Real Count Caleg DPR RI Dapil Kaltim: Petahana Dapat Perlawanan

Rilis terbaru KPU untuk caleg DPR RI Dapil Kaltim pada 19 Februari menunjukkan, Rudy Mas’ud, Hetifah, Budisatrio, dan Irwan tampaknya akan kembali duduk di Senayan. Sementara Safaruddin, Andhika Hasan, Aus Hidayat, dan Awang Faroek harus bertarung dengan nama-nama baru.

Perhitungan suara Pilpres dapil Kaltim sudah kurang menarik untuk diikuti. Pasalnya paslon Prabowo-Gibran selalu mendominasi dukungan dari 10 kabupaten/kota sejak hari pertama.

Namun berbeda dengan Pileg DPR RI, yang meski mayoritas petahana masih mendapat kepercayaan dari masyarakat. Sejumlah muka baru tampak memberi perlawanan sengit.

Petahana Digdaya

Duo Golkar; Rudy Mas’ud dan Hetifah Sjaifudian untuk sementara berada di urutan teratas caleg DPR RI Dapil Kaltim. Hetifah menjadi profil menarik pada pileg kali ini. Pasalnya caleg wanita itu menggaungkan kampanye anti politik uang.

Selama menjadi anggota DPR RI dan menduduki posisi cukup penting, yakni wakil ketua Komisi X. Hetifah memang sering turun ke Kaltim. Dia aktif berperan di bidang pendidikan dan pariwisata.

Kebanyakan masyarakat mengenalnya aktif memperjuangkan beasiswa pendidikan. Di kalangan guru, Hetifah kerap menggandeng Kemendikbudristek untuk menggelar sejumlah pelatihan dan sertifikasi. Sementara di bidang pariwisata, Hetifah aktif menggelar pelatihan membuat konten pariwisata, yang ditargetkan untuk media, konten kreator, hingga ibu-ibu rumah tangga.

Beralih ke Budisatrio Djiwandono, di kalangan umum namanya memang kurang eksis. Namun politisi Gerindra cukup aktif di bidang pertanian. Ia kerap menyalurkan bantuan alat pertanian. Budi sepertinya masih mendapat kepercayaan untuk melanjutkan kiprahnya.

Petahana terakhir yang kemungkinan akan lanjut berkiprah di Senayan adalah Irwan. Sama seperti Hetifah, Irwan kembali maju kali ini dengan modal track record kerja sedari 2019.

Irwan juga dengan tegas mengampanyekan anti politik uang. Beruntung baginya, kiprahnya yang sangat aktif pada pembangunan infrastruktur jalan di Kaltim. Membuat banyak masyarakat terdorong untuk memberi dukungan untuknya.

Muka Baru Runtuhkan Dominasi

Walau perhitungan baru 46 persen, namun kiprah sejumlah muka baru cukup signifikan. Nabil Husien misalnya, ini adalah debutnya di dunia politik. Namun nama besarnya sebagai pemilik klub Borneo FC Samarinda, cukup mendongkrak popularitasnya. Ia berpeluang duduk di Senayan.

Syafruddin punya kiprah yang lebih menarik. Dia adalah politisi from zero. Bukan dari kalangan berada, Udin –sapaannya- meniti karier politik dari bawah. Ia membesarkan PKB di bawah kepemimpinan Muhaimin Iskandar. Dan menjadi aktor besar atas kebangkitan PKB di Kaltim.

Pada periode ini, dia untuk pertama kalinya duduk di DPRD Provinsi Kaltim. Dan debutnya di Pileg DPR RI 2024, tampaknya berakhir manis untuknya.

Sarifah Suraidah yang merupakan istri dari Rudy Mas’ud, tampak menjadi penantang di Pileg kali ini. Wanita yang kerap tampil eksentrik ini memang sangat aktif di kegiatan bakti sosial selama suaminya berpolitik. Siapa sangka hal itu cukup membuatnya populer di kalangan masyarakat menengah ke bawah di Kalimantan Timur.

Elite Daerah Tak Berpengaruh

Dalam daftar 30 besar, ada sejumlah nama dari elite politik di daerah. Hadi Mulyadi misalnya, eks wagub Kaltim sementara ini belum meraih dukungan maksimal. Rizal Effendi yang 2 periode berkuasa di Balikpapan juga tidak terlalu berpengaruh. Agus Tantomo yang namanya cukup besar di Berau pun belum meraih suara yang signifikan untuk bersaing di 8 besar.

Pada periode 2019-2024, Kaltim diwakili oleh 8 orang. Untuk kali ini belum diketahui, tapi kemungkinan masih sama.

Perhitungan suara belum selesai. Masih ada 6.128 TPS yang belum ter-input ke sistem KPU. Segalanya masih sangat mungkin terjadi. (dra)