SAMARINDA
Program Gebyar NIB Samarinda Diserbu 5 Ribu Pelaku UMKM
Program Gebyar NIB yang digelar Diskop UKM Samarinda pada Agustus lalu. Diserbu oleh 5 ribuan pelaku UMKM. Saat ini, tercatat total 11 ribu pengusaha di Samarinda sudah berizin resmi dan dapat mengajukan KUR.
Ada banyak pelaku usaha di Samarinda. Namun banyak yang kesulitan mendapatkan bantuan atau mengikuti program pemerintah karena belum memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB).
Kepemilikan NIB cukup penting. Selain untuk pendataan, juga sarana berkembang bagi pelaku usaha. Misalnya ketika mereka ingin mendaftarkan program Kredit Bertuah, yang merupakan program Pemerintah Kota, untuk membantu UMKM.
Program kredit tanpa bunga itu dalam beberapa bulan terakhir realisasinya baru Rp3 miliar dari Rp15 miliar yang dianggarkan.
Belakangan diketahui sepinya pendaftar Kredit Bertuah itu karena syaratnya tidak lengkap. Satu di antaranya harus memiliki NIB. Sementara untuk mendaftar NIB, masyarakat juga enggan, karena dinggap ribet.
Dinas Koperasi dan UMKM berinisiatif melakukan jemput bola. Dengan memudahkan pembuatan NIB melalui Gebyar NIB dan NPWP. Karena pembuatan NIB memerlukan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Maka program ini sekaligus meng-cover pembuatan NPWP. Diagendakan pada Agustus lalu.
Gebyar NIB Berhasil
Kepala Dinas Koperasi dan UKM (Diskop UKM) Samarinda, Nurrahmani mengaku program tersebut berhasil. Berkat program itu, pelaku usaha yang berizin jumlahnya melonjak tinggi. Beriringan dengan pendaftar kredit bertuah.
“Data terakhir, waktu triwulan kedua itu masih 6 ribu peserta UMKM. Sekarang setelah gebyar itu, sudah di angka 11 ribu wirausaha baru,” jelas perempuan yang akrab disapa Yama itu, Senin, 16 Oktober 2023.
“Penggunaan kredit bertuah, sebelum launching atau gebyar NIB, hanya terpakai dana hampir Rp3 miliar, sekarang udah Rp5,6 miliar,” tambahnya.
Kenaikan itu terhitung sejak gebyar NIB Agustus lalu. Artinya selama 3 bulan berjalan, angkanya melonjak dan terus bertambah. Bahkan menurut Yama, hingga saat ini masih ada permintaan kepada Diskop UKM untuk memandu pembuatan NIB.
Selain itu Yama juga berkomitmen untuk segala proses bantuan atau program pengembangan pelaku usaha, mutlak harus memiliki NIB. Jika belum punya, maka tidak akan diproses. Seperti sertifikasi halal, jika tanpa NIB tidak akan dibantu.
“Kita NIB-kan dulu. Karena namanya berwirausaha, sudah terdaftar dan punya NIB. Kalau belum kan baru calon,” pungkasnya. (ens/fth)
-
SEPUTAR KALTIM4 hari agoKepala Kejaksaan Tinggi Kaltim Wanti-wanti OPD: Jangan Ada Titipan Proyek, Kalau Ada Lapor Saya!
-
SEPUTAR KALTIM5 hari agoLantik 91 Pejabat Baru, Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud: Jangan Lelet, Wujudkan Gratispol dan Jospol!
-
BALIKPAPAN5 hari agoUMK Balikpapan Diusulkan Naik Lagi: Tahun 2026 Nambah Rp155 Ribu, Gaji Sektor Migas Tembus Rp4 Juta
-
BALIKPAPAN4 hari agoBalikpapan Siapkan Puluhan Event Sepanjang 2026: Pariwisata Digenjot Tanpa Musim Sepi, ini Jadwal Lengkapnya
-
SEPUTAR KALTIM5 hari agoBMKG Peringatkan “Seruakan Dingin Asia” Meningkat, Kaltim Waspada Hujan Sepanjang Pekan Natal
-
SEPUTAR KALTIM3 hari agoDaftar Lengkap UMK Kaltim 2026: Berau Paling Tajir Tembus Rp4,39 Juta, Paser di Posisi Buncit
-
GAYA HIDUP3 hari agoAlarm Ramadan Sudah Bunyi! Manfaatkan Rajab dan Syakban Buat “Pemanasan” Biar Nggak Kaget
-
SEPUTAR KALTIM5 hari agoKarya Anak Bangsa Jadi Identitas Baru Kaltim, Ini Pemenang Sayembara Batik ASN dan Cinderamata Daerah

