BONTANG
Pusat Konservasi Mangrove Bontang Bisa Jadi Destinasi Wisata Terpadu
![mangrove](https://kaltimfaktual.co/wp-content/uploads/2023/12/Snapinsta.app_407995090_18301092733134196_6824595603504138247_n_1080-1.jpg)
Bontang memiliki banyak wisata yang bisa dioptimalkan lagi salah satunya adalah Pusat Konservasi Mangrove yang cocok untuk jadi wisata pendidikan juga pusat kuliner Bontang.
Kota Bontang memiliki banyak wisata yang bisa digali dan dioptimalkan lagi. Salah satunya adalah Pusat Konservasi Mangrove yang biisa dikembangkan menjadi destinasi wisata terpadu.
Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik merasa kagum setelah mengunjungi area Konservasi Mangrove. Akmal memberikan dukungan terhadap upaya pengembangan pariwisata di Bontang yang selama ini sudah berjalan.
“Kita akan dukung rencana ini, karena kita tahu, pariwisata ini mempunyai multiplier efek perekonomian yang luar biasa bagi masyarakat,” ujar Akmal usai melihat Pusat Konservasi Mangrove Bontang, yang terletak di wilayah Tanjung Laut, Bontang pada Jumat 8 Desember 2023.
Akmal mengungkapkan rasa kagumnya usai berjalan mengelilingi area Konservasi Mangrove yang merupakan binaan PT Badak NGL itu.
“Bagus sekali tempatnya, saya rasa ini cocok untuk dijadikan wisata terpadu di Bontang,” ujarnya.
Dikutip melalui laman Pemprov Kaltim, kawasan mangrove itu, diharapkan bisa menjadi wisata pendidikan juga pusat kuliner Bontang.
Selain itu, juga direncanakan menjadi tempat relokasi Buaya Riska. Karena tidak dipungkiri, adanya konten di media sosial tentang buaya Riska, membuat Kota Bontang juga semakin dikenal masyarakat Indonesia maupun luar negeri.
“Nanti bisa dibuat atraksi memberi makan buaya Riska, yang sementara ini masih dititip di Tabang Zoo,” imbuh Akmal.
Terkait hal tersebut, Akmal menegaskan akan berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim terkait standar keamanan konservasi Buaya Riska di Bontang.
“Tentu kita akan koordinasi juga dengan lembaga penangkaran dibawah supervisi BKSDA Kaltim,” tegasnya.
Sementara Pengelola Pusat Penangkaran Mangrove sekaligus aktivis lingkungan, Muhammad Ali, menyambut baik dan menyatakan kesiapannya jika kawasan itu dijadikan wisata terpadu sekaligus tempat konservasi Buaya Riska.
“Intinya kita siap mendukung rencana tersebut, terlebih berdampak positif bagi masyarakat sekitar,” tutupnya. (rw)
![](https://kaltimfaktual.co/wp-content/uploads/2024/03/600xp-2.webp)
![](https://kaltimfaktual.co/wp-content/uploads/2024/03/600xp-2.webp)
-
HIBURAN5 hari yang lalu
Rumah Ulin Arya Samarinda Bikin Arya Symphony Perdana 2025, Debut Concert Nusantara String Ensemble
-
SAMARINDA4 hari yang lalu
Carut-Marut Sistem Parkir Tepi Jalan di Samarinda, Begini Solusi dari Pengamat
-
EKONOMI DAN PARIWISATA4 hari yang lalu
Jalan-Jalan ke Samarinda Theme Park dengan Nuansa Jepang, Menjajal Pengalaman Wisata Seakan di Negeri Sakura
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Pj Gubernur Kaltim Dikritik Karena Kunjungan Kerja Bareng Salah Satu Cagub Pilkada Kaltim, Akmal Malik: Saya Undang Semua
-
SAMARINDA2 hari yang lalu
Warga Perumahan BPK dan Samarinda City Keluhkan Sampah, Ketua Komisi III Minta DLH Turun ke Lapangan
-
SEPUTAR KALTIM4 hari yang lalu
Muhammad Darlis Bakal Perjuangkan Rumah Sakit Islam Samarinda Kembali Beroperasi
-
SAMARINDA3 hari yang lalu
Evaluasi Pilkada Kota Samarinda: Minimnya Partisipasi, Kurangnya Sosialisasi
-
PARIWARA4 hari yang lalu
Tampil Sebagai Urban Super Sport, New Yamaha R25 Siap Geber Maksimal Pasar Sport Tanah Air