal dan Tahun Baru yang jatuh pada 25 Desember dan 1 Januari 2024 seperti tahun sebelumnya telah memicu lonjakan penumpang di Pelabuhan Samarinda. Khususnya pada rute Samarinda-Parepare yang perjalanannya memakan waktu 18 hingga 20 jam.
Hingga saat ini, jumlah penumpang kapal laut yang berangkat dari Pelabuhan Samarinda telah mencapai 1.599 orang, melampaui rata-rata harian pada kondisi biasa.
Kepala KSOP Kelas I A Samarinda Mursidi menyatakan pihaknya telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi kepadatan penumpang selama masa mudik Nataru 2024.
“Prioritas utama adalah keselamatan dengan pemeriksaan sebelum berangkat. Kami juga telah menyiapkan posko dan prasarana darat lainnya,” ungkap Mursidi.
KSOP Samarinda juga telah melakukan ramp check pada kapal, prosedur standar untuk memastikan kendaraan yang dioperasionalkan layak dari sisi administrasi maupun teknis.
Koordinasi dengan Perindo dan operator kapal juga dilakukan untuk kenyamanan dan keamanan pengguna layanan transportasi laut.
“Penumpang ilegal tidak akan dibiarkan berangkat, karena sistem dan kebijakan pemerintah pusat sudah mewajibkan penjualan tiket secara online,” tutur Mursidi.
Empat kapal alternatif telah disiapkan jika kapal utama mencapai kapasitas penuh. Hal ini bertujuan memastikan kelancaran perjalanan dan kenyamanan penumpang.
“Saat kapal penuh, kita bisa alihkan ke kapal berikutnya dengan tujuan yang sama,” jelas Mursidi.
Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada tanggal 23 atau 24 Desember 2023, dengan perjalanan laut dari Samarinda ke Pare-pare memakan waktu 18-20 jam. KSOP Samarinda juga telah menyiapkan kapal navigasi kelas 1 untuk mengatasi peningkatan jumlah penumpang mendekati perayaan tahun baru.
Seiring merebaknya kasus Covid varian baru, KSOP Samarinda bekerja sama dengan instansi kesehatan pelabuhan juga mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. (dmy/gdc/fth)
-
EKONOMI DAN PARIWISATA5 hari agoSiap-Siap! Rute Internasional Samarinda–Kuala Lumpur Bakal Mengudara Tahun Depan
-
SEPUTAR KALTIM5 hari agoInilah 10 Provinsi Dengan Lahan Kelapa Sawit Terluas di Indonesia, Kaltim Termasuk?
-
SEPUTAR KALTIM5 hari agoAntisipasi Bencana di Kaltim, Dinsos Stok 17.000 Paket Logistik untuk Setahun Penuh
-
SEPUTAR KALTIM5 hari agoPeduli Bencana Aceh, Pemprov Kaltim Terjunkan 37 Relawan ke Aceh Tamiang
-
OLAHRAGA5 hari agoMana yang Lebih Efektif? Membandingkan Lari, Gym, Pilates, dan Zumba untuk Kebugaran Optimal
-
BALIKPAPAN5 hari agoKota Minyak Bermaskot Beruang Madu, Ini 5 Fakta Menarik tentang Balikpapan
-
SEPUTAR KALTIM3 hari agoSelesaikan Tahap II, Disnakertrans Kaltim Targetkan Aplikasi Etam Kerja Makin Canggih: Nggak Cuma Cari Kerja!
-
GAYA HIDUP1 hari agoBukan Sekadar Perayaan, Ini Sejarah ‘Garang’ di Balik Hari Ibu 22 Desember

