HIBURAN
Pertunjukkan Naga Muladharma Meriahkan Cap Go Meh di Kelenteng Thien Ie Kong Samarinda

Perayaan Cap Go Meh di Kelenteng Thien le Kong semalam berlangsung meriah. Masyarakat dari berbagai suku dan agama tumpah ruah. Selain pembagian angpau, pertunjukkan Naga dari komunitas Muladharma juga menjadi daya tariknya.
Momen Tahun Baru Imlek pada tahun ini telah jatuh pada 29 Januari 2025 kemarin. Namun rangkaian perayaannya berlangsung cukup panjang hingga Februari ini. Menjadi momen paling penting dalam budaya Tionghoa.
Di Samarinda, momen perayaan Tahun Baru Imlek juga tampak meriah. Berbagai vihara dan kelenteng telah berhias dengan nuansa merah. Festival khas komunitas Chinese juga banyak terjadwal. Menjadi daya tarik bagi masyarakat lintas agama.
Berakhirnya Tahun Baru Imlek di Samarinda ditandai dengan perayaan Cap Go Meh pada Rabu malam, 12 Februari 2025. Diperingati pada tanggal ke-15 bulan pertama tahun Imlek dalam kalender lunar. Sebagai rangkaian penutup tahun baru.
Cap Go Meh di Samarinda


Kelenteng Thien Ie Kong Samarinda juga turut menggelar perayaan Cap Go Meh semalam. Berbagai rangkaian acara terbuka bagi masyarakat umum. Masyarakat lintas agama dan suku, tumpah ruah di halaman kelenteng.
Kegiatan ritual ibadah di kelenteng itu tampak berlangsung khusyuk. Di sisi lain juga ada bagi-bagi angpau untuk seluruh masyarakat yang datang. Tidak terbatas pada komunitas Tionghoa saja. Berbagai pertunjukkan naga dan barongsai juga ikut mewarnai.
Salah satunya pertunjukkan naga dari Muladharma Dragon and Lion Dance yang menjadi daya tariknya. Sebuah komunitas kesenian naga dan dan barongsai di Samarinda, tepatnya dari Vihara Muladharma di Jalan PM Noor. Mereka mampu memainkan naga juga barongsai.
Mereka terbagi menjadi 2 kelompok dan memainkan 2 naga di tengah-tengah kerumunan masyarakat. Naga bergerak melingkar, kemudian meliuk-liuk, dan membuat gerakan yang menakjubkan. Mereka yang membawa naga, tampak telah terlatih.
Pelatih Muladharma Dragon and Lion Dance Samarinda Suryadi menjelaskan para pemain terdiri atas 10 orang. Dengan 9 orang yang memegang tiang untuk mengendalikan naga, dan 1 lagi untuk memegang bola di depan naga.
“Pemainnya mulai dari usia SMP sampai dewasa. Kalau SD masih latihan, apalagi postur tubuhnya masih terlalu kecil juga. Jadi dimulainya dari SMP,” katanya kepada Kaltim Faktual Rabu malam.
Kata Suryadi, naga maupun barongsai tak hanya sekadar kesenian saja, melainkan juga sebagai cabang olahraga resmi yang telah diakui oleh KONI secara nasional. Sehingga kerap menjadi pertandingan.
Dengan begitu pihaknya melakukan latihan secara rutin, baik mendekati momen Imlek ataupun belum. Sehingga setiap undangan, mereka telah siap untuk menunjukkan kebolehannya dalam memainkan naga ataupun barongsai.
“Biasanya ada jalan ceritanya, tapi kalau sekarang kami main seru aja tanpa alur.”
Bermakna Keberuntungan


Suryadi menjelaskan, barongsai ketika diundang atau datang ke suatu tempat, akan membawa hoki alias keberuntungan dan mendatangkan rezeki. Sehingga tidak terbatas pada momen Imlek saja.
“Selamatan rumah, ulang tahun, itu juga mengundang barongsai. Mendatangkan rezeki di tempat baru mereka. Kalau naga diibaratkan sebagai raja,” pungkasnya. (ens)


-
SEPUTAR KALTIM3 hari yang lalu
Disdikbud Kaltim Minta SMA/SMK Perpisahan Sederhana di Sekolah atau Gedung Pemerintah
-
HIBURAN5 hari yang lalu
Special Screening “Qodrat 2” Dibanjiri Riuh Penonton, Siap Tayang dan Hantui Libur Lebaranmu!
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Lahan Subur Bagi Buzzer, Komisi I DPRD Samarinda Minta Masyarakat Tingkatkan Literasi Digital di Media Sosial
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Komisi II DPRD Samarinda Sarankan Dinas Pariwisata Berdiri Sendiri untuk Capai Hasil Optimal
-
SEPUTAR KALTIM13 jam yang lalu
Pemerataan Pendidikan di Kaltim Jadi Sorotan, Sekolah Rakyat dan Program Gratispol Jadi Tumpuan
-
SAMARINDA2 hari yang lalu
Upah Pekerja Dibayar, TRC PPA Kaltim Terus Kawal Dugaan Penyelewengan APBD di Proyek Teras Samarinda
-
SAMARINDA5 hari yang lalu
Dewan Kaltim Muhammad Darlis Gelar Penguatan Demokrasi Daerah ke-3 di Samarinda Ulu
-
NUSANTARA2 hari yang lalu
Driver Ojol Protes THR Hanya Rp 50 Ribu, Ini Kata Wamenaker