Connect with us

SEPUTAR KALTIM

Peserta PKA Kaltim Menimba Ilmu Ke Pemkot Semarang

Diterbitkan

pada

Peserta PKA Kaltim Menimba Ilmu Ke Pemkot Semarang
Peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator di lingkungan Pemkot Semarang, Jum'at 9 Juni 2023. (Diskominfo)

Sebanyak 40 orang peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan VIII menimba ilmu / Studi Lapangan di lingkungan Pemkot Semarang, Jumat 9 Juni 2023.

Peserta berasal dari Pemkot Balikpapan, Pemkab Paser, Pemkab Penajam Paser Utara (PPU), Pemkab Kutai Barat dan Pemkab Kutai Kartanegara.

Mereka yang tergabung dalam Angkatan VIII ini dibagi dalam 2 kelompok. Kelompok Pertama, melakukan pendalaman di Badan Ketahanan Pangan. Sedangkan Kelompok Kedua, melakukan pendalaman di Dinas Perhubungan.

Namun sebelum terjun langsung ke lapangan, semua peserta diterima Walikota Semarang, yang dalam hal ini diwakili Sekretaris Badan Kepegawaian Pendididikan dan Pelatihan (BKPP) di Kantor Walikota Semarang.

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kaltim, Nina Dewi selaku pimpinan rombongan menyampaikan bahwa maksud kedatangan peserta PKA adalah mempelajari kunci sukses kepemimpinan kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Dinas Perhubungan.

Baca juga:   Melihat Penanaman 20 Ribu Kecambah Sawit Benih London Sumatera di UPTD Produsen Benih Kukar

Selain itu juga mempelajari inovasi apa yang dilakukan oleh kedua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk mencapai target/tujuan organisasi yang telah disepakati.

Sementara itu, Walikota Semarang dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Sekretaris BKPP Kota Semarang, Sutarni, menyampaikan bahwa bagi Pemerintah Kota Semarang, kunjungan studi lapangan ini adalah sebuah kehormatan untuk sharing sekaligus menjadi sarana strategis untuk memperkenalkan Kota Semarang.

Lebih lanjut, Walikota Semarang berharap melalui Studi PKA ini bisa menjadi masukan, sekaligus membuka ruang kolaborasi khususnya antara Pemerintah Kota Semarang dengan Pemerintah Provinsi Kaltim.

Sementara Widyaiswara Ahli Utama, Jauhar Efendi menyampaikan, bahwa beberapa inovasi yang menarik untuk diadopsi antara lain penarikan retribusi parkir non-tunai.

Baca juga:   Dua Wakil Kaltim Peduli Lingkungan Bakal Terima Kalpataru dari Presiden

Model ini melibatkan para pemangku kepentingan, yaitu pengusaha aplikasi, perbankan, dan juru parkir konvensional yang sudah dilatih. Dari 800 titik parkir, saat ini sudah 500 titik parkir yang sudah dikerjasamakan.

Berdasarkan penjelasan Danang, Sekretaris Dishub Kota Semarang, pola pembagian penghasilan sebanyak 55 persen disetor ke Pemkot Kota Semarang sebagai Penghasilan Asli Daerah, 40 persen  untuk para juru parkir, dan 5 persen untuk aplikator (pengusaha pengembang aplikasi).

Dengan pola kerjasama atau kemitraan seperti ini, Dishub mengklaim tidak ada dana yang dikeluarkan oleh Pemkot Semarang.

Lebih lanjut, Jauhar menambahkan, keberhasilan moda transportasi Trans Semarang, dengan 259 armadanya diklaim pihak Dishub mampu memindahkan penumpang sekitar 37 ribu orang per hari, sehingga bisa mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Untuk warga yang masih sekolah/kuliah, anak-anak dan lansia cukup bayar seribu rupiah per tujuan.

Baca juga:   Jelang Idul Adha, Pemprov Kaltim Latih Juru Sembelih Halal

Hanya saja UPT Dishub, dalam hal ini Badan Layanan Umum (BLU) Trans Semarang, menyampaikan, jangan membandingkan kinerja Dishub Kota Semarang dengan Jakarta, karena Pemprov Jakarta sudah mampu mengintegrasikan berbagai moda transportasi melalui JakLingko. (MJE/Prb/diskominfokaltim/am)

Ikuti Berita lainnya di Gambar berikut tidak memiliki atribut alt; nama berkasnya adalah Logo-Google-News-removebg-preview.png

ADVERTORIAL DISKOMINFO KALTIM

Bagikan

advertising

POPULER

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Hello. Add your message here.