SAMARINDA
Rahasia RT 43 Sempaja Timur; Pemenang Probebaya Award 2022 Bidang Non Infrastruktur
Ada 2 hal yang dioptimalkan warga RT 43 Sempaja Timur hingga meraih gelar RT Terbaik kategori non infrastruktur. Pada malam puncak Probebaya Award 2022.
Ketua RT 43 Sempaja Timur Muhammad Taufik Syam tersenyum bangga ketika RT-nya diumumkan sebagai pemenang Probebaya Award 2022. Pada kategori non infrastruktur.
Ribuan RT se-Samarinda berebut titel terbaik pada ajang tahunan ini. Namun hanya 2 yang akhirnya mendapatkan predikat tersebut.
Usai acara, Taufik dihampiri sejumlah awak media yang hadir pada Malam Puncak Probebaya Award 2022. Di Hotel Bumi Senyiur, Jumat malam.
“Probebaya ini adalah program yang luar biasa. Kami bisa bergerak lebih cepat dalam menangani persoalan di lingkungan RT.”
“Program infrastruktur dan non infrastruktur itu berjalan beriringan. Khusus bidang non infrastruktur kami lakukan berjenjang. Kami buat smart goals. Dengan membuat program yang spesifik, relevan, agar bisa tercapai nantinya,” jelas Taufik.
Dengan perencanaan yang terukur dan realistis, ia mampu memberdayakan masyarakat di lingkungannya. Untuk memanfaatkan kotoran hewan sebagai pupuk kompos.
“Kami mewajibkan setiap rumah tangga itu harus bisa memanfaatkan barang bekas yang dapat berguna sebagai polybag. Secara tidak langsung artinya ada upaya bagaimana mengolah sampah dengan tantangan-tantangan yang ada.”
“Jadi dengan pemanfaatan itu coba kami ramu dalam sebuah kreativitas dan menghasilkan sebuah alat yang namanya Roto Etam.”
“Roto itu kotoran kecil maupun dari kotoran hewan. Jadi kotoran itu kita buat sebagai komposter dalam satu wadah. Tetapi media itu juga sebagai media tanam. Jadi komposter sekaligus media tanam. Itulah Roto Etam,” jelasnya lagi.
Dari Roto Etam, lanjut Taufik, menghasilkan produk-produk UMKM seperti sayuran, minuman, dan makanan. Yang kini telah dipasarkan dan menghasilkan keuntungan bagi penggerak Dasawisma RT 43.
Selain memanfaatkan kotoran hewan. Taufik juga menyebutkan jika program pemberdayaan yang digagasnya juga memanfaatkan remaja sebagai penggerak digitalisasi di lingkungannya.
“Remaja yang kesehariannya cuman main game. Kami coba arahkan mereka untuk menyentuh pada bidang Interest of Thing contohnya micro controller.”
“Produk jadinya yaitu dengan nama Sprayer Anti Hama Otomatis (SAHO) dan juga pengembangan dan pengadaan CCTV untuk menunjang keamanan di RT kami.”
Tahun depan, pria yang juga seorang dosen di kampus negeri di Samarinda itu bilang. Menargetkan penerapan sistem pelayanan Smart RT.
“Pelayanannya semua berbasis digital. Walaupun saat ini sudah berjalan sedikit demi sedikit. Namun itu semua harus berkembang dengan dorongan pemerintah. Entah itu pengadaan software maupun hardware-nya. Karena kita masih dibatasi oleh regulasi.”
“Kami juga berencana untuk bisa menggandeng perguruan tinggi agar dapat menunjang program digitalisasi kedepannya,” tutupnya. (sgt/dra)
-
SEPUTAR KALTIM4 hari agoSenjata Baru Tekan Inflasi, Pemprov Kaltim Resmi Luncurkan Aplikasi ‘Mandau Kaltim’
-
GAYA HIDUP2 hari agoBukan Sekadar Perayaan, Ini Sejarah ‘Garang’ di Balik Hari Ibu 22 Desember
-
EKONOMI DAN PARIWISATA3 hari agoKabar Gembira! Harga Tiket Pesawat Turun 13 Persen, Bandara APT Pranoto Samarinda Siap ‘Tempur’ di Musim Nataru
-
GAYA HIDUP4 hari agoBosan ke Mal? Inilah 10 Cara “Waras” Mengisi Libur Sekolah Akhir Tahun Tanpa Harus Kuras Kantong
-
SEPUTAR KALTIM4 hari agoSelesaikan Tahap II, Disnakertrans Kaltim Targetkan Aplikasi Etam Kerja Makin Canggih: Nggak Cuma Cari Kerja!
-
EKONOMI DAN PARIWISATA3 hari agoPersiapan 2026, CIMB Niaga Syariah Hadirkan Tiga Produk Solutif Berbasis Syariah untuk Nasabah Korporasi
-
SEPUTAR KALTIM4 hari agoWanti-wanti Wagub Seno Aji: Jangan Ada Logistik yang Macet, Bisa Picu Kenaikan Harga!
-
PARIWARA4 hari agoWajib Datang! Yamaha Rev Festival Siap Geber Senayan Park (SPARK) Untuk Tutup Akhir Tahun 2025

