SAMARINDA
Program Pendidikan Gratis di Kaltim Bakal Cover Buku Penunjang, Muhammad Darlis Siap Mengawal
Program pendidikan gratis di Provinsi Kaltim diproyeksikan akan ikut mengcover pembelian buku penunjang. Ditanggung APBD. DPRD Kaltim Muhammad Darlis Siap Mengawal.
Pada tahun 2024 lalu, praktik jual beli buku penunjang di Kota Samarinda cukup mengemuka di media sosial. Bahkan sejumlah orang tua siswa, sampai melakukan aksi demonstrasi di kantor pemerintahan.
Hal itu terjadi lantaran, kegiatan jual beli buku di sekolah masih kerap terjadi, meski secara aturan sudah ada larangannya. Tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 Tahun 2010 pada Pasal 181.
Setelah aksi itu, Pemkot Samarinda menyusun berbagai upaya untuk memberantas jual beli buku penunjang tersebut. Dengan menganggarkannya melalui APBD.
Di sisi lain, sebagian masyarakat Samarinda juga berharap pada program pendidikan gratis, yang menjadi visi misi salah satu calon gubernur Kaltim. Proyeksinya, juga mengcover kebutuhan buku penunjang.
Ketua RT 22 Kelurahan Lok Bahu, Padli, ikut mengamati ramainya jual beli buku penunjang di Samarinda beberapa waktu lalu. Terlebih dirinya juga merupakan ketua komite di beberapa sekolah.
“Saya selalu menyuarakan itu, jangan sampai mengkomersilkan buku. Kebetulan saya ketua komite, kebetulan di sekolah saya tidak ada. Tapi ada juga sekolah lain yang menjual,” katanya baru-baru ini.
Padli menyambut baik program pendidikan gratis di Kaltim itu. Berharap program tersebut juga dapat mengcover buku penunjang di sekolah. Dan program dapat terealisasi ketika masuk masa pemerintahan.
DPRD Kaltim Mengawal
Sekretaris Komisi IV DPRD Kaltim, Muhammad Darlis, ikut menampung aspirasi warga. Sebab selama ini, memang pendidikan terklaim gratis, namun masih ada pembayaran kebutuhan lain seperti seragam dan pembelian buku.
“Masyarakat berharap komitmen gubernur terpilih, bisa terlaksana setelah pelantikan.”
Darlis bilang, pihaknya siap mengawal program itu. Termasuk terkait pembelian buku di Samarinda itu. Janji politik terkait pendidikan gratis, diproyeksikan akan ikut mengcover buku penunjang.
Pengawasan akan menjadi tanggung jawab DPRD Kaltim. Darlis menyebut, jika sudah teranggarkan di APBD Kaltim, maka jual beli buku akan otomatis hilang dan larangan berlaku sangat ketat.
“Pengawasan pasti, kalau sudah ada alokasi APBD, tidak boleh ada pungutan lain,” pungkasnya. (ens)
-
PARIWARA5 hari agoCustoMAXI 2025 Bandung: NMAX “TURBO” dan NEO Curi Perhatian dengan Gaya Minimalis Elegan
-
SEPUTAR KALTIM5 hari agoPemprov Kaltim Dorong Kemandirian Pangan Lewat Lomba Kreasi Menu B2SA Non Beras Non Terigu
-
SEPUTAR KALTIM5 hari agoPangdam VI/Mulawarman Tutup Open Tournament Padel Piala Panglima TNI 2025 di Samarinda
-
SEPUTAR KALTIM4 hari agoDiskominfo Kaltim Ajak Mahasiswa Jadi Agen Literasi Digital di Era AI
-
SEPUTAR KALTIM4 hari agoPelatihan Mural Taman Budaya Kaltim Dorong Kreativitas Pelajar Samarinda
-
SEPUTAR KALTIM4 hari agoPelajar dan Seniman Berkolaborasi Ciptakan Mural di Taman Budaya Kaltim
-
SEPUTAR KALTIM4 hari agoBKD Kaltim Perkuat Sistem Merit Lewat Penilaian Kompetensi ASN
-
SEPUTAR KALTIM3 hari agoMahakam Investment Forum 2025 Perkuat Peran Kaltim Sebagai Gerbang Ekonomi Ibu Kota Nusantara

